1.2. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh superovulasi serta pemberian ekstrak temulawak pada diferensiasi sel darah putih domba. Selain itu,
penelitian ini digunakan untuk mendapatkan formulasi yang efektif antara superovulasi dan pemberian ekstrak temulawak untuk menghasilkan gambaran sel
darah putih yang optimal pada domba. Penelitian ini juga bertujuan untuk mendapatkan data dasar diferensial sel darah putih pada domba hasil superovulasi
dan diberi ekstrak temulawak.
1.3. Manfaat Penelitian
Penelitian ini bermanfaat untuk mengoptimalkan teknologi reproduksi, yaitu superovulasi pada domba, dikombinasikan dengan pemberian ekstrak temulawak
plus. Teknologi ini dapat digunakan dalam upaya peningkatan populasi dan performans ternak. Dengan demikian, upaya pemenuhan produksi daging domba
dalam negeri dapat tercapai sehingga dapat memenuhi kebutuhan protein hewani masyarakat.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Superovulasi
Superovulasi merupakan teknologi reproduksi yang memungkinkan terjadinya ovulasi yang lebih banyak dari normal dalam sekali siklus estrus.
Superovulasi dapat dilakukan dengan pemberian hormon gonadotropin eksogen menjelang ovulasi. Sediaan gonadotropin eksogen yang dapat digunakan untuk
menginduksi superovulasi di antaranya human chorionic gonadotrophin hCG dan pregnant mare serum gonadotrophin PMSG. Sediaan hCG diperoleh dari
urin wanita yang sedang hamil dan mempunyai kerja utamanya seperti LH dan sedikit efek FSH. Sementara itu, PMSG diperoleh dari serum kuda yang bunting
dan mempunyai kerja utamanya seperti FSH dan sedikit efek LH Noakes et al. 2001. Hormon FSH berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan folikel dan
LH berperan dalam proses ovulasi. Superovulasi sebelum perkawinan dilaporkan dapat menghasilkan anak
yang lebih banyak dari normal dalam sekali kelahiran
Andriyanto dan Manalu 2010
. Banyaknya folikel yang terbentuk membuat teknologi superovulasi dapat meningkatkan jumlah korpus luteum yang dihasilkan Adriani et al. 2007.
Superovulasi sebelum perkawinan juga dapat meningkatkan produksi susu kambing selama 5 bulan laktasi Adriani et al. 2004 baik pada induk kambing
beranak tunggal maupun pada induk kambing beranak kembar Adriani et al. 2007. Pada babi, perlakuan superovulasi induk sebelum perkawinan dapat
memperbaiki konsentrasi hormon metabolisme yang digambarkan melalui peningkatan sekresi endogen T3 dan T4 dan metabolit penting, yaitu trigliserida,
protein, dan glukosa darah Mege et al. 2011 Jumlah anak yang lebih banyak dari normal menyebabkan tingkat
kematiannya lebih tinggi sejak embrio sampai mencapai usia lepas sapih Sutama 1990. Hal ini dikarenakan cadangan makanan dalam ovum tidak mencukupi lagi
Sumaryadi dan Manalu 1999. Zat-zat makanan tersebut dihasilkan oleh kelenjar uterus Mc Donald 1980. Aktivitas kelenjar uterus sendiri berada di bawah
kontrol hormon-hormon kebuntingan Williams dan Provine 1966. Superovulasi sebelum perkawinan dapat meningkatkan sekresi hormon-hormon kebuntingan
sehingga mampu meningkatkan pertumbuhan fetus prepartum dan pertumbuhan postpartum Adriani et al. 2004 terutama pada litter size kurang dari tiga.
2.2. Temulawak Curcuma xanthorrhiza Roxb.