65
O. Leverage
Leverage menunjukkan kemampuan perusahaan membayar seluruh
kewajiban finansialnya jangka pendek dan jangka panjang, atau mengukur sejauh mana perusahaan di biayai dengan hutang Wiagustini,2010:76. Semakin besar
rasio ini menunjukkan semakin besar kewajibannya dan rasio yang semakin rendah akan menunjukkan semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajibannya. Sumantri dan Candraningrat:2014. Rasio leverage berusaha mengukur penjaminan hutang, baik dengan
menggunakan total aktiva maupun modal sendiri. Rasio leverage diukur melalui debt ratio
ratio antara hutang dan aktiva, debt to equity ratio rasio antara hutang dan modal sendiri dan time interest earned coverage ratio. Moeljadi,2006:51.
Menurut Sartono, rasio leverage adalah mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai dengan utang. Penggunaan utang yang terlalu tinggi akan
membahayakan perusahaan karena perusahaan akan masuk kedalam kategori extreme leverage
utang ekstrim yaitu perusahaan terjebak dalam tingkat utang yang tinggi dan sulit untuk melepaskan beban utang tersebut. Karena itu
sebaiknya perusahaan harus menyeimbangkan berapa utang yang layak diambil dan darimana sumber-sumber yang dapat dipakai untuk membayar utang. Rasio
leverage secara umum ada delapan yaitu debt to total assets, debt to equity ratio,
times interest earned , cash flow coverage, dan cash flow adequancy
Fahmi,2013:72. Debt to total assets
merupakan rasio antara total hutang total debts baik hutang jangka pendek current liability dan hutang jangka panjang long term
66
debt terhadap total aktiva total assets baik aktiva lancar current assets
maupun aktiva tetap fixed assets dan aktiva lainnya other assets. Rasio ini menunjukkan besarnya hutang yang digunakan untuk membiayai aktiva yang
digunakan oleh perusahaan dalam rangka menjalankan aktivitas operasionalnya. Semakin besar rasio debt to total assets menunjukkan semakin besar tingkat
ketergantungan perusahaan terhadap pihak eksternal kreditur dan semakin besar pula beban biaya hutang biaya bunga yang harus dibayar oleh perusahaan.
Dengan semakin meningkatnya rasio debt to total assets dimana beban hutang juga semakin besar maka hal tersebut berdampak terhadap profitablitas yang
diperoleh perusahaan, karena sebagian digunakan untuk membayar bunga pinjaman. Dengan biaya bunga yang semakin besar, maka profitabilitas earnings
after tax semakin berkurang karena sebagian digunakan untuk membayar
bunga, maka hak para pemegang saham dividen juga semakin berkurang menurun.Basuki:2012.
Menurut Iqbal 2011 menyatakan bahwa semakin rendah leverage ratio maka akan semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk membayar semua
kewajibannya. Jika beban utang tinggi, maka kemampuan perusahaan untuk membagi dividen akan semakin rendah. Sehingga leverage ratio perusahaan akan
memiliki korelasi yang negatif terhadap dividend yield DY. Oleh karena itu diprediksikan leverage berpengaruh negatif terhadap kebijakan dividen yaitu
dividend payout ratio dan dividend yield.
Penelitian ini menggunakan debt to total assets ratio sebagai proksi leverage
. Secara matematis debt to total assets ratio dapat dirumuskan sebagai berikut:
67
��
P. Arus Kas Bebas Free Cash Flow