Firm Size Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembayaran dividen dan tingkat dividen: studi empiris pada emitten non Bank dan asuransi yang termasuk kedalam perhitungan indeks saham syariah Indonesia Per 15 Januari 2014 periode Tahun 2009-2

54 Perusahaan dengan pertumbuhan penjualan yang tinggi diharapkan memiliki kesempatan investasi yang tinggi. Untuk meningkatkan pertumbuhan penjualan, perusahaan memerlukan dana besar yang dibiayai dari sumber internal. Penurunan pembayaran dividen menyebabkan perusahaan memiliki sumber dana internal untuk keperluan investasi.Myres dan Maljuf,1984 dalam Sunarto2004. Dengan peluang investasi yang tinggi perusahaan akan cendrung untuk menahan laba dan membayarkan dividen pada tingkat yang lebih rendah dikarenakan laba yang mereka hasilkan akan digunakan untuk pembiayaan internal guna membiayai investasi yang ada. Oleh karena itu peluang investasi yang tinggi berpengaruh negatif terhadap dividend payout ratio dan dividend yield . Salah satu proksi yang digunakan untuk mengukur IOS adalah market to book value of assets ratio Rokhayati:2005 yang dirumuskan sebagai berikut: �� �

J. Firm Size

Menurut Marberya dan Suaryana dalam Ardian PH 2010 ukuran perusahaan menunjukkan jumlah pengalaman dan kemampuan tumbuhnya suatu perusahaan yang mengindikasikan kemampuan dan tingkat resiko dalam mengelola tingkat investasi yang diberikan para stockholder untuk meningkatkan kemakmuran mereka. Suatu perusahaan besar yang sudah mapan akan memiliki akses yang mudah menuju pasar modal, sementara perusahaan yang baru dan yang masih kecil akan mengalami banyak kesulitan untuk memiliki akses ke pasar 55 modal karena kemudahan akses ke pasar modal cukup berarti untuk fleksibilitas dan kemampuannya untuk memperoleh dana yang lebih besar, sehingga perusahaan mampu memiliki rasio pembayaran dividen yang lebih tinggi daripada perusahaan kecil Sutrisno:2001 dalam Fajriyah 2011. Menurut Ritha dan Koestiyanto 2013, ukuran perusahaan merupakan salah satu alat untuk mengukur besar kecilnya suatu perusahaan. Holder et al. 1998 menyebutkan beberapa peneliti seperti, Lloyd, Jahera, dan Page 1985 dan Vogt 1994 mengatakan bahwa ukuran perusahaan memainkan suatu peranan dalam menjelaskan rasio pembayaran dividen perusahaan. Sedangkan Hart and Oulton dalam Juliana dan Sulardi 2003 menjelaskan bahwa karyawan, aktiva, penjualan, market value dan value added adalah beberapa ukuran umum untuk menentukan besar kecilnya suatu perusahaan. Perusahaan besar dengan akses pasar yang lebih luas seharusnya membayarkan dividen yang tinggi kepada pemegang sahamnya, sehingga ukuran perusahaan dan pembayaran dividen memiliki hubungan yang positif. Sedangkan perusahaan kecil mempunyai akses yang terbatas ke pasar modal dan meningkatkan sumber pendanaan internal dengan meningkatkan retention ratio yang secara potensial mengurangi kemampuan perusahaan dalam membayarkan dividen. Ritha dan Koestiyanto:2013. Nnadi et,al. 2013 menyatakan bahwa ukuran perusahaan firm size memiliki pengaruh positif terhadap dividend yield. Artinya ketika ukuran perusahaan firm size meningkat maka akan meningkatkan dividend yield. 56 Penelitian ini menghitung ukuran perusahaan firm size dengan menggunakan log dari sales revenue Alphonse dan Tran:2014: Firm size = log sales revenue K. Earnedcontributed capital mix Ide utama dalam strategis binis menurut Boston Consulting Group adalah untuk menciptakan cost advantage atau demand advantage yang melebihi pesaing, dimana keduanya diharapkan akan menciptakan halangan untuk masuk bagi pendatang baru. Teori daur hidup menyatakan bahwa pengembangan strategi yang paling pas adalah dengan memperhatikan tahapan daur hidup perusahaan.Miftahurrohman:2010. Cost advantage meliputi aktivitas membangun kapasitas untuk mencapai skala ekonomis, sedangkan demand advantage menekankan pada membangun market share yang besar, dimana keduanya diharapkan akan menciptakan halangan untuk masuk bagi pendatang baru. Murhadi:2008. Menurut Aharony, Falk dan Yehuda 2003 dalam Miftahurrohman 2010 menjelaskan ciri-ciri perusahaan dalam tiap tahapan daur hidup adalah sebagai berikut: 1. Tahapan startups. Ditandai dengan terbatasnya aset yang dimiliki, adanya kesempatan untuk bertumbuh, earning dan aliran kas dari aktivitas operasi yang rendah dan umur yang relatif muda. 57 2. Tahapan growth. Ditandai dengan lebih banyak aset yang dimiliki, pertumbuhan yang pesat, earning dan aliran kas dari aktivitas operasi yang mulai tumbuh, dan umur yang memasuki tahap medium. 3. Tahapan mature. Ditandai oleh pertumbuhan yang rendah dan perusahaan menjadi cash cow. 4. Tahapan decline ditandai dengan penurunan pertumbuhan, financing cost yang tinggi dan kompetisi yang intensif Penelitian yang dilakukan Fama dan French 2001 dalam Murhadi 2008 menemukan adanya hubungan antara tahapan daur hidup dengan kebijakan dividen, dimana perusahaan pada tahapan growth cenderung untuk mempertahankan labanya. Hal ini berbeda dengan perusahaan pada tahapan mature , ditandai dengan kecenderungan pembayaran dividen. Grullon et.al. menyatakan bahwa ketika perusahaan masuk pada tahap daur hidup mature, maka kesempatan investasi akan menjadi berkurang, dimana hal ini akan berdampak pada penurunan profitabilitas dimasa yang akan datang. Pada saat perusahaan mencapai tahapan mature, maka pada saat itu pula terjadi penurunan risiko sistematis. Penurunan risiko ini disebabkan karena asset yang ada saat ini mengalami penurunan risiko dan perusahaan menghadapi kesempatan untuk tumbuh kembang yang semakin kecil. Penurunan kesempatan investasi akan mendorong pada peningkatan aliran kas bebas, sehingga akhirnya berdampak pada peningkatan pembayaran deviden. Murhadi:2008. Muhardi 2008 menjelaskan bahwa perusahaan akan menghadapi siklus daur hidup, dimana kebijakan dan strategi yang dilakukan perusahaan akan 58 disesuaikan dengan tahapan daur hidup dimana perusahaan tersebut berada. Karakteristik Perusahaan yang sedang mengalami pertumbuhan tinggi, akan membutuhkan sumber dana yang besar dalam rangka membiayai aktivitasnya. Hal ini berdampak pada perusahaan dengan tingkat pertumbuhan tinggi, cenderung untuk tidak menahan labanya untuk membiayai pengembangan aktivitas perusahaan. Sedangkan karakteristik perusahaan yang telah mencapai tahapan matang, dengan kesempatan pertumbuhan yang rendah, cenderung untuk membagikan laba dalam bentuk deviden. Pendekatan earned contibuted capital mix merupakan proksi logis untuk tahapan daur hidup perusahaan karena perusahaan pada tahapan growth, memiliki peluang bisnis yang tinggi sehingga cenderung untuk mempertahankan labanya retained earning. Laba ditahan ini akan terakumulasi. Pada tahapan mature, ketika kesempatan bisnis tidak lagi banyak dan laba ditahan sudah tinggi, maka perusahaan akan melakukan pembayaran deviden. Perusahaan dengan RETE retained earningstotal equity atau RETA retained earningtotal assets yang rendah cenderung berada pada tahapan capital infusion atau tahapan growth, sedangkan pada perusahaan dengan RETE atau RETA tinggi cenderung pada tahapan mature.Murhadi:2008. Penelitian ini menggunakan pendekatan earned contibuted capital mix retained earningstotal equity sebagai proksi tahapan daur hidup perusahaan. � �� � � � � � 59

L. Asimetri informasi trading share turnover

Dokumen yang terkait

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT UNDERPRICING PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN PENAWARAN SAHAM PERDANA PERIODE 2009-2013.

1 9 14

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN ASET PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI INDONESIA TAHUN 2014 Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Aset Perusahaan Asuransi Syariah di Indonesia Tahun 2014.

3 19 11

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN ASET PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Aset Perusahaan Asuransi Syariah di Indonesia Tahun 2014.

0 4 20

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UNDERPRICING SAHAM PADA PERUSAHAAN NON- Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Underpricing Saham Pada Perusahaan Non-Keuangan Di Bursa Efek Indonesia Tahun Periode 2012-2014.

0 3 20

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UNDERPRICING SAHAM PADA PERUSAHAAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Underpricing Saham Pada Perusahaan Non-Keuangan Di Bursa Efek Indonesia Tahun Periode 2012-2014.

0 3 15

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROFITABILITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Profitabilitas Bank Syariah Di Indonesia Tahun 2011-2014.

0 8 24

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS SAHAM SYARIAH INDONESIA (ISSI) Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) (periode Juni 2012-Mei 2015).

0 4 17

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA BANK SYARIAH TAHUN 2011-2013 Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Bank Syariah Tahun 2011-2013.

0 2 14

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN NASABAH DALAM MEMILIH BANK SYARIAH ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN NASABAH DALAM MEMILIH BANK SYARIAH (Studi Empiris di Surakarta).

1 1 8

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BESAR PEMBAYARAN DIVIDEN DI PERUSAHAAN YANG TERMASUK DALAM INDEKS LQ45 TAHUN 2008 MENGGUNAKAN ANALISIS JALUR.

0 0 7