54
Perusahaan dengan pertumbuhan penjualan yang tinggi diharapkan memiliki kesempatan investasi yang tinggi. Untuk meningkatkan pertumbuhan
penjualan, perusahaan memerlukan dana besar yang dibiayai dari sumber internal. Penurunan pembayaran dividen menyebabkan perusahaan memiliki sumber dana
internal untuk keperluan investasi.Myres dan Maljuf,1984 dalam Sunarto2004. Dengan peluang investasi yang tinggi perusahaan akan cendrung untuk
menahan laba dan membayarkan dividen pada tingkat yang lebih rendah dikarenakan laba yang mereka hasilkan akan digunakan untuk pembiayaan
internal guna membiayai investasi yang ada. Oleh karena itu peluang investasi yang tinggi berpengaruh negatif terhadap dividend payout ratio dan dividend
yield .
Salah satu proksi yang digunakan untuk mengukur IOS adalah market to book value of assets ratio
Rokhayati:2005 yang dirumuskan sebagai berikut:
�� �
J. Firm Size
Menurut Marberya dan Suaryana dalam Ardian PH 2010 ukuran perusahaan menunjukkan jumlah pengalaman dan kemampuan tumbuhnya suatu
perusahaan yang mengindikasikan kemampuan dan tingkat resiko dalam mengelola tingkat investasi yang diberikan para stockholder untuk meningkatkan
kemakmuran mereka. Suatu perusahaan besar yang sudah mapan akan memiliki akses yang mudah menuju pasar modal, sementara perusahaan yang baru dan
yang masih kecil akan mengalami banyak kesulitan untuk memiliki akses ke pasar
55
modal karena kemudahan akses ke pasar modal cukup berarti untuk fleksibilitas dan kemampuannya untuk memperoleh dana yang lebih besar, sehingga
perusahaan mampu memiliki rasio pembayaran dividen yang lebih tinggi daripada perusahaan kecil Sutrisno:2001 dalam Fajriyah 2011.
Menurut Ritha dan Koestiyanto 2013, ukuran perusahaan merupakan salah satu alat untuk mengukur besar kecilnya suatu perusahaan. Holder et al.
1998 menyebutkan beberapa peneliti seperti, Lloyd, Jahera, dan Page 1985 dan Vogt 1994 mengatakan bahwa ukuran perusahaan memainkan suatu peranan
dalam menjelaskan rasio pembayaran dividen perusahaan. Sedangkan Hart and Oulton dalam Juliana dan Sulardi 2003 menjelaskan bahwa karyawan, aktiva,
penjualan, market value dan value added adalah beberapa ukuran umum untuk menentukan besar kecilnya suatu perusahaan. Perusahaan besar dengan akses
pasar yang lebih luas seharusnya membayarkan dividen yang tinggi kepada pemegang sahamnya, sehingga ukuran perusahaan dan pembayaran dividen
memiliki hubungan yang positif. Sedangkan perusahaan kecil mempunyai akses yang terbatas ke pasar modal dan meningkatkan sumber pendanaan internal
dengan meningkatkan retention ratio yang secara potensial mengurangi kemampuan
perusahaan dalam
membayarkan dividen.
Ritha dan
Koestiyanto:2013. Nnadi et,al. 2013 menyatakan bahwa ukuran perusahaan firm size
memiliki pengaruh positif terhadap dividend yield. Artinya ketika ukuran perusahaan firm size meningkat maka akan meningkatkan dividend yield.
56
Penelitian ini menghitung ukuran perusahaan firm size dengan menggunakan log dari sales revenue Alphonse dan Tran:2014:
Firm size = log sales revenue
K.
Earnedcontributed capital mix
Ide utama dalam strategis binis menurut Boston Consulting Group adalah untuk menciptakan cost advantage atau demand advantage yang melebihi
pesaing, dimana keduanya diharapkan akan menciptakan halangan untuk masuk bagi pendatang baru. Teori daur hidup menyatakan bahwa pengembangan strategi
yang paling pas adalah dengan memperhatikan tahapan daur hidup perusahaan.Miftahurrohman:2010.
Cost advantage
meliputi aktivitas
membangun kapasitas untuk mencapai skala ekonomis, sedangkan demand advantage
menekankan pada membangun market share yang besar, dimana keduanya diharapkan akan menciptakan halangan untuk masuk bagi pendatang
baru. Murhadi:2008. Menurut Aharony, Falk dan Yehuda 2003 dalam Miftahurrohman 2010
menjelaskan ciri-ciri perusahaan dalam tiap tahapan daur hidup adalah sebagai berikut:
1. Tahapan startups. Ditandai dengan terbatasnya aset yang dimiliki, adanya kesempatan untuk bertumbuh, earning dan aliran kas dari aktivitas operasi
yang rendah dan umur yang relatif muda.
57
2. Tahapan growth. Ditandai dengan lebih banyak aset yang dimiliki, pertumbuhan yang pesat, earning dan aliran kas dari aktivitas operasi yang
mulai tumbuh, dan umur yang memasuki tahap medium. 3. Tahapan mature. Ditandai oleh pertumbuhan yang rendah dan perusahaan
menjadi cash cow. 4. Tahapan decline ditandai dengan penurunan pertumbuhan, financing cost
yang tinggi dan kompetisi yang intensif Penelitian yang dilakukan Fama dan French 2001 dalam Murhadi 2008
menemukan adanya hubungan antara tahapan daur hidup dengan kebijakan dividen, dimana perusahaan pada tahapan growth cenderung untuk
mempertahankan labanya. Hal ini berbeda dengan perusahaan pada tahapan mature
, ditandai dengan kecenderungan pembayaran dividen. Grullon et.al. menyatakan bahwa ketika perusahaan masuk pada tahap
daur hidup mature, maka kesempatan investasi akan menjadi berkurang, dimana hal ini akan berdampak pada penurunan profitabilitas dimasa yang akan datang.
Pada saat perusahaan mencapai tahapan mature, maka pada saat itu pula terjadi penurunan risiko sistematis. Penurunan risiko ini disebabkan karena asset yang
ada saat ini mengalami penurunan risiko dan perusahaan menghadapi kesempatan untuk tumbuh kembang yang semakin kecil. Penurunan kesempatan investasi
akan mendorong pada peningkatan aliran kas bebas, sehingga akhirnya berdampak pada peningkatan pembayaran deviden. Murhadi:2008.
Muhardi 2008 menjelaskan bahwa perusahaan akan menghadapi siklus daur hidup, dimana kebijakan dan strategi yang dilakukan perusahaan akan
58
disesuaikan dengan tahapan daur hidup dimana perusahaan tersebut berada. Karakteristik Perusahaan yang sedang mengalami pertumbuhan tinggi, akan
membutuhkan sumber dana yang besar dalam rangka membiayai aktivitasnya. Hal ini berdampak pada perusahaan dengan tingkat pertumbuhan tinggi, cenderung
untuk tidak menahan labanya untuk membiayai pengembangan aktivitas perusahaan. Sedangkan karakteristik perusahaan yang telah mencapai tahapan
matang, dengan kesempatan pertumbuhan yang rendah, cenderung untuk membagikan laba dalam bentuk deviden.
Pendekatan earned contibuted capital mix merupakan proksi logis untuk tahapan daur hidup perusahaan karena perusahaan pada tahapan growth, memiliki
peluang bisnis yang tinggi sehingga cenderung untuk mempertahankan labanya retained earning. Laba ditahan ini akan terakumulasi. Pada tahapan mature,
ketika kesempatan bisnis tidak lagi banyak dan laba ditahan sudah tinggi, maka perusahaan akan melakukan pembayaran deviden. Perusahaan dengan RETE
retained earningstotal equity atau RETA retained earningtotal assets yang rendah cenderung berada pada tahapan capital infusion atau tahapan growth,
sedangkan pada perusahaan dengan RETE atau RETA tinggi cenderung pada tahapan mature.Murhadi:2008.
Penelitian ini menggunakan pendekatan earned contibuted capital mix retained earningstotal equity sebagai proksi tahapan daur hidup perusahaan.
� �� � � � � �
59
L. Asimetri informasi trading share turnover