46
F. Dividend yield
Dividend yield adalah rasio antara dividen per saham dalam satu tahun buku dengan harga saham dividenharga saham dinyatakan dalam persentase
Fauziah:2013. Dividend yield adalah suatu rasio yang menghubungkan suatu dividen yang dibayar dengan harga saham biasa Nova:2010. Menurut Moeljadi
2006:54 dividend yield menunjukkan rasio antara dividen per saham dan harga pasar per saham. Dividend yield adalah dividen yang dibagikan dalam satu tahun
terakhir dibagi harga saham pada saat itu Hermuningsih:2007. Dividend yield
menyediakan suatu ukuran komponen pengembalian total yang dihasilkan dividen, dengan menambahkan apresiasi harga yang ada.
Beberapa investor menggunakan dividend yield sebagai suatu ukuran risiko dan sebagai suatu penyaring investasi, yaitu mereka akan berusaha menginvestasikan
dananya dalam saham yang menghasilkan dividend yield yang tinggi Nova:2010. Rumus dividend yield adalah sebagai berikut:
�� � �� � � �
G. Profitabilitas
Menurut Sartono 2010 dalam Sumantri dan Candraningrat 2014 menyatakan bahwa profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba
dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Menurut Kim et, al 1993 yang dikutip dari Puspita 2009 menyatakan bahwa
profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba pada masa mendatang dan merupakan indikator dari keberhasilan operasi perusahaan.
47
Lebih lanjut Kim et, al 1993 dalam Puspita 2009 menyatakan bahwa perusahaan yang mempunyai profitabilitas yang tinggi akan menarik minat
investor untuk menanamkan modalnya dengan harapan akan mendapatkan keuntungan yang tinggi pula.
Tinggi rendahnya laba yang didapat oleh perusahaan juga merupakan indikator kinerja manajemen perusahaan. Semakin tinggi laba
yang didapatkan maka, pemegang saham mempunyai persepsi bahwa perusahaan sudah melakukan efisiensi dalam menggunakan aset yang dimiliki, sehingga dapat
menghasilkan keuntungan Mardiyati et al, 2012:6 dalam Wibowo dan Aisjah:2014.
Rasio profitabilitas mengukur efektivitas manajemen secara keseluruhan yang ditujukan oleh besar kecilnya tingkat keuntungan yang diperoleh dalam
hubungannya dengan penjualan maupun investasi. Semakin baik rasio profitabilitas maka semakin baik menggambarkan kemampuan tingginya
perolehan keuntungan perusahaan. Rasio profitabilitas secara umum ada empat yaitu gross profit margin, net profit margin, return on investmentreturn on asset,
dan return on net work. Fahmi,2013:80. Moeljadi 2006:52 menjelaskan bahwa rasio-rasio profitabilitas berusaha mengukur kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba, baik dengan menggunakan seluruh aktiva yang ada maupun dengan menggunakan modal sendiri.
Brigham dan Houston 2009:107 menyatakan bahwa profitabilitas adalah hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan yang dilakukan oleh
perusahaan. Rasio profitabilitas profitability ratio adalah sekelompok rasio yang menunjukkan gabungan efek-efek dari likuiditas, manajemen aktiva, dan utang
48
pada hasil-hasil operasi. Menurut Brigham dan Houston, profitabilitas dapat diukur dengan menggunakan rasio sebagai berikut:
i Margin laba atas penjualan Rasio margin laba atas penjualan profit margin on sales adalah rasio
yang mengukur laba bersih per rupiah penjualan. Rumus rasio ini yaitu sebagai berikut:
� � � �
ii Pengembalian atas total aset Rasio pengembalian atas total aset return on total asset-ROA adalah
rasio antara laba bersih terhadap total aktiva. Rumus rasio ini diformulasikan sebagai berikut:
iii Kemampuan dasar untuk menghasilkan laba Rasio kemampuan dasar untuk menghasilkan laba basic earning
power -BEP adalah rasio yang mengindikasikan kemampuan dari
aktiva-aktiva perusahaan untuk menghasilkan laba operasi yang dihitung dengan membagi EBIT oleh total aktiva. Rumus rasio ini
diformulasikan sebagai berikut: � � � �
49
iv Pengembalian ekuitas biasa Rasio pengembalian ekuitas biasa return on common equity-ROE
adalah rasio bersih terhadap ekuitas saham biasa untuk mengukur tingkat pengembalian atas investasi dari pemegang saham biasa.
Rumus rasio ini diformulasikan sebagai berikut:
Menurut Brigham 2001:24 dalam Novelma 2014 menyatakan bahwa perusahaan dengan laba yang tinggi mampu membayar deviden yang lebih tinggi.
Jensen et,al. 1992 dalam Sunarto 2004 menyatakan bahwa semakin tinggi profitabilitas perusahaan, maka semakin tinggi pula cash flow dalam perusahaan,
dan diharapkan perusahaan akan membayar dividen yang lebih tinggi. Pada kondisi tertentu kebijakan perusahaan berubah sehingga peningkatan profitabilitas
tidak diikuti dengan peningkatan pembayaran dividen sehingga profitabilitas tidak sepenuhnya mencerminkan penentuan pembayaran dividen.Sunarto:2004.
Menurut Partington 1989 dalam Laksono 2006 menyatakan bahwa secara ekspilisit profitabilitas earning after tax dan asset merupakan variabel yang
penting sebagai dasar pertimbangan para manajer perusahaan di Australia dalam rangka menentukan kebijakan dividen.
Nilai return on asset yang tinggi akan menunjukkan bahwa perusahaan mampu menghasilkan keuntungan berbanding aset yang relatif tinggi. Investor
akan menyukai perusahaan dengan nilai return on asset yang tinggi, karena perusahaan dengan nilai return on asset yang tinggi mampu menghasilkan tingkat
50
keuntungan lebih besar dibandingkan perusahaan dengan ROA yang rendah. Dengan demikian, rasio return on asset menghubungkan keuntungan yang
diperoleh dari operasi perusahaan dengan aktiva-aktiva yang digunakan karena secara absolut suatu perusahaan yang memperoleh laba yang meningkat belum
tentu secara relatif meningkat sebelum dibandingkan dengan aset yang digunakan untuk menghasilkan profit tersebut. Peningkatan laba secara absolut kemungkinan
diakibatkan oleh adanya investasi baru. Kenaikan dalam rasio return on asset ini berarti terjadi kenaikan laba bersih perusahaan yang selanjutnya akan
meningkatkan harga saham dan return saham perusahaan juga akan mempengaruhi besarnya dividen yang akan dibagikan ke pemegang saham. Jadi
perusahaan yang memiliki keuntungan atau laba yang tinggi melalui aset yang dimilikinya yang tercermin dalam return on asset ROA akan menunjukkan
pengaruh positif terhadap kebijakan dividen yang tercermin dalam dividend yield. Iqbal:2011.
Penelitian ini menggunakan rasio pengembalian atas total asset ROA sebagai proksi dari profitabilitas. Rumus ROA yaitu sebagai berikut:
� � � � �
H. Asset Growth