62
Dividen ini juga membuat pemegang saham mempunyai kepastian pendapatan dan mengurangi agency cost of equity karena tindakan perquisites misalnya biaya
perjalanan dinas dan akomodasi kelas satu yang dilakukan oleh manajemen terhadap cash flow perusahaan seiring dengan menurunnya biaya monitoring
karena pemegang saham yakin bahwa kebijakan manajemen akan menguntungkan dirinya Crutchley dan Hansen,1989. Sunarto:2004.
Rozeff 1982 dalam Alphonse dan Tran 2014 menempatkan insider ownership
sebagai proksi dari biaya agensi agency cost. Kepemilikan orang dalaminsider ownership yang rendah mengindikasikan agency cost yang tinggi,
kemudian investor luar yang memiliki persentase lebih besar pada saham akan meminta dividen lebih tinggi untuk mengurangi agency cost. Rozeff 1982
menemukan bukti empirik yang mendukung bahwa terdapat pengaruh negatif antara persentase insider ownership dengan pembayaran dividen. Oleh karena itu
jumlah kepemilikan orang dalam insider ownership tinggi akan mengurangi probabilitas pembayaran dividen dan tingkat dividen yang diberikan yang
tercermin dalam dividend payout ratio dan dividend yield. Insider ownership
ISOWN dihitung dengan rumus:
N. Struktur Kepemilikan
Wahyudi dan Pawestri 2006 dalam Sabrinna 2010 menjelaskan bahwa struktur kepemilikan merupakan jenis institusi atau perusahaan yang memegang
saham terbesar dalam suatu perusahaan. Struktur kepemilikan dapat berupa
63
investor individual, pemerintah, dan institusi swasta. Struktur kepemilikan terbagi dalam beberapa kategori. Secara spesifik kategori struktur kepemilikan meliputi
kepemilikan oleh institusi domestik, institusi asing, pemerintah, karyawan dan individual domestik. Sabrinna:2010. Istilah struktur kepemilikan digunakan
untuk menunjukkan bahwa variabel variabel yang penting didalam struktur modal tidak hanya ditentukan oleh jumlah utang dan equity tetapi juga oleh presentase
kepemilikan oleh manager dan institusional Jensen dan Meckling, 1976 dalam Haruman:2008
Menurut Shleifer dan Vishny 1986 dalam Murhadi 2008 menyatakan bahwa hubungan struktur kepemilikan dan dividen dapat dijelaskan dengan
menggunakan teori keagenan, dimana kepemilikan institusi akan dapat membantu memecahkan masalah keagenan melalui pengawasan terhadap manajemen.
Menurut Perry dan Rimbey dalam Novelma 2014 salah satu mekanisme yang dapat digunakan untuk meminimalkan masalah keagenan adalah dengan
menggunakan dividen. Dividen berperan sebagai salah satu bentuk penawaran distribusi pendapatan, karena dengan pembayaran dividen pemegang saham
melihat bahwa pengelola perusahaan sudah melakukan tindakan yang sesuai dengan keinginan mereka sehingga akan mengurangi konflik. Novelma:2014.
Shleifer dan Vishny 1986 dalam Rachmad 2013 menyatakan bahwa adanya konsentrasi kepemilikan, para pemegang saham besar seperti investor institusional
akan dapat menjalankan monitoring tim manajemen secara lebih efektif, sehingga akan membatasi perilaku oportunistik yang dilakukan oleh insiders.
Diyanty 2010 menyatakan bahwa pemerintah sebagai pemegang saham, seringkali memiliki tujuan yang berbeda dengan tujuan pemegang saham selain
64
pemerintah. Pemerintah umumnya memiliki tujuan politik dan sosial yang seringkali tidak konsisten dan sejalan dengan tujuan perusahaan. Lebih lanjut
Diyanty 2010 memberikan contoh tujuan politik dan sosial yang bertentangan dengan tujuan perusahaan yaitu kebijakan pembayaran dividen. Setiap awal tahun,
pemerintah menargetkan sejumlah porsi dari keuntungan dalam bentuk penyisihan laba dividen sebagai kontribusi BUMN kepada APBN Anggaran Pendapatan
Belanja Negara tanpa mempertimbangkan apakah BUMN tersebut membutuhkan keuntungan yang diperoleh untuk diinvestasikan dalam proyek mereka. Akibatnya
adanya kebijkan tersebut akan berdampak pada keterbatasan pertumbuhan BUMN itu sendiri.
Chen et,al. 2009 dalam Alphonse dan Tran 2014 menyatakan bahwa perusahaan yang dikendalikan oleh negara memiliki kemungkinan lebih tinggi
untuk membagikan dividen karena mereka membutuhkan dana untuk mendukung BUMN lain yang secara finansial dibatasi dan membiayai proyek-proyek publik
untuk tujuan politik. Oleh karena itu perusahaan milik pemerintah BUMN akan memiliki pengaruh positif terhadap kebijakan dividen baik keputusan pembayaran
dividen, dividend payout ratio dan dividend yield. Struktur kepemilikan dalam penelitian ini membagi struktur kepemilikan
menjadi dua kelompok yaitu perusahaan BUMN dan perusahaan Swasta. Perusahaan yang termasuk BUMN diberi kode 1 dan perusahaan yang termasuk
perusahaan swasta diberi kode 0.
65
O. Leverage