Struktur Kepemilikan Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembayaran dividen dan tingkat dividen: studi empiris pada emitten non Bank dan asuransi yang termasuk kedalam perhitungan indeks saham syariah Indonesia Per 15 Januari 2014 periode T

62 Dividen ini juga membuat pemegang saham mempunyai kepastian pendapatan dan mengurangi agency cost of equity karena tindakan perquisites misalnya biaya perjalanan dinas dan akomodasi kelas satu yang dilakukan oleh manajemen terhadap cash flow perusahaan seiring dengan menurunnya biaya monitoring karena pemegang saham yakin bahwa kebijakan manajemen akan menguntungkan dirinya Crutchley dan Hansen,1989. Sunarto:2004. Rozeff 1982 dalam Alphonse dan Tran 2014 menempatkan insider ownership sebagai proksi dari biaya agensi agency cost. Kepemilikan orang dalaminsider ownership yang rendah mengindikasikan agency cost yang tinggi, kemudian investor luar yang memiliki persentase lebih besar pada saham akan meminta dividen lebih tinggi untuk mengurangi agency cost. Rozeff 1982 menemukan bukti empirik yang mendukung bahwa terdapat pengaruh negatif antara persentase insider ownership dengan pembayaran dividen. Oleh karena itu jumlah kepemilikan orang dalam insider ownership tinggi akan mengurangi probabilitas pembayaran dividen dan tingkat dividen yang diberikan yang tercermin dalam dividend payout ratio dan dividend yield. Insider ownership ISOWN dihitung dengan rumus:

N. Struktur Kepemilikan

Wahyudi dan Pawestri 2006 dalam Sabrinna 2010 menjelaskan bahwa struktur kepemilikan merupakan jenis institusi atau perusahaan yang memegang saham terbesar dalam suatu perusahaan. Struktur kepemilikan dapat berupa 63 investor individual, pemerintah, dan institusi swasta. Struktur kepemilikan terbagi dalam beberapa kategori. Secara spesifik kategori struktur kepemilikan meliputi kepemilikan oleh institusi domestik, institusi asing, pemerintah, karyawan dan individual domestik. Sabrinna:2010. Istilah struktur kepemilikan digunakan untuk menunjukkan bahwa variabel variabel yang penting didalam struktur modal tidak hanya ditentukan oleh jumlah utang dan equity tetapi juga oleh presentase kepemilikan oleh manager dan institusional Jensen dan Meckling, 1976 dalam Haruman:2008 Menurut Shleifer dan Vishny 1986 dalam Murhadi 2008 menyatakan bahwa hubungan struktur kepemilikan dan dividen dapat dijelaskan dengan menggunakan teori keagenan, dimana kepemilikan institusi akan dapat membantu memecahkan masalah keagenan melalui pengawasan terhadap manajemen. Menurut Perry dan Rimbey dalam Novelma 2014 salah satu mekanisme yang dapat digunakan untuk meminimalkan masalah keagenan adalah dengan menggunakan dividen. Dividen berperan sebagai salah satu bentuk penawaran distribusi pendapatan, karena dengan pembayaran dividen pemegang saham melihat bahwa pengelola perusahaan sudah melakukan tindakan yang sesuai dengan keinginan mereka sehingga akan mengurangi konflik. Novelma:2014. Shleifer dan Vishny 1986 dalam Rachmad 2013 menyatakan bahwa adanya konsentrasi kepemilikan, para pemegang saham besar seperti investor institusional akan dapat menjalankan monitoring tim manajemen secara lebih efektif, sehingga akan membatasi perilaku oportunistik yang dilakukan oleh insiders. Diyanty 2010 menyatakan bahwa pemerintah sebagai pemegang saham, seringkali memiliki tujuan yang berbeda dengan tujuan pemegang saham selain 64 pemerintah. Pemerintah umumnya memiliki tujuan politik dan sosial yang seringkali tidak konsisten dan sejalan dengan tujuan perusahaan. Lebih lanjut Diyanty 2010 memberikan contoh tujuan politik dan sosial yang bertentangan dengan tujuan perusahaan yaitu kebijakan pembayaran dividen. Setiap awal tahun, pemerintah menargetkan sejumlah porsi dari keuntungan dalam bentuk penyisihan laba dividen sebagai kontribusi BUMN kepada APBN Anggaran Pendapatan Belanja Negara tanpa mempertimbangkan apakah BUMN tersebut membutuhkan keuntungan yang diperoleh untuk diinvestasikan dalam proyek mereka. Akibatnya adanya kebijkan tersebut akan berdampak pada keterbatasan pertumbuhan BUMN itu sendiri. Chen et,al. 2009 dalam Alphonse dan Tran 2014 menyatakan bahwa perusahaan yang dikendalikan oleh negara memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk membagikan dividen karena mereka membutuhkan dana untuk mendukung BUMN lain yang secara finansial dibatasi dan membiayai proyek-proyek publik untuk tujuan politik. Oleh karena itu perusahaan milik pemerintah BUMN akan memiliki pengaruh positif terhadap kebijakan dividen baik keputusan pembayaran dividen, dividend payout ratio dan dividend yield. Struktur kepemilikan dalam penelitian ini membagi struktur kepemilikan menjadi dua kelompok yaitu perusahaan BUMN dan perusahaan Swasta. Perusahaan yang termasuk BUMN diberi kode 1 dan perusahaan yang termasuk perusahaan swasta diberi kode 0. 65

O. Leverage

Dokumen yang terkait

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT UNDERPRICING PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN PENAWARAN SAHAM PERDANA PERIODE 2009-2013.

1 9 14

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN ASET PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI INDONESIA TAHUN 2014 Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Aset Perusahaan Asuransi Syariah di Indonesia Tahun 2014.

3 19 11

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN ASET PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Aset Perusahaan Asuransi Syariah di Indonesia Tahun 2014.

0 4 20

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UNDERPRICING SAHAM PADA PERUSAHAAN NON- Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Underpricing Saham Pada Perusahaan Non-Keuangan Di Bursa Efek Indonesia Tahun Periode 2012-2014.

0 3 20

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UNDERPRICING SAHAM PADA PERUSAHAAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Underpricing Saham Pada Perusahaan Non-Keuangan Di Bursa Efek Indonesia Tahun Periode 2012-2014.

0 3 15

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROFITABILITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Profitabilitas Bank Syariah Di Indonesia Tahun 2011-2014.

0 8 24

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS SAHAM SYARIAH INDONESIA (ISSI) Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) (periode Juni 2012-Mei 2015).

0 4 17

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA BANK SYARIAH TAHUN 2011-2013 Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Bank Syariah Tahun 2011-2013.

0 2 14

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN NASABAH DALAM MEMILIH BANK SYARIAH ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN NASABAH DALAM MEMILIH BANK SYARIAH (Studi Empiris di Surakarta).

1 1 8

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BESAR PEMBAYARAN DIVIDEN DI PERUSAHAAN YANG TERMASUK DALAM INDEKS LQ45 TAHUN 2008 MENGGUNAKAN ANALISIS JALUR.

0 0 7