adalah 18 tahun dan maksimal 54 tahun. Adapun distribusi lebih spesifik umur petugas operator SPBU dapat dilihat pada lampiran 1.
5.2.4 Berat Badan Petugas Operator SPBU Wb
Adapun distribusi berat badan petugas operator SPBU di Wilayah Ciputat tahun 2012 adalah sebagai berikut,
Tabel 5.4 Distribusi Berat Badan Petugas Operator SPBU
Variabel Mean
Median Minimal Maksimal SD
Berat Badan Kg
58,14 57
44 83
10,6
Diketahui bahwa berat badan rata-rata responden adalah 58,14 Kg dengan berat minimal 44 dan berat maksimal 83. Adapun distribusi berat badan operator
SPBU bisa dilihat pada lampiran 1.
5.2.5 Perhitungan Intake
Perhitungan Intake Pajanan non-kanker
Perhitungan Intake Individu sebagai contoh akan dilakukan pada responden pertama dengan data-data yang dimiliki oleh responden
pertama, antara lain,
I
realtime
= 0,73
x 0,83 x 8
x 350 x 3,5 th
50 Kg x 30 th x 365
= 0,01 mgkghr
I
life time
= 0,73
x 0,83 x 8
x 350 x 30 th
50 Kg x 30 th x 365
= 9,3 x 10
-2
mgkghr Pehitungan asupan pajanan non-kanker dihitung pada pajangan realtime
yaitu lama sebenarnya responden bekerja di SPBU dan lifetime 30 tahun yaitu nilai default durasi untuk pajanan non-kanker.
Nilai konsentrasi C adalah nilai konsentrasi pajanan pada responden pertama, konsentasi pajanan setiap responden dilihat dari posisi pekerja saat
dilakukan pengukuran. Nilai laju inhalasi R adalah nilai default laju inhalasi 20 m
3
hari yang dikonvert kedalam jam, sehingga didapatkan nilai 0,83 m
3
jam. Waktulama pajanan te adalah nilai waktu pajanan responden selama 1 hari,
yaitu 8 jamhari. Nilai ini sama pada semua responden karena lama jam kerja responden adalah 8 jam dalam 1 shift. Durasi pajanan Dt pada masing-masing
responden berbeda tergantung telah berapa lama responden bekerja. Nilai berat badan Wb adalah nilai berat badan masing-masing individu yang pasti berbeda.
Setelah dilakukan perhitungan intake menggunakan rumus, maka intake pada masing-masing petugas operator SPBU adalah pada tabel di bawah ini,
Tabel 5.5 Distribusi Intake Asupan efek non-kanker berdasarkan pajanan Benzena
realtime dan lifetime pada Petugas Operator SPBU No
Responden Realtime
mgKghari Lifetime
mgkghari 1
1 0,01
9,3x10
-2
2 2
3x10
-3
7,38x10
-2
3 3
8,8x10
-4
8,01x10
-2
4 4
6,46x10
-4
7,75x10
-2
5 5
7,37x10
-3
9,5x10
-2
6 6
7,3x10
-3
8,2x10
-2
7 7
1,4x10
-3
8,4x10
-2
8 8
9,6x10
-3
0,1 9
9 5,78x10
-4
6,94x10
-2
10 10
5,75x10
-3
0,1 11
11 4,7x10
-4
5,6x10
-2
12 12
9,65x10
-4
8,77x10
-2
13 13
4,34x10
-3
6,2x10
-2
14 14
3,85x10
-3
6,6x10
-2
15 15
7,58x10
-3
0,1 16
16 2,84x10
-3
7,75x10
-2
17 17
6,84x10
-4
8,21x10
-2
18 18
4,88x10
-3
4,62x10
-2
19 19
6,99x10
-3
8,39x10
-2
20 20
0,01 6,15x10
-2
21 21
3,96x10
-3
5,28x10
-2
Ket: posisi bekerja titik1, titik2, titik3, titik4
Perhitungan Intake pada Pajanan Kanker Untuk menghitung intake pajanan kanker tidak jauh berbeda dengan
intake pada pajanan non-kanker, hanya yang membedakan adalah nilai 22
22 7,28x10
-4
5,2x10
-2
23 23
4,45x10
-3
6,15x10
-2
24 24
7,58x10
-3
7,39x10
-4
25 25
2,5x10
-3
5,28x10
-2
26 26
1,26x10
-3
7,54x10
-2
27 27
3,96x10
-3
5,28x10
-2
28 28
6,65x10
-3
7,39x10
-2
29 29
2,37x10
-3
5,68x10
-2
30 30
0,02 6,16x10
-2
31 31
1,98x10
-3
5,5x10
-2
32 32
5,33x10
-3
7,69x10
-2
33 33
5,7x10
-2
6,84x10
-2
34 34
2,8x10
-2
7,39x10
-2
35 35
8,13x10
-4
5,86x10
-2
36 36
2,2x10
-3
5,28x10
-2
37 37
2,62x10
-3
6,7x10
-2
38 38
1,1x10
-2
4,99x10
-2
39 39
9,47x10
-3
5,68x10
-2
40 40
9,07x10
-4
6,48x10
-2
41 41
1,12x10
-3
6,71x10
-2
42 42
4,45x10
-3
7,86x10
-2
43 43
1,6x10
-2
5,35x10
-2
periode waktu rata-rata t
avg
menggunakan nilai default dari US-EPA Standard Default Exposure Factors 1991 sebesar 70 thn x 365
I
realtime
= 0,73 x 0,83
x 8 x 350
x 3,5 th 50 Kg x 70 th x 365
= 4,6 x 10
-3
mgkghr
I
life time
= 0,73 x 0,83
x 8 x 350
x 30 th 50 Kg x 70 th x 365
= 3,98 x 10
-2
mgkghr Adapun hasil dari perhitungan intake pada semua responden dapat
dilihat pada tabel di bawah ini, Tabel 5.6
Distribusi Intake Asupan berdasarkan pajanan Benzena realtime dan lifetime pada Petugas Operator SPBU
No Responden
Realtime mgKghari
Lifetime mgkghari
1 1
4,6x10
-3
3,98x10
-2
2 2
1,32x10
-3
3,2x10
-2
3 3
3,78x10
-4
3,43x10
-2
4 4
2,77x10
-4
3,32x10
-2
5 5
3,16x10
-3
4,06x10
-2
6 6
3,13x10
-3
3,52x10
-2
7 7
5,9x10
-4
3,6x10
-2
8 8
4,12x10
-3
4,33x10
-2
9 9
2,48x10
-4
2,97x10
-2
10 10
2,46x10
-3
4,43x10
-2
11 11
2x10
-4
2,4x10
-2
12 12
4,13x10
-4
3,76x10
-2
13 13
1,86x10
-3
2,66x10
-2
14 14
1,65x10
-3
2,83x10
-2
15 15
3,25x10
-3
4,33x10
-2
16 16
1,22x10
-3
3,32x10
-2
17 17
2,93x10
-4
3,52x10
-2
18 18
2,09x10
-3
1,98x10
-2
19 19
2,99x10
-3
3,6x10
-2
20 20
4,62x10
-3
2,64x10
-2
21 21
1,7x10
-3
2,26x10
-2
22 22
3,12x10
-4
2,23x10
-2
23 23
1,91x10
-3
2,64x10
-2
24 24
3,25x10
-3
3,16x10
-2
25 25
1,07x10
-3
2,26x10
-2
26 26
5,38x10
-4
3,23x10
-2
27 27
1,7x10
-3
2,26x10
-2
28 28
2,85x10
-3
3,16x10
-2
29 29
1,01x10
-3
2,43x10
-2
30 30
7,18x10
-3
2,64x10
-2
31 31
8,5x10
-4
2,36x10
-2
32 32
2,3x10
-3
3,3x10
-2
33 33
2,4x10
-2
2,93x10
-2
34 34
1,2x10
-2
3,17x10
-2
35 35
3,48x10
-4
2,51x10
-2
36 36
9,42x10
-4
2,26x10
-2
37 37
1,12x10
-3
2,88x10
-2
Ket: posisi bekerja titik1, titik2, titik3, titik4
5.3 Karakteristik Risiko