terjadi. Risk Asessment adalah penilaian tingkat efek dari kemungkinan bahaya pada populasi atau ekosistem akibat pajanan suatu agent.
Proses Analisis risiko terdiri atas tiga komponen, yaitu penilaian risiko, manajemen risiko dan komunikasi risiko. Analisis risiko bisa dilakukan untuk
pemajanan bahaya lingkungan yang telah lampau, dengan efek yang merugikan sudah atau belum terjadi, dapat pula dijadikan suatu prediksi risiko untuk
pemajanan yang akan datang Rahman, 2007.
2.4.1 Identifikasi Bahaya Hazard Identification
Identifikasi Bahaya merupakan langkah awal dan penting dalam penerapan keselamatan kesehatan kerja. Bahaya dapat diketahui dengan berbagai
cara dan dari berbagai sumber yaitu dari peristiwa yang pernah terjadi, pemeriksaan ke tempat kerja, melakukan wawancara dengan pekerja di lokasi
kerja, informasi dari manajemen tempat kerja, dan keselamatan bahan MSDS dan lainnya Ramon, 2007.
2.4.2 Penilaian risiko risk assessment
Penilaian risiko bertujuan untuk menentukan keberadaan bahaya lingkungan pada suatu lokasi. Bahaya diartikan sebagai zat-zat toksik atau
kondisi-kondisi spesifik yang berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan. Penentuan tingkat bahaya suatu bahan kimia dapat dilakukan dengan
membandingkan zat berbahaya dengan daftar zat-zat toksik yang ada. Zat toksik
biasanya dikelompokkan menjadi kelompok karsinogen, berpotensi karsinogen dan bukan karsinogen Louvar Louver, 1998 dalam Susilowati 2011.
2.4.3 Penilaian pajanan Exposure Assessment
Analisis pemajanan adalah evaluasi pemajanan dari organisme, sistem, atau sub populsi terhadap agen IPCS, 2004. Dalam analisis ini dilakukan
identifikasi tentang dosisi atau jumlah risk agen yang diterima seseorang intakeasupan. Data intake ini dapat dengan menggunakan persamaan Luovar
louver 1998 Rahman, 2007 Intake I =
Untuk menghitung nilai intake, asumsi-asumsi yang digunakan yaitu : 1.
Konestrasi C agen didapat dari data konsentrasi benzena di udara mg 2.
Laju Asupan R 20 M
3
untuk dewasa, berdasarkan US- EPA Default Exposure Factor dengan efek pajanan bukan kanker atau tidak menyebabkan
kanker. 3.
Lama pajanan t
E
diperoleh dari lama kerja karyawan di daerah kerja berpaparan benzena.
4. Frekuensi Pajanan f
E
350 hari per tahun berdasarkan US-EPA Default Exposure Factor dengan efek pajanan bukan kanker atau tidak menyebabkan
kanker hasil penelitian Nukman et al 2005 dalam Zuliyawan 2010. 5.
Durasi Pajanan D
t
30 tahun untuk dewasa, berdasarkan US-EPA Default Exposure Factor.
6. Berat Badan W
b
, berat badan pekerja berdasarkan pengukuran. 7.
Periode waktu rata-rata t
avg
yaitu 365 hari selama 30 tahun untuk dewasa berdasarkan faktor pajanan non-karsinogen dan 70 tahun untuk pajanan
karsinogen.
2.4.4 Analisis Dosis-Respon Dose- Response Assessment