TANGGUNG-JAWAB Perlindungan bagi Konsumen Terhadap Usaha Waralaba (Franchise) Berdasarkan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Studi pada Usaha Roti Cappie Medan)

Dalam penerapan sanksi pidana terhadap pelaku usaha yang telah memproduksi atau mengedarkan kosmetika yang mengandung zat aditif berbahaya menurut ketentuan Pasal 63 Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, dapat juga dijatuhkan hukuman tambahan berupa : a. Perampasan barang tertentu b. Pengumuman keputusan Hakim c. Pembayaran ganti rugi d. Perintah penghentian kegiatan tertentu yang menyebabkan timbulnya kerugian konsumen e. Kewajiban penarikan barang dari peredaran, atau f. Pencabutan izin usaha

D. TANGGUNG-JAWAB

FRANCHISEE TERHADAP KONSUMEN YANG MENGALAMI KERUGIAN DAN KERACUNAN Usaha Roti Cappie merupakan salah satu usaha franchise yang bergerak di bidang makanan yang ada di kota Medan. Roti Cappie berdiri pada tanggal 27 September 2015 dan berpusat di Jln. HM joni Medan. Usaha tersebut sekarang sudah berkembang dan sudah di franchisekan ke beberapa tempat yang ada di kota medan. Salah satu tempat franchise Roti Cappie terletak di Jln. Kalimantan dan di Jln. Bromo Medan. Universitas Sumatera Utara Pemilik usaha Roti Cappie ialah Enzo Sauqi Hutabarat, pemilik membuka usaha tersebut di Jln. HM Joni Medan. Sedangkan Frachisee Roti Cappie tersebut ialah Margery Kusbiono yang menjalankan usaha tersebut di Jln. Kalimantan dan Supriadi menjalankan usaha di Jln. Bromo Medan. Ketentuan mengenai tanggung-jawab franchisee terhadap konsumen yang mengalami keracunan dan kerugian akibat mengkonsumsi Roti Cappie terdapat dalam klausula kontrak antara franchisor dengan franchisee. Ketentuan tersebut terdapat di dalam pasal 3 ayat 6, dalam kontrak tersebut dikatakan “bahwa franchisor akan melayani komplain dan memberikan solusinya dari mitra waralaba”. Perlu diketahui bahwa apabila konsumen mengalami kerugian akibat mengkonsumsi produk Roti Cappie di wilayah franchisee, maka franchisor ikut bertanggung-jawab terhadap kerugian konsumen tersebut. Franchisee wajib memberitahukan komplain konsumen tersebut kepada franchisor, supaya franchisor dapat memberikan solusi yang tepat kepada konsumen sesuai dengan ketentuan pasal 3 ayat 6 klausula kontrak Roti Cappie. Adapun bentuk pertanggung-jawaban dari pihak Roti Cappie terhadap konsumen yang mengalami kerugian dan keracunan akibat mengkonsumsi Roti tersebut ialah: Universitas Sumatera Utara 1 Pemilik Roti Cappie akan memberikan ganti rugi kepada konsumen dengan membayar dua kali lipat harga makanan yang dibeli oleh konsumen. 2 Jika konsumen harus mendapat penanganan melalui pengobatan medis atau masuk rumah sakit, maka pihak Roti Cappie bertanggung-jawab untuk membayar biaya perobatan konsumen. Tetapi disini Rumah Sakit ditentukan oleh pihak Roti Cappie, dan konsumen tidak bisa menentukan sendiri Rumah Sakit mana yang akan merawatnya. 66 Melihat bentuk pertanggung-jawaban dari pihak Roti Cappie diatas, maka hal tersebut selaras dengan ketentuan pasal 19 ayat 1dan 2 Undang-undang Perlindungan Konsumen. Dalam pasal 19 mengatur mengenai tanggung jawab pelaku usaha kepada konsumen, dimana dalam pasal 19 ayat 1 dikatakan “bahwa pelaku usaha bertanggung-jawab memberikan ganti rugi atas kerusakan, pencemaran, dan atau kerugian konsumen akibat mengkonsumsi barang dan atau jasa yang dihasilkan atau diperdagangkan. Sedangkan ketentuan pasal 19 ayat 2 dikatakan “ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dapat berupa pengembalian uang atau penggantian barang danatau jasa yang sejenis atau setara nilainya, atau perawatan kesehatan danatau pemberian santunan yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

E. PERAN BADAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN BPSK

Dokumen yang terkait

Prosedur Mutasi Jabatan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 Ditinjau Dari Persektif Hukum Administrasi Negara (Studi Kasus Dinas Pekerjaan Umum)

10 119 83

Pengoplosan Beras Dalam Perspektif Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

11 144 123

Aspek Hukum Perlindungan Konsumen Dalam Usaha Air Minum Depot (AMD) Isi Ulang Ditinjau Dari Undang – Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

3 124 97

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN SMART LAUNDRY ATAS KELALAIAN PELAKU USAHA YANG MENGAKIBATKAN KERUGIAN KONSUMEN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

1 2 72

Perlindungan bagi Konsumen Terhadap Usaha Waralaba (Franchise) Berdasarkan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Studi pada Usaha Roti Cappie Medan)

0 0 11

Perlindungan bagi Konsumen Terhadap Usaha Waralaba (Franchise) Berdasarkan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Studi pada Usaha Roti Cappie Medan)

0 0 1

Perlindungan bagi Konsumen Terhadap Usaha Waralaba (Franchise) Berdasarkan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Studi pada Usaha Roti Cappie Medan)

0 0 15

Perlindungan bagi Konsumen Terhadap Usaha Waralaba (Franchise) Berdasarkan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Studi pada Usaha Roti Cappie Medan)

0 0 35

Perlindungan bagi Konsumen Terhadap Usaha Waralaba (Franchise) Berdasarkan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Studi pada Usaha Roti Cappie Medan) Chapter III V

0 0 56

Perlindungan bagi Konsumen Terhadap Usaha Waralaba (Franchise) Berdasarkan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Studi pada Usaha Roti Cappie Medan)

0 0 3