Pemberi Waralaba berhak memasok bahan baku yang bermutu sesuai dengan kualitas standar.
D. PERKEMBANGAN WARALABA DI INDONESIA
Di Indonesia, waralaba mulai dikenal pada 1950-an dengan munculnya dealer kendaraan bermotor melalui pembelian lisensi atau menjadi agen tunggal pemilik
merek. Waralaba di Indonesia semakin berkembang ketika masuknya waralaba asing pada tahun 80-90an. KFC, Mc Donald’s, Burger King, dan Wendys adalah sebagian
dari jejaring waralaba asing yang masuk ke Indonesia pada awal-awal berkembangnya waralaba di Indonesia.
54
Pada tahun 1990, melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang semakin membaik, politik yang stabil dan keamanan yang terjamin, para investor dari luar
negeripun mulai melirik pasar Indonesia. Franchise asing mulai berkembang di pasar Indonesia, dan harus diakui ternyata minat penduduk Indonesia terhadap franchise
yang dari luar negeri ini sangat besar. Hal ini dapat dibuktikan dengan lakunya franchise asing di pasaran Indonesia, sebut saja : Kentucky Fried Chicken.
55
Pada tahun 1991, tepatnya tanggal 22 November 1991, berdiri Asosiasi Franchise Indonesia AFI sebagai wadah yang menaungi franchisor dan franchisee.
AFI didirikan dengan bantuan ILO International Labour Organization dan pemerintah Indonesia. Dengan berdirinya AFI diharapkan dapat menciptakan industri
54
Adrian Sutedi, Op. Cit, hal. 19
55
Dinni Harina Simanjuttak,”Tinjauan Yuridis Terhadap Perlindungan Hukum bagi Franchise Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1997” Skripsi, Universitas Sumatera Utara, 2011,
hal. 20
Universitas Sumatera Utara
waralaba yang kuat dan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang berbasiskan usaha kecil dan menengah.
56
Ketika terjadi krisis moneter, yaitu di tahun 1997, sekitar 64 waralaba asing menutup usahanya. Hal ini disebabkan terpuruknya nilai rupiah sehingga franchise
fee dan royalty fee serta biaya bahan baku, peralatan, dan perlengkapan yang dalam dolar menjadi meningkat. Oleh sebab itu, jumlah perusahaan waralaba asing
mengalami penurunan pertumbuhan sebesar 9,78 dari tahun 19972001. Setelah krisis moneter reda, mulai bermunculan berbagai waralaba lokal. Dari kurun waktu
1999-2000, pertumbuhan waralaba lokal sebesar 120. Pada tahun 2001, jumlah waralaba asing tumbuh kembali sebesar 8,5, sedangkan waralaba lokal meningkat
7,69 dari tahun 2000. Pertumbuhan bisnis waralaba yang cepat di Indonesia tidak lepas dari peran serta merek-merek waralaba lokal, seperti Indomaret, Alfamart,
Martha Tilaar dan lain-lain.
57
56
Adrian Sutedi, Op. Cit, hal. 20
57
Ibid, hal. 21
Salah satu contoh bisnis waralaba yang sangat berkembang di Indonesia sampai saat ini ialah Indomaret dan Alfamart. Dua bisnis ini sangat banyak
bermunculan di berbagai tempat dan sangat mudah ditemukan di Indonesia. Hingga pada saat ini bisnis waralaba diperkirakan akan semakin berkembang
di Indonesia, apalagi sekarang telah diresmikannya Masyarakat Ekonomi Asean MEA yang disinyalir dapat menumbuhkan minat yang begitu besar bagi Investor
luar untung menanamkan investasinya di Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
Direktur Bina Usaha Kementerian Perdagangan RI, Fetnayeti menargetkan di tahun 2015 kemarin pertumbuhan bisnis waralaba naik 15-20 persen. Saat ini ada
12.000 bisnis waralaba dengan jumlah gerai mencapai 23.000. Dirinya optimistis Indonesia bisa melakukan ekspor bisnis waralaba
dibandingkan ekspor produk. Hal ini melihat adanya minat yang besar datang dari investor-investor timur tengah. Hal ini senada dengan jumlah omzet yang besar dari
bisnis waralaba tahun 2014 berdasarkan data Asosiasi Franchise Indonesia AFI. Menurut Fetnayeti, dalam memajukan bisnis waralaba lokal, Kementerian
Perdagangan melakukan pendampingan selama 3 tahun terakhir kepada 384 Usaha Kecil Menengah UKM. Pendampingan tersebut dilakukan salah satunya dengan
cara mengikutkan UKM-UKM dalam pameran-pameran di dalam negeri dan di luar negeri.
Untuk tahun ini, Kemendag mendampingi kurang lebih 180 UKM dengan menambahkan sejumlah materi untuk mempersiapkan bisnis tersebut menjadi bisnis
waralaba. “Rata-rata ada 180an yang kita dampingi, tahun ini rencananya kita masukkan materi dari segi legal dan manajemen keuangan. Jadi ketika mereka
mendapat masalah dari hukum, mereka sadar dan paham bahwa mereka punya dasar hukum.
58
58
Stefanno Reinard Sulaiman, “Bisnis Waralaba di Tahun 2015,”
E. PENGATURAN WARALABA DI INDONESIA