21
Berdasarkan pengertian kepailitan sebagaimana yang telah dikemukakan di atas, maka secara sederhana dapat disimpulkan bahwa kepailitan merupakan
suatu penyitaan umum semua asset debitor yang dimasukkan ke dalam permohonan pailit. Debitor pailit tidak serta-merta kehilangan kemampuannya
untuk melakukan tindakan hukum, akan tetapi kehilangan hak untuk menguasai dan mengurus kekayaannya yang dimasukkan kedalam kepailitan, terhitung sejak
pernyataan kepailitan itu diucapkan.
33
Dengan demikian, ada dua catatan penting yang harus ditekankan dalam definisi kepailitan tersebut, yaitu:
34
a. Kepailitan dimaksudkan untuk mencegah penyitaan dan eksekusi yang
dituntut oleh kreditor secara perorangan. b.
Kepailitan hanya mengenai harta benda debitor, bukan pribadinya.
F. Metode Penulisan
Metode penelitian merupakan suatu system atau proses yang mutlak harus dilakukan dalam suatu kegiatan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan.
Penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah, yang didasarkan pada metode, sistematika, dan pemikiran tertentu, yang bertujuan untuk mempelajari
satu atau beberapa gejala hukum tertentu, dengan jalan menganalisanya. Kecuali itu, maka diadakan juga pemeriksaan mendalam terhadap suatu pemecahan atas
33
Aco Nur, Hukum Kepailitan: Perbuatan Melawan Hukum oleh Debitor, Jakarta: PT. Pilar Yuris Ultima, 2015, hal. 68.
34
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
22
segala permasalahan-permasalahan yang timbul di dalam gejala yang bersangkutan.
35
1. Tipe Penelitian
Tipe penelitian hukum yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode penelitian hukum normatif. Dalam penelitian hukum normatif ini, penulis
melakukan penelitian terhadap peraturan perundang-undangan khususnya UUK dan PKPU dan putusan pengadilan yakni Putusan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat
Nomor 08Pdt.Sus.Pailit2015PN.Niaga.Jkt.Pst. Metode penelitian hukum normatif ini dipilih untuk mengetahui bagaimana penerapan peraturan perundang-
undangan terkait dengan kepailitan perusahaan pialang yang dilaksanakan di Indonesia.
2. Pendekatan Masalah
Penelitian yang dilakukan menggunakan metode pendekatan hukum normatif, yaitu penelitian dilakukan dengan cara terlebih dahulu meneliti bahan-
bahan kepustakaan hukum yang berhubungan dengan permasalahan dan selanjutnya melihat kenyataan melalui Putusan Majelis Hakim Pengadilan Niaga.
3. Bahan Hukum
Data pokok dalam penelitian ini adalah data sekunder yang meliputi: a.
Bahan hukum primer, yaitu bahan-bahan hukum yang terdiri dari aturan- aturan hukum mulai dari Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Undang-
Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan, Undang-Undang Nomor 40
35
Eva Krisnawati, Skripsi: Tanggung Jawab dan Wewenang Penjamin dalam Kepailitan Perseroan Terbatas PT, Medan: Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010,
hal. 15.
Universitas Sumatera Utara
23
Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang,
Peraturan Nomor VI.A.3 Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor KEP-48PM1997 tentang Rekening Efek pada Kustodian, Peraturan
Nomor V.E.1 Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor KEP- 29PM1996 tentang Perilaku Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan
sebagai Perantara Pedagang Efek, Peraturan Nomor V.D.3 Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor KEP-28PM1996 tentang
Pengendalian Intern dan Penyelenggaraan Pembukuan Perusahaan Efek, Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 28POJK.052015 tentang
Pembubaran, Likuidasi, dan Kepailitan Perusahaan Asuransi, Perusahaan Asuransi Syariah, Perusahaan Reasuransi, dan Perusahaan Reasuransi
Syariah, serta Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 20POJK.042016 tentang Perizinan Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai
Penjamin Emisi Efek dan Perantara Pedagang Efek. b.
Bahan hukum sekunder, yaitu bahan hukum yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer seperti buku-buku, pendapat para sarjana, dan
kasus hukum yang terkait dengan pembahasan tentang kepailitan perusahaan pialang.
c. Bahan hukum tersier, yaitu bahan hukum yang memberikan petunjuk maupun
penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder, seperti kamus bahasa dan kamus hukum.
Universitas Sumatera Utara
24
4. Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah melalui penelitian kepustakaan untuk mendapatkan konsepsi teori dan doktrin,
pendapat atau pemikiran konseptual dan penelitian pendahulu yang berhubungan dengan objek telaahan penelitian ini yang dapat berupa peraturan perundang-
undangan dan karya ilmiah lainnya. 5.
Analisis Data Setelah pengumpulan data dilakukan dengan data sekunder, selanjutnya
data tersebut dianalisis dengan menggunakan metode kualitatif, yakni dengan mengadakan pengamatan terhadap data maupun informasi yang diperoleh. Bahan
hukum yang diperoleh dari penelitian akan dipilah-pilah sehingga diperoleh bahan hukum yang mempunyai kaidah-kaidah hukum yang mengatur tentang
perlindungan hukum terhadap perusahaan pialang dalam kepailitan. Kemudian bahan hukum tersebut disistematisasikan sehingga dapat dihasilkan klasifikasi
yang sejalan dengan permasalahan tentang perlindungan hukum terhadap perusahaan pialang dalam kepailitan. Selanjutnya data yang diperoleh tersebut
akan dianalisis secara kualitatif dengan menggunakan metode induktif untuk sampai pada suatu kesimpulan. Penelitian ini diharapkan dapat memperoleh
gambaran yang jelas mengenai bagaimana perlindungan hukum terhadap perusahaan pialang dalam kepailitan, sehingga pada akhirnya dapat ditarik suatu
kesimpulan tentang kaidah-kaidah hukum guna penyempurnaan ataupun penyesuaian pengaturan mengenai perlindungan hukum terhadap perusahaan
pialang dalam kepailitan.
Universitas Sumatera Utara
25
G. Sistematika Penulisan