Keaslian Penulisan Tinjauan Kepustakaan

15 pialang maupun nasabah atau investor tidak dirugikan akibat kepailitan perusahaan pialang.

D. Keaslian Penulisan

Penulisan skripsi ini berjudul “Perlindungan Hukum terhadap Perusahaan Pialang dalam Kepailitan Studi Putusan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat Nomor 08Pdt.Sus.Pailit2015PN.Niaga.Jkt.Pst. Berdasarkan penelusuran yang telah dilakukan di Perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, tidak ditemukan penulisan skripsi yang membahas tentang “Perlindungan Hukum terhadap Perusahaan Pialang dalam Kepailitan”, kalaupun ada pembahasan skripsi tentang kepailitan perusahaan pialang, substansi pembahasannya berbeda dengan pembahasan yang dipaparkan dalam skripsi ini. Dengan demikian, keaslian penulisan skripsi ini dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Skripsi ini disusun berdasarkan referensi peraturan perundang-undangan, yakni undang- undang kepailitan dan pasar modal, putusan pengadilan, buku-buku, artikel- artikel, informasi dari media cetak maupun elektronik, serta melalui bantuan dari berbagai pihak.

E. Tinjauan Kepustakaan

1. Pengertian Perlindungan Hukum Perlindungan hukum adalah suatu perlindungan yang diberikan kepada subyek hukum ke dalam bentuk perangkat, baik yang bersifat preventif maupun yang bersifat represif, baik yang lisan maupun tertulis. Dengan kata lain, dapat dikatakan bahwa perlindungan hukum sebagai suatu gambaran tersendiri dari Universitas Sumatera Utara 16 fungsi hukum itu sendiri, yang memiliki konsep bahwa hukum memberikan suatu keadilan, ketertiban, kepastian, kemanfaatan, dan kedamaian. 24 Pengertian di atas mengundang beberapa ahli untuk mengungkapkan pendapatnya mengenai pengertian dari perlindungan hukum diantaranya: 25 a. Menurut Satjipto Raharjo, perlindungan hukum adalah memberikan pengayoman kepada hak asasi manusia yang dirugikan orang lain dan perlindungan tersebut diberikan kepada masyarakat agar mereka dapat menikmati semua hak-hak yang diberikan oleh hukum. b. Menurut Philipus M. Hadjon, perlindungan hukum adalah perlindungan akan harkat dan martabat, serta pengakuan terhadap hak-hak asasi manusia yang dimiliki oleh subyek hukum berdasarkan ketentuan hukum dari kesewenangan. c. Menurut CST. Kansil, perlindungan hukum adalah berbagai upaya hukum yang harus diberikan oleh aparat penegak hukum untuk memberikan rasa aman, baik secara pikiran maupun fisik dari gangguan dan berbagai ancama dari pihak manapun. d. Menurut Muktie A. Fadjar, perlindungan hukum adalah penyempitan arti dari perlindungan, dalam hal ini hanya perlindungan oleh hukum saja. Perlindungan yang diberikan oleh hukum, terkait pula dengan adanya hak dan kewajiban, dalam hal ini yang dimiliki oleh manusia sebagai subyek hukum dalam interaksinya dengan sesama manusia serta lingkungannya. Sebagai 24 http:tesishukum.compengertian-perlindungan-hukum-menurut-para-ahli, diakses pada tanggal 10 Oktober 2016. 25 Ibid. Universitas Sumatera Utara 17 subyek hukum manusia memiliki hak dan kewajiban untuk melakukan suatu tindakan hukum. Perlindungan hukum yang dimaksud dalam penulisan skripsi ini adalah perlindungan hukum terhadap badan hukum dalam hal ini perusahaan pialang sebagaimana yang telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayara Utang. 2. Pengertian Perusahaan Pialang Perusahaan pialang atau juga disebut broker anggota bursa AB adalah pihak yang membantu nasabah untuk melakukan pembelian atau penjualan efek di bursa. 26 26 Sawidji widoatmodjo.,Op.Cit., hal 6. Artinya, perusahaan pialang adalah pihak yang berperan sebagai perantara pedagang efek di pasar modal. Pasal 1 angka 18 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal menyatakan bahwa: “Perantara pedagang efek adalah pihak yang melakukan kegiatan usaha jual beli efek untuk kepentingan sendiri atau pihak lain”. Pihak yang dimaksud dalam ketentuan tersebutsebagaimana yang diatur dalam Pasal 1 angka 23 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal adalah orang perseorangan, perusahaan, usaha bersama, asosiasi, atau kelompok yang terorganisasi. Perusahaan pialang atau perantara pedagang efek merupakan perusahaan efek sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 1 angka 21 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal yang menyatakan bahwa: Universitas Sumatera Utara 18 “Perusahaan efek adalah pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai penjamin emisi efek, perantara pedagang efek, dan atau manajer investasi”. 3. PengertianKepailitan Secara etimologi, kepailitan berasal dari kata “pailit”, yang diambil dari bahasa Belanda “faillet”. Istilah “faillet” sendiri berasal dari bahasa Prancis “faillite” yang berarti pemogokan atau kemacetan pembayaran. Dalam bahasa Inggris istilah yang digunakan adalah bankrupt pailit dan bankruptcy kepailitan. Kata “bankruptcy” ini dibentuk dari kata Latin “bancus” yang berarti meja dari pedagang dan “ruptus” yang berarti rusak broken, yang menunjukkan tempat melakukan bisnis rusak atau hilang. 27 Kepailitan adalah suatu sitaan dan eksekusi atas seluruh kekayaan debitor orang yang berutang untuk kepentingan semua kreditornya orang yang berpiutang bersama-sama, yang pada waktu debitor dinyatakan pailit mempunyai piutang dan untuk jumlah piutang yang masing-masing kreditor miliki pada saat itu. Maksudnya adalah untuk mencegah sitaan dan eksekusi oleh seorang kreditor atau lebih secara perseorangan, atau untuk menghentikan sitaan atau eksekusi termaksud. Tujuannya ialah supaya dengan jalan demikian, yaitu dengan sitaan atau eksekusi bersama-sama, hasil penjualan semua kekayaan tersebut yang lazim disebut boedel, dapat dibagi-bagikan secara adil antara semua kreditor dengan mengingat akan hak-hak para pemegang hak istimewa, gadai dan hipotik. 28 27 Andriani Nurdin., Op.Cit., hal. 127. 28 Kartono, Kepailitan dan Pengunduran Pembayaran Failissement en surseance van betaling, Jakarta: Pradnya Paramita, 1974, hal. 5. Universitas Sumatera Utara 19 Dari sudut pandang bisnis, kepailitan atau kebangkrutan adalah suatu keadaan keuangan yang memburuk untuk suatu perusahaan yang dapat membawa akibat pada rendahnya kinerja untuk jangka waktu tertentu yang berkelanjutan, yang pada akhirnya menjadikan perusahaan tersebut kehilangan sumber daya dan dana yang dimiliki. 29 Berbagai definisi tentang kepailitan menurut hukum telah diberikan oleh beberapa pakar, yang melihatnya dari berbagai sudut pandang. Diantaranya, Purwosutjipto menyatakan bahwa pailit adalah keadaan berhenti membayar utang-utangnya, sedangkan menurut Subekti kepailitan adalah suatu usaha bersama untuk mendapatkan pembayaran bagi semua orang yang berpiutang secara adil. Retnowulan menyebutkan kepailitan adalah eksekusi masal yang ditetapkan dengan keputusan hakim, yang berlaku serta merta, dengan melakukan penyitaan umum atas semua harta orang yang dinyatakan pailit, baik yang ada pada waktu pernyataan pailit, maupun yang diperoleh selama kepailitan berlangsung, untuk kepentingan semua kreditor, yang dilakukan dengan pengawasan pihak berwajib. Sementara itu, Munir Fuady menyatakan bahwa yang dimaksud dengan pailit atau bangkrut adalah suatu sitaan umum atas seluruh harta debitor agar dicapainya perdamaian antara debitor dan para kreditor atau agar harta tersebut dapat dibagi-bagi secara adil di antara para kreditor. 30 “The state or condition of a person individual, partnership, corporation, municipality who is unable to pay its debt as they are, or become due”. Dalam Black’s Law Dictionary, pailit atau bankrupt adalah: 29 Ibid., hal. 127. 30 Ibid., hal. 129. Universitas Sumatera Utara 20 The term includes a person againt whom an involuntary petition has been filed, or who has filed a voluntary petition, or who has been adjudged a bankrupt. 31 Dari pengertian yang diberikan dalam Black’s Law Dictionary, maka pengertian pailit dihubungkan dengan ketidakmampuan untuk membayar dari seorang debitor atas utang-utangnya yang telah jatuh tempo. Ketidakmampuan tersebut harus disertai suatu tindakan nyata untuk mengajukan, baik yang dilakukan secara sukarela oleh debitor sendiri, maupun atas permintaan pihak ketiga, suatu permohonan pernyataan pailit ke pengadilan. Maksud dari pengajuan permohonan tersebut sebagai bentuk pemenuhan asas publisitas dari keadaan tidak mampu membayar dari seorang debitor. Tanpa adanya permohonan tersebut ke pengadilan, maka pihak ketiga yang berkepentingan tidak akan pernah tahu keadaan tidak mampu membayar dari debitor. Keadaan ini kemudian akan diperkuat dengan suatu putusan pernyataan pailit oleh hakim pengadilan, baik itu yang merupakan putusan yang mengabulkan ataupun menolak permohonan kepailitan yang diajukan 32 31 Ahmad Yani dan Gunawan Widjaja, Kepailitan, Cetakan Pertama, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 1999, hal. 11. 32 Ibid., hal 11-12. Pasal 1 angka 1 UUK dan PKPU menyatakan bahwa: “Kepailitan adalah sita umum atas semua kekayaan debitor pailit yang pengurusan dan pemberesannya dilakukan oleh kurator di bawah pengawasan hakim pengawas sebagaimana diatur dalam undang-undang ini”. Universitas Sumatera Utara 21 Berdasarkan pengertian kepailitan sebagaimana yang telah dikemukakan di atas, maka secara sederhana dapat disimpulkan bahwa kepailitan merupakan suatu penyitaan umum semua asset debitor yang dimasukkan ke dalam permohonan pailit. Debitor pailit tidak serta-merta kehilangan kemampuannya untuk melakukan tindakan hukum, akan tetapi kehilangan hak untuk menguasai dan mengurus kekayaannya yang dimasukkan kedalam kepailitan, terhitung sejak pernyataan kepailitan itu diucapkan. 33 Dengan demikian, ada dua catatan penting yang harus ditekankan dalam definisi kepailitan tersebut, yaitu: 34 a. Kepailitan dimaksudkan untuk mencegah penyitaan dan eksekusi yang dituntut oleh kreditor secara perorangan. b. Kepailitan hanya mengenai harta benda debitor, bukan pribadinya.

F. Metode Penulisan