Analisis Putusan Perlindungan Hukum terhadap Perusahaan Pialang dalam Kepailitan (Studi Putusan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat Nomor 08/Pdt.Sus.Pailit/2015/PN.Niaga.Jkt.Pst.)

113 4. Mengangkat saudara Darwin Marpaung, S.H., M.H., beralamat di MAAS Law Offices, Jalan Hidup Baru Raya No. 27, Gandaria Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan sebagai kurator dalam perkara kepailitan ini; 5. Menetapkan imbalan jasa kurator akan ditetapkan kemudian setelah kurator menjalankan tugasnya; 6. Menghukum termohon untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara ini yang hingga kini diperhitungkan sebesar Rp.626.000,00 enam ratus dua puluh enam ribu rupiah.

C. Analisis Putusan

Sebagaimana yang telah diatur dalam UUK dan PKPU, bahwa permohonan pernyataan pailit dapat diajukan baik oleh debitor sendiri maupun oleh satu atau lebih kreditor. Debitor dan kreditor dalam hal ini dapat merupakan orang perseorangan ataupun suatu badan hukumperusahaan. PT. AAA Sekuritas termohon pailit yang merupakan perusahaan yang berbadan hukum dapat dinyatakan pailit apabila telah memenuhi persyaratan untuk dinyatakan pailit sebagaimana yang telah diatur dalam ketentuan Pasal 2 ayat 1 UUK dan PKPU yang menyatakan bahwa: “Debitor yang mempunyai dua atau lebih kreditor dan tidak membayar lunas sedikitnya satu utang yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih, dinyatakan pailit dengan putusan pengadilan, baik atas permohonannya sendiri maupun atas permohonan satu atau lebih kreditornya”. Universitas Sumatera Utara 114 Untuk mengetahui apakah termohon pailit telah memenuhi persyaratan untuk dinyatakan pailit, baik secara materil maupun formil, maka dapat diuraikan persyaratan tersebut sebagai berikut: 1. Syarat debitor harus mempunyai dua atau lebih kreditor. Adapun pihak kreditor pemohon pailit dari termohon pailit adalah orang perseorangan yang merupakan nasabah dari termohon pailit, yaitu: 1 Ghozi Muhammad, wiraswasta, beralamatberkantor di Jalan Buncit Raya No. 139 Gedung Graha Mobisel Jakarta Selatan, dalam hal ini diwakili oleh kuasanya, yakni Darmi Marasabessy, S.H., advokat dari kantor hukum Darmi Marasabessy, S.H., Rekan, berkantor di Jalan Margonda Raya No. 1 B, Depok, 16431, Jawa Barat, berdasarkan surat kuasa khusus Nomor 06SKKH-DAMIII2015, tanggal 23 Maret 2015. 2 Azmi Ghozi Harharah, wiraswasta, beralamatberkantor di Jalan Buncit Raya No. 139 Gedung Graha Mobisel Jakarta Selatan, dalam hal ini diwakili oleh kuasanya Darmi Marasabessy, S.H., advokat dari kantor Darmi Marasabessy, S.H., Rekan, berkantor di Jalan Margonda Raya No. 1 B, Depok, 16431, Jawa Barat, berdasarkan surat kuasa khusus Nomor 06SKKH- DAMIII2015, tanggal 23 Maret 2015. Berdasarkan uraian tersebut, maka syarat “debitor harus mempunyai dua atau lebih kreditor” telah terpenuhi. Dengan kata lain, bahwa termohon pailit memiliki dua orang kreditor yang merupakan nasabahnya sendiri, sekaligus merupakan para pihak yang mengajukan permohonan pernyataan pailit pemohon pailit Universitas Sumatera Utara 115 2. Syarat debitor tidak membayar lunas sedikitnya satu utang yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih. Bahwa untuk dapat dinyatakan pailit, termohon pailit harus tidak membayar lunas sedikitnya satu utang yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih. Ketentuan Pasal 1 ayat 6 UUK dan PKPU menyatakan bahwa: “Utang adalah kewajiban yang dinyatakan atau dapat dinyatakan dalam jumlah uang, baik dalam mata uang Indonesia maupun mata uang asing, baik secara langsung maupun yang akan timbul di kemudian hari atau kontinjen, yang timbul karena perjanjian atau undang-undang dan yang wajib dipenuhi oleh debitor dan bila tidak dipenuhi memberi hak kepada kreditor untuk mendapatkan pemenuhannya”. Bahwa utang termohon pailit berasal dari transaksi Repo Repurchasement Agreement yang telah disepakati antara termohon pailit dengan para pemohon pailit. Dalam transaksi tersebut, para pemohon pailit telah memenuhi kewajibannya yakni melakukan transaksi Repo, yaitu memberimenyetorkan dana sebesar Rp.24.000.000.000,00 dua puluh empat milyar rupiah untuk membeli saham-saham pada BRI INDO dan FRN GARUDA. Dana tersebut telah tertuang dalam Repo Confirmation yang masing-masing terdiri dari: 1 Repo Confirmation Ref. No. 004RCFINov14, tanggal 24 November 2014 untuk saham BRI INDO dengan nilai pokok principal ditambah bunga interest total sebesar Rp.5.050.416.667,00 lima milyar lima puluh juta empat ratus enam belas ribu eman ratus enam puluh tujuh rupiah, tanggal penyelesaianpengambilan ending settlement date, 29 Desember 2014 atas nama Ghozi Muhammad. 2 Repo Confirmation Ref. No. 002RCFINov14, tanggal 12 November 2014 untuk saham FRN GARUDA dengan nilai pokok principal Universitas Sumatera Utara 116 ditambah bunga interest total sebesar Rp.6.060.500.000,00 enam milyar enam puluh juta lima ratus ribu rupiah, tanggal penyelesaianpengambilan ending settlement date, 15 Desember 2014 atas nama Azmi Ghozi Harharah. 3 Repo Confirmation Ref. No. 003RCFINov14, tanggal 24 November 2014 untuk saham BRI INDO dengan nilai pokok principal ditambah bunga interest total sebesar Rp.5.050.416.667,00 lima milyar lima puluh juta empat ratus enam belas ribu enam ratus enam puluh tujuh rupiah, tanggal penyelesaianpengambilan ending settlement date, 29 Desember 2014 atas nama Azmi Ghozi Harharah. 4 Repo Confirmation Ref. No. 001RCFIDes14, tanggal 02 Desember 2014 untuk saham FRN GARUDA dengan nilai pokok principal ditambah bunga interest total sebesar Rp.8.080.666.667,00 delapan milyar delapan puluh juta enam ratus enam puluh enam ribu enam ratus enam puluh tujuh rupiah, tanggal penyelesaianpengambilan ending settlement date, 05 Januari 2015 atas nama Azmi Ghozi Harharah. Dana tersebut telah menjadi tagihan para pemohon pailit kepada termohon pailit. Sampai pada tanggal jatuh waktu pengembalianpembelian kembali bahkan sampai putusan pernyataan pailit terhadap termohon pailit dibacakan, termohon pailit belummemenuhi kewajibannya untuk membeli kembali saham-saham tersebut. Dana tagihan sebesar Rp.24.000.000.000,00 dua puluh empat milyar tersebut merupakan utang termohon pailit kepada para pemohon pailit. Dengan demikian syarat “debitor tidak membayar lunas sedikitnya satu utang yang telah Universitas Sumatera Utara 117 jatuh waktu dan dapat ditagih” telah terpenuhi. Dengan kata lain bahwa, termohon pailit memiliki utang yang telah jatuh waktu dan dapat ditagihkepada para pemohon pailit sebesar Rp.24.000.000.000,00 dua puluh empat milyar rupiah. 3. Syarat atas permohonannya sendiri maupun atas permohonan satu atau lebih kreditor. Bahwa dalam syarat ini, permohonan pernyataan pailit dapat diajukan oleh debitor sendiri maupun oleh satu atau lebih kreditor. Dalam perkara kepailitan ini, permohonan pernyataan pailit terhadap termohon pailit diajukan oleh dua orang kreditor dari termohon pailit, yaitu: 1 Pemohon I: Ghozi Muhammad, wiraswasta, beralamatberkantor di Jalan Buncit Raya No. 139 Gedung Graha Mobisel Jakarta Selatan, dalam hal ini diwakili oleh kuasanya, yakni Darmi Marasabessy, S.H., advokat dari kantor hukum Darmi Marasabessy, S.H., Rekan, berkantor di Jalan Margonda Raya No. 1 B, Depok, 16431, Jawa Barat, berdasarkan surat kuasa khusus Nomor 06SKKH-DAMIII2015, tanggal 23 Maret 2015. 2 Pemohon II: Azmi Ghozi Harharah, wiraswasta, beralamatberkantor di Jalan Buncit Raya No. 139 Gedung Graha Mobisel Jakarta Selatan, dalam hal ini diwakili oleh kuasanya Darmi Marasabessy, S.H., advokat dari kantor Darmi Marasabessy, S.H., Rekan, berkantor di Jalan Margonda Raya No. 1 B, Depok, 16431, Jawa Barat, berdasarkan surat kuasa khusus Nomor 06SKKH-DAMIII2015, tanggal 23 Maret 2015. Berdasarkan uraian tersebut, maka syarat “atas permohonannya sendiri maupun atas permohonan satu atau lebih kreditor” telah terpenuhi. Dengan kata Universitas Sumatera Utara 118 lain, bahwa permohonan pernyataan pailit terhadap termohon pailit diajukan oleh dua kreditor dari termohon pailit yang juga merupakan nasabah dari termohon pailit. Selain daripada ketentuan persyaratan dalam Pasal 2 ayat 1 UUK dan PKPU tersebut di atas, ketentuan Pasal 8 ayat 4 UUK dan PKPU juga harus dipenuhi. Ketentuan Pasal 8 ayat 4 tersebut menyatakan bahwa: “Permohonan pernyataan pailit harus dikabulkan apabila terdapat fakta atau keadaan yang terbukti secara sederhana bahwa persyaratan untuk dinyatakan pailit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat 1 telah terpenuhi”. Bahwa berdasarkan uraian persyaratan permohonan pernyataan pailit sebagaimana yang telah diatur dalam ketentuan Pasal 2 ayat 1 Jo. Pasal 8 ayat 4 UUK dan PKPU tersebut di atas, maka secara sederhana persyaratan permohonan pernyataan pailit sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Pasal 2 ayat 1 UUK dan PKPU telah terpenuhi, yaitu termohon pailit terbukti mempunyai dua orang kreditor yang juga merupakan nasabah termohon pailit, termohon pailit mempunyai tagihanutang yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih kepada para pemohon pailit sebesar Rp.24.000.000.000,00 dua puluh empat milyar rupiah, serta permohonan pernyataan pailit terhadap termohon pailit tersebut telah diajukan oleh dua kreditor termohon pailit. Berdasarkan uraian persyaratan permohonan pernyataan pailit tersebut di atas sebagaimana yang telah di atur dalam ketentuan Pasal 2 ayat 1 Jo. Pasal 8 ayat 4 UUK dan PKPU, maka termohon pailit PT. AAA Sekuritas secara Universitas Sumatera Utara 119 materil telah memenuhi persyaratan untuk dapat dinyatakan pailit dengan segala akibat hukumnya. Dengan kata lain, syarat materil untuk dapat dinyatakan pailit telah terpenuhi. Akan tetapi, syarat formil untuk dinyatakan pailit tidak terpenuhi. Termohon pailit PT. AAA Sekuritas adalah perusahaan efek yang bergerak sebagai perantara pedagang efek pialang dan penjamin emisi efek yang. Dengan kata lain, bahwa termohon pailit merupakan perusahaan berbadan hukum yang bergerak di sektor pasar modal. Berdasarkan ketentuan Pasal 2 ayat 4 UUK dan PKPU, permohonan pernyataan pailit terhadap perusahaan yang bergerak di sektor pasar modal, permohonan pernyataan pailit hanya dapat diajukan oleh OJK. Ketentuan Pasal 2 ayat 4 UUK dan PKPU menyatakan bahwa: “Dalam hal debitor adalah perusahaan efek, bursa efek, lembaga kliring dan penjaminan, lembaga penyimpanan dan penyelesaian, permohonan pernyataan pailit hanya dapat diajukan oleh Badan Pengawas Pasar Modal”. Berdasarkan ketentuan Pasal 2 ayat 4 tersebut, maka seharusnya pihak yang berwenang mengajukan permohonan pernyataan pailit terhadap termohon pailit adalah OJK. Dengan kata lain, bahwa para pemohon pailit nasabah termohon pailit meskipun berkedudukan sebagai kreditor termohon pailit, tidak memiliki kewenangan untuk mengajukan permohonan pernyataan pailit terhadap termohon pailit tersebut. Dengan demikian, secara formilsyarat formil, permohonan pernyataan pailit terhadap termohon pailit harus diajukan oleh OJK sesuai dengan ketentuan Pasal 2 ayat 4 UUK dan PKPU. Para pemohon pailit Universitas Sumatera Utara 120 kreditor termohon pailit tidak dapat mengajukan secara langsung permohonan pernyataan pailit terhadap termohon pailit kepada pengadilan niaga, melainkan harus melalui OJK sebagai otoritas yang berwenang. Dalam pertimbangan hakim pada putusan pailit terhadap PT. AAA Sekuritas, Majelis Hakim hanya mempertimbangkan persyaratan secara materil untuk dapat mengajukan permohonan pernyataan pailit, yaitu syarat debitor yang harus memiliki dua atau lebih kreditor dan syarat debitor tidak membayar lunas sedikitnya satu utang yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih. Sedangkan syarat formil untuk dapat mengajukan permohonan pernyataan pailit tidak menjadi pertimbangan Majelis Hakim.Dengan kata lain, bahwa Majelis Hakim tidak mempertimbangkanmenggunakan ketentuan Pasal 2 ayat 4 yang mengharuskan permohonan pernyataan pailit terhadap termohon pailit harus diajukan oleh OJK dalam pertimbangan hukumnya. Dengan demikian, dalam perkara kepailitan PT. AAA Sekuritas Putusan Pailit Nomor 08Pdt.Sus.Pailit2015PN.Niaga telah terjadi kesalahankekeliruan yang dilakukan oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dalam memutus perkara kepailitan tersebut. Universitas Sumatera Utara 121 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan