90
C. Perlindungan Hukum terhadap Perusahaan Pialang dalam Kepailitan
Dalam pengajuan permohonan pernyataan pailit, baik kreditor maupun debitor dapat langsung mengajukan permohonan pernyataan pailit tersebut kepada
pengadilan niaga yang berwenang. Kreditor dapat mengajukan permohonan tersebut kepada debitornya, sementara debitor dapat mengajukan permohonan
tersebut atas dirinya sendiri. Akan tetapi, dalam UUK dan PKPU telah diatur bahwa tidak semua debitor dapat diajukan langsung oleh kreditornya kepada
pengadilan niaga untuk dinyatakan pailit. Dengan kata lain, bahwa terdapat pengecualian ketentuan tersendiri terhadap beberapa debitor dalam permohonan
pernyataan pailit, termasuk dalam hal debitor merupakan perusahaan pialang perusahaan yang bergerak di bidang pasar modal.
Dalam hal debitor merupakan perusahaan pialang, kreditor tidak berwenang mengajukan secara langsung permohonan pernyataan pailit terhadap
perusahaan pialang kepada pengadilan niaga. Melainkan permohonan tersebut hanya dapat diajukan oleh otoritas yang berwenang. Hal tersebut merupakan
bentuk perlindungan hukum terhadap perusahaan pialang dalam kepailitan yang diatur secara tegas dalam UUK dan PKPU.
Dalam hal debitor merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pasar modal, UUK dan PKPU telah mengatur mengenai otoritas yang berwenang
mengajukan permohonan pernyataan pailit terhadap perusahaan yang bergerak di bidang pasar modal tersebut. Pengajuan permohonan pernyataan pailit terhadap
debitor yang bergerak di bidang pasar modal telah diatur dalam ketentuan Pasal 2 ayat 4 UUK dan PKPU yang menyatakan bahwa:
Universitas Sumatera Utara
91
“Dalam hal Debitor adalah Perusahaan Efek, Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan, Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, permohonan
pernyataan pailit hanya dapat diajukan oleh Badan Pengawas Pasar Modal”.
Berdasarkan ketentuan Pasal 2 ayat 4 tersebut yang menentukan bahwa permohonan pernyataan pailit terhadap debitor yang bergerak di bidang pasar
modal, pengajuan permohonan pernyataan pailit hanya dapat diajukan oleh BAPEPAM. Ketentuan pasal tersebut secara tegas menutup kemungkinan kepada
pihak lain dalam mengajukan permohonan pernyataan pailit kepada debitor yang bergerak di bidang pasar modal. Dengan demikian, berdasarkan ketentuan
tersebut, pengajuan permohonan pernyataan pailit terhadap perusahaan pialang hanya dapat diajukan oleh BAPEPAM. Ketentuan pasal tersebut juga sebagai
bentuk perlindungan hukum terhadap perusahaan pialang yang hendak dimohonkan pernyataan pailit kepada pengadilan niaga oleh kreditor. Berdasarkan
ketentuan pasal tersebut, maka kreditor perusahaan pialang tidak berwenang mengajukan permohonan pernyataan pailit secara langsung kepada pengadilan
niaga. Melainkan permohonan tersebut harus diajukan melalui BAPEPAM. Penjelasan ketentuan Pasal 2 ayat 4 UUK dan PKPU tersebut
menyatakan bahwa: “Permohonan pailit sebagaimana dimaksud dalam ayat ini hanya dapat
diajukan oleh Badan Pengawas Pasar Modal, karena lembaga tersebut melakukan kegiatan yang berhubungan dengan dana masyarakat yang
diinvestasikan dalam efek di bawah pengawasan Badan Pengawasan Pasar Modal. Badan Pengawas Pasar Modal juga mempunyai kewenangan penuh
dalam hal pengajuan permohonan pernyataan pailit untuk instansi-instansi yang berada di bawah pengawasannya, seperti halnya kewenangan Bank
Indonesia terhadap bank”.
Universitas Sumatera Utara
92
Berdasarkan penjelasan ketentuan Pasal 2 ayat 4 tersebut, dapat diketahui bahwa kewenangan pengajuan permohonan pernyataan pailit terhadap debitor
yang bergerak di bidang pasar modal termasuk perusahaan pialang hanya dapat diajukan oleh BAPEPAM. Hal tersebut karena BAPEPAM merupakan lembaga
yang diberi amanat oleh undang-undang untuk mengawasi seluruh kegiatan di bidang pasar modal, dan UUK dan PKPU sendiri memberikan kewenangan penuh
hanya kepada BAPEPAM untuk mengajukan permohonan pernyataan pailit terhadap instansi-instansi yang berada dibawah pengawasannya, seperti halnya
kewenangan Bank Indonesia terhadap bank. Setelah BAPEPAM secara kelembagaan dibubarkan dan digantikan oleh
OJK berdasarkan UUOJK, maka hal tersebut berdampak juga pada dialihkannya fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan dan pengawasan di bidang pasar modal
dari BAPEPAM kepada OJK sebagaimana yang telah diatur dalam ketentuan Pasal 55 ayat 1 UUOJK yang menyatakan bahwa:
“Sejak tanggal 31 Desember 2012, fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan dan pengawasan kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal,
Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya beralih dari Menteri Keuangan dan Badan Pengawas
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan ke OJK” Berdasarkan ketentuan Pasal 55 ayat 1 UUOJK tersebut, pengalihan
fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan dan pengawasan di sektor pasar modal dari BAPEPAM kepada OJK berdampak pula pada wewenang dalam mengajukan
permohonan pernyataan pailit terhadap debitor yang bergerak di bidang pasar modal. Wewenang dalam mengajukan permohonan pernyataan pailit terhadap
debitor yang bergerak di bidang pasar modal yang sebelumnya dimiliki oleh
Universitas Sumatera Utara
93
BAPEPAM telah beralih kepada OJK. Dengan kata lain, bahwa hanya OJK yang berwenang dalam mengajukan permohonan pernyataan pailit terhadap debitor
yang bergerak di bidang pasar modal. Dengan demikian, permohonan pernyataan pailit terhadap perusahaan pialang hanya dapat diajukan oleh OJK.
Berdasarkan penjelasan ketentuan pasal tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa UUK dan PKPU telah mengatur secara tegas terkait dengan
pihak yang berwenang dalam mengajukan permohonan pernyataan pailit terhadap perusahaan pialang. Hal tersebut sebagaimana yang telah diatur dalam ketentuan
Pasal 2 ayat 4 UUK dan PKPU yang menentukan bahwa hanya OJK yang berwenang mengajukan permohonan pernyataan pailit terhadap perusahaan
pialang. Ketentuan Pasal 2 ayat 4 tersebut merupakan bentuk perlindungan hukum yang telah diberikan oleh UUK dan PKPU terhadap kepailitan perusahaan
pialang guna mencegah kemungkinan kreditor mengajukan permohonan pernyataan pailit terhadap perusahaan pialang secara langsung kepada pengadilan
niaga. Mengigat perusahaan pialang merupakan perusahaan yang melakukan kegiatan usaha yang berhubungan dengan dana masyarakat yang diinvestasikan
dalam efek. Oleh karena itu, kreditor tidak dapat serta-merta secara langsung mengajukan permohonan pernyataan pailit terhadap perusahaan pialang.
Melainkan harus OJK yang mengajukan permohonan tersebut, karena OJK sebagai lembaga yang mengawasi seluruh kegiatan di bidang pasar modal
termasuk kegiatan usaha perusahaan pialang. Meskipun UUK dan PKPU telah mengatur secara tegas mengenai
kewenangan OJK dalam mengajukan permohonan pernyataan pailit terhadap
Universitas Sumatera Utara
94
perusahaan pialang. Akan tetapi, samapai saat ini OJK belum mengeluarkan suatu aturan yang jelas mengenai mekanisme pengajuan permohonan pernyataan pailit
terhadap perusahaan pialang sebagaimana aturan yang telah dikeluarkan OJK mengenai mekanisme pengajuan permohonan pernyataan pailit terhadap
perusahaan asuransi, perusahaan asuransi syariah, perusahaan reasuransi, dan perusahaan reasuransi syariah. Dampak dari belum adanya peraturan yang
dikeluarkan oleh OJK tersebut, akan menyulitkan kreditor dalam pemenuhan hak piutangnya dalam hal debitornya adalah perusahaan pialang, karena jelas kreditor
tersebut tidak memiliki kewewenang untuk mengajukan permohonan pernyataan pailit terhadap perusahaan pialang. Akan tetapi, hal tersebut juga dapat
dimanfaatkan oleh kreditor untuk mengajukan permohonan pernyataan pailit secara langsung terhadap perusahaan pialang tanpa melalui OJK, dengan alasan
bahwaOJK tidak memiliki aturan mengenai mekanisme pengajuan permohonan pernyataan pailit terhadap perusahaan pialang.
Dengan demikian, perlindungan hukum terhadap perusahaan pialang dalam kepailitan sebagaimana yang telah ditentukan dalam ketentuan Pasal 2 ayat
4 UUK dan PKPU harus disertai dengan peraturan OJK terkait dengan mekanisme pengajuan permohonan pernyataan pailit terhadap perusahaan pialang,
sehingga selain aturan yang mengharuskan OJK dalam pengajuan permohonan pernyataan pailit, juga terdapat aturan mengenai mekanisme pengajuan
permohonan pernyataan pailit terhadap perusahaan pialang, sehingga terhadap kreditor yang hendak menuntut pemenuhan piutangnya kepada perusahaan
Universitas Sumatera Utara
95
pialang melalui upaya kepailitan, harus memenuhi mekanisme dalam peraturan OJK tersebut.
Universitas Sumatera Utara
96
BAB IV PERTIMBANGAN HAKIM DALAM PUTUSAN PAILIT NOMOR
08PDT.SUS.PAILIT2015PN.NIAGA.JKT.PST.
A. Duduk Perkara