Pihak-Pihak yang Dapat Dinyatakan Pailit

58 kepailitan perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi, OJK telah mengeluarkan Peraturan OJK Nomor 28POJK.052015 tentang Pembubaran, Likuidasi, dan Kepailitan Perusahaan Asuransi, Perusahaan Asuransi Syariah, Perusahaan Reasuransi, dan Perusahaan Reasuransi Syariah. Akan tetapi, sampai saat ini untuk kepailitan perusahaan efek, OJK belum mengeluarkan peraturan terkait dengan kepailitan perusahaan efek.

C. Pihak-Pihak yang Dapat Dinyatakan Pailit

Setiap orang, baik orang perseorangan maupun badan atau korporasi dapat dinyatakan pailit apabila telah memenuhi persyaratan kepailitan sebagaimana yang dimaksud dalam ketentuan Pasal 2 ayat 1 UUK dan PKPU, dan syarat tersebut dapat dibuktikan secara sederhana. Ketentuan Pasal 1 angka 11 UUK dan PKPU menyatakan bahwa: “Setiap orang adalah orang perseorangan atau korporasi termasuk korporasi yang berbentuk badan hukum maupun yang bukan badan hukum dalam likuidasi”. Berdasarkan ketentuan tersebut, jelas bahwa setiap orang baik orang perseorangan atau korporasi termasuk korporasi yang berbentuk badan hukum maupun yang bukan badan hukum dalam likuidasi dapat mengajukan permohonan pernyataan pailit dan dapat diajukan atau dinyatakan pailit oleh pengadilan. 82 82 Sunarmi, Op.Cit., hal. 65. Adapun pihak-pihak yang dapat dinyatakan pailit adalah: Universitas Sumatera Utara 59 1. Orang perseorangan Dalam hal orang perseorangan dinyatakan pailit oleh pengadilan adalah orang perseorangan baik laiki-laki maupun perempuan, baik yang sudah menikah maupun yang belum menikah. 83 2. Perserikatan-perserikatan atau perkumpulan-perkumpulan yang bukan badan hukum Apabila debitor yang belum menikah mengajukan permohonan pernyataan pailit atas dirinya sendiri, maka permohonan tersebut dapat secara langsung diajukan kepada pengadilan niaga yang berwenang. Berdasarkan ketentuan Pasal 4 UUK dan PKPU, terhadap debitor yang sudah menikah atau terikat dalam hubungan pernikahan yang sah mengajukan permohonan pernyataan pailit, maka permohonan tersebut hanya dapat diajukan atas persetujuan suami atau istrinya. Akan tetapi, ketentuan tersebut tidak berlaku apabila tidak ada persatuan harta. Berdasarkan penjelasan Pasal 4 ayat 1 UUK dan PKPU tersebut, bahwa syarat adanya persetujuan suami atau istri tersebut berlaku apabila pihak yang mengajukan permohonan pernyataan pailit tersebut adalah debitor. Persetujuan tersebut diperlukan menyangkut harta bersama. Suatu ikatan pernikahan yang sah harus dibuktikan dengan akta nikah yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang. Perserikatan-perserikatan atau perkumpulan-perkumpulan yang bukan badan hukum menjalankan suatu usaha berdasarkan perjanjian antar anggotanya, tetapi perserikatan atau perkumpulan ini bukan merupakan badan hukum, artinya 83 Ibid., hal. 64. Universitas Sumatera Utara 60 tidak ada pemisahan harta perusahaan dan harta kekayaan pribadi pengurus atau anggotanya. 84 Perserikatan-perserikatan atau perkumpulan-perkumpulan tersebut adalahmaatschap persekutuan perdata, firma, dan persekutuan komanditer. Oleh karena bukan merupakan badan hukum, maka dalam kepailitan perserikatan atau perkumpulan tersebut, hanya para anggotanya saja yang dapat dinyatakan pailit. Permohonan pernyataan pailit terhadap firma dan persekutuan komanditer harus memuat nama dan tempat kediaman masing-masing persero yang secara tanggung renteng terikat untuk seluruh utang perusahaan. 85 3. Perseroan-perseroan atau perkumpulan-perkumpulan yang berbadan hukum Dalam kepustakaan hukum Belanda, istilah badan hukum dikenal dengan sebutan “rechtsperson”, dan dalam kepustakaan Common Law sering disebut dengan istilah “legal entity”, “juristic person”, atau “artificial person”. 86 Badan hukum bukanlah makhluk hidup sebagaimana halnya pada manusia. Badan hukum kehilangan daya berpikir, kehendaknya, dan tidak mempunyai central bewustzijn. Oleh karena itu, ia tidak dapat melakukan perbuatan-perbuatan hukum sendiri. Ia harus bertindak dengan perantaraan orang-orang biasa natuurlijke personen, tetapi orang yang bertindak itu tidak bertindak untuk dirinya atau untuk dirinya saja, melainkan untuk dan atas pertanggungan gugat badan hukum. 87 Badan hukum sebagai subyek hukum yang mempunyai kekayaan terpisah dari kekayaan perseronya juga dapat dinyatakan pailit. Dengan pernyataan pailit, 84 https:clickgtg.wordpress.com20080702hukum-kepailitan-di-indonesia, diakses pada tanggal 07 November 2016. 85 Imran Nating, Op.Cit., hal. 35. 86 Ibid., hal. 34. 87 Ibid. Universitas Sumatera Utara 61 organ badan hukum tersebutakan kehilangan hak untuk mengurus kekayaan badan hukum. Pengurusan harta kekayaan badan hukum yang dinyatakan pailit beralih pada kuratornya. 88 Apabila yang dinyatakan pailit suatu Perseroan Terbatas PT, koperasi, atau badan hukum lain seperti perkumpulan atau yayasan yang mempunyai status badan hukum, maka pengurus yang mempunyai kewajiban untuk mempertanggungjawabkan kepailitan tersebut. Dan terhadap pernyataan pailit yang dimintakan oleh persero atau suatu firma, maka pengadilan yang berwenang adalah pengadilan yang daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan hukum firma tersebut. Perseroan-perseroan atau perkumpulan-perkumpulan yang berbadan hukum yang dapat dinyatakan pailit adalah Perseroan Tebatas PT, koperasi, dan yayasan. 89 4. Harta peninggalan warisan Berdasarkan ketentuan Pasal 207 UUK dan PKPU, bahwa harta kekayaan orang yang meninggal harus dinyatakan dalam keadaan pailit, apabila dua atau lebih kreditornya mengajukan permohonan untuk itu dan secara singkat dapat membuktikan bahwa utang orang yang meninggal, semasa hidupnya tidak dibayar lunas, atau pada saat meninggalnya orang tersebut, harta peninggalannya tidak cukup untuk membayar utang-utangnya. Dengan demikian, bahwa debitor yang telah meninggal dunia masih saja dinyatakan pailit atas harta kekayaannya apabila ada kreditor yang mengajukan permohonan pernyataan pailit tersebut. Akan tetapi, permohonan pernyataan pailit 88 Rahayu Hartini, Op.Cit., hal. 97. 89 Ibid. Universitas Sumatera Utara 62 tersebut tidak ditujukan bagi para ahli warisnya. Pernyataan pailit harta peninggalan berakibat demi hukum dipisahkan harta kekayaan pihak yang meninggal dari harta kekayaan para ahli warisnya, seperti yang telah diatur dalam ketentuan Pasal 1107 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. 90 Permohonan pernyataan pailit terhadap harta peninggalan harus memperhatikan ketentuan Pasal 210 UUK dan PKPU, yang mengatur bahwa permohonan pernyataan pailit harus diajukan paling lambat 90 sembilan puluh hari setelah debitor meninggal. 91 5. Perkumpulan perseroan holding company UUK dan PKPU tidak mensyaratkan bahwa permohonan kepailitan terhadap suatu holding company dan anak-anak perusahaannya harus diajukan dalam satu dokumen yang sama. 92 Permohonan kepailitan tersebut selain dapat diajukan dalam satu permohonan, juga dapat diajukan terpisah sebagai dua permohonan. 93 6. Penjamin guarantor Berdasarkan ketentuan Pasal 1820 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, bahwa penanggungan utang atau borgtocht adalah suatu persetujuan dimana pihak ketiga guna kepentingan kreditor, mengikatkan dirinya untuk memenuhi 90 Pasal 1107 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata menyatakan bahwa, semua orang yang mengutangkan kepada si meninggal dan semua penerima hibah wasiat dapat menuntut dari orang-orang yang mengutangkan kepada si waris, supaya harta peninggalan dipisahkan dari harta kekayaan si waris tersebut. 91 http:click-gtg.blogspot.co.id200806hukum-kepailitan-di-indonesia_7388.html, diakses pada tanggal 08 November 2016. 92 Majelis Hakim Pengadilan Niaga Jakarta Pusat dalam perkara Nomor 03Pailit1998PN.NiagaJkt.Pst dan Nomor 04Pailit1998PN.NiagaJkt.Pst, menolak permohonan kepailitan terhadap holding company dan anak perusahaannya karena diajukan dalam permohonan yang berbeda. Pengadilan berpendapat bahwa pemohon seharusnya mengajukan satu permohonan pada waktu yang sama terhadap keduanya. Dalam Imran Nating, Op.Cit., hal. 30. 93 Ibid. Universitas Sumatera Utara 63 kewajiban debitor 94 Penanggungan ini sifatnya accessoir atau merupakan suatu perjanjian tambahan di samping perjanjian pokok perjanjian kredit. Hal ini mempunyai akibat bahwa apabila perjanjian pokoknya batal atau berakhir, maka perjanjian tambahannya pun menjadi batal atau berakhir dengan sendirinya. apabila debitor bersangkutan tidak dapat memenuhi kewajibannya. 95 Seorang guarantor adalah seorang yang berkewajiban untuk membayar utang debitor kepada kreditor apabila debitor lalai cidera janji. Penjamin baru menjadi debitorberkewajiban untuk membayar setelah debitor utama yang utangnya ditanggung cidera janji dan harta benda milik debitor utamadebitor yang ditanggung telah disita dan dilelang terlebih dahulu tetapi hasilnya tidak cukup untuk membayar utangnya, atau debitor utama lalaicidera janji sudah tidak mempunyai harta apapun. Sifat accessoir dari pemberian jaminan membawa kreditor dalam posisi lemah. Karena berdasarkan ketentuan tersebut, penjamin atau penanggung tidak wajib membayar kepada kreditor, kecuali debitor telah lalai dalam membayar utangnya. Jika demikian pun, barang milik debitor harus disita dan dijual terlebih dahulu untuk melunasi utangnya. 96 94 Menurut Rasjim Wiraatmadja, dalam surat jaminan umumnya dimuat klausula yang berbunyi: “Penjamin dengan ini menjamin dank arena itu berjanji serta mengikatkan diri untuk dan atas permintaan pertama dari kreditor membayar utang secara tanpa syarat apapun dengan seketika dan secara sekaligus lunas kepada kreditor, termasuk bunga, provisi dan biaya-biaya lainnya yang sekarang telah ada danatau dikemudian hari terutang dan wajib dibayar oleh debitor”. Dalam Ibid. 95 Ibid., hal. 30-31. 96 Ibid., hal. 32-33. Universitas Sumatera Utara 64 Dalam praktiknya, setiap kreditor atau bank selalu meminta penanggung melepaskan hak istimewanya. 97 Apabila debitor ingkar janji, penanggung dapat diminta pertanggungjawabannya secara langsung. Jerry Hoff mengungkapkan, tidak ada keraguan lagi bahwa berdasarkan undang-undang kepailitan diperbolehkan memohon kepailitan terhadap penjamin, baik suatu badan ataupun perorangan. Alasannya, penjamin adalah seorang debitor. Penjamin adalah debitor dari kewajiban untuk menjamin pembayaran oleh debitor. 98 Syarat yang harus dipenuhi agar penjamin dapat dinyatakan pailit adalah: 99 a. Debitor benar-benar sudah tidak mampu membayar utangnya yang sudah jatuh tempo dan dapat ditagih. b. Penjamin tidak mampu membayar utangnya yang sudah jatuh tempo dan dapat ditagih. c. Harus dapat dibuktikan bahwa penanggung mempunyai dua atau lebih kreditor. Bukti-bukti yang dapat diajukan oleh pemohon untuk mengajukan permohonan pernyataan pailit terhadap penjamin yang telah melepaskan hak istimewanya adalah: 100 a. Surat perjanjian kredit antara debitor dan kreditor. b. Surat perjanjian penjaminan antara kreditor dan penjamin. 97 Menurut Arie S. Hutagalung, hak istimewa penanggung utang adalah: hak untuk menuntut lebih dahulu vorrecht van uitwinning Pasal 1831 KUH Perdata, hak untuk membagi utang voorrecht van schuldsplitsing Pasal 1837 KUH Perdata, hak untuk mengajukan eksepsi Pasal 1847 KUH Perdata, hak untuk membebaskan sebagai penanggungpenjamin dikarenakan kesalahan debitor Pasal 1848 KUH Perdata. Ibid. 98 Ibid. 99 Bernadette Waluyo, Hukum Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, Bandung: Mandar Maju, 1999, hal. 28. 100 Ibid., hal. 28-29. Universitas Sumatera Utara 65 c. Penjamin mempunyai utang kepada dua atau lebih kreditor. d. Salah satu dari utang tersebut telah jatuh tempo dan dapat ditagih. 7. Bank UUK dan PKPU membedakan antara debitor bank dan bukan bank. Pembedaan tersebut dilakukan oleh UUK dan PKPU mengenai siapa yang dapat atau berwenang mengajukan permohonan pernyataan pailit terhadap suatu bank. Dalam hal menyangkut debitor yang merupakan bank, permohonan pernyataan pailit hanya dapat diajukan oleh Bank Indonesia sebagaimana yang dimaksud dalam ketentuan Pasal 2 ayat 3 UUK dan PKPU. Hal tersebut dikarenakan bahwa pada bank sarat dengan uang masyarakat yang harus dilindungi, dan hanya dapat diambil oleh Bank Indonesia. 101 8. Perusahaan efek, bursa efek, lembaga kliring dan penjaminan, lembaga penyimpanan dan penyelesaian UUK dan PKPU telah mengatur bahwa debitor yang merupakan perusahaan efek, lembaga kliring dan penjaminan, lembaga penyimpanan dan penyelesaian dapat dinyatakan pailit oleh putusan pengadilan. Akan tetapi permohonan pernyataan pailit tersebut hanya dapat diajukan oleh OJK sebagaimana yang dimaksud dalam ketentuan Pasal 2 ayat 4 UUK dan PKPU juncto Pasal 55 ayat 1 UUOJK. Hal tersebut dikarenakan bahwa lembaga tersebut melakukan kegiatan yang berhubungan dengan dana masyarakat yang diinvestasikan dalam efek di bawah pengawasan OJK. 101 Imran Nating, Op.Cit., hal. 36. Universitas Sumatera Utara 66 9. Perusahaan asuransi, perusahaan reasuransi, dana pensiun, dan BUMN yang bergerak di bidang kepentingan publik UUK dan PKPU juga mengatur bahwa perusahaan asuransi, perusahaan reasuransi, dana pensiun, dan BUMN yang bergerak di bidang kepentingan publik dapat dinyatakan pailit oleh putusan pengadilan. Akan tetapi yang berwenang untuk mengajukan permohonan pernyataan pailit terhadap perusahaan asuransi, perusahaan reasuransi, dan dana pensiun hanya OJK setelah fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan dan pengawasan kegiatan jasa keuangan khususnya perasuransian dan dana pensiun beralih dari Menteri Keuangan kepada OJK sebagaimana yang dimaksud dalam ketentuan Pasal 55 ayat 1 UUOJK. Sedangkan pihak yang berwenang untuk mengajukan permohonan pernyatan pailit terhadap debitor yang merupakan BUMN yang bergerak di bidang kepentingan publik berdasarkan ketentuan Pasal 2 ayat 5 UUK dan PKPU hanya Menteri Keuangan. Universitas Sumatera Utara 1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang