Modal Bank Bank Campuran

17 berkaitan erat dengan kondisi makro ekonomi yang tidak dapat diprediksi dengan baik oleh sektor perbankan. Selain faktor internal dan eksternal, kegagalan pada sektor perbankan dapat terjadi sebagai akibat dari kemungkinan risiko yang harus ditanggung dalam menjalankan fungsinya terutama fungsi intermediatary nya. Adapun risiko yang ditanggung seperti, seperti risiko akibat transaksi valuta asing dan terjadinya gap yang semakin melebar. Sektor perbankan dapat menerima pendapatan dalam jumlah yang tinggi, namun di satu sisi sektor perbankan dapat menanggung risiko yang lebih besar apabila manajemen gagal dalam menerapkan prinsip kehati hatian dalam kinerja perbankan. Panjangnya kemungkinan risiko yang harus ditanggung oleh perbankan memperlihatkan bahwa bisnis perbankan secara alami memang memiliki risiko yang tinggi Christian Rio, 2010.

2.3 Modal Bank

Dalam rangka menjaga kelangsungan hidup sektor perbankan, maka bank harus memiliki modal dan dapat mempertahankan kualitas modal yang ada agar dapat bertahan dalam kondisi ekonomi yang berfluktuasi. Modal adalah dana yang merupakan investasi pemilik dalam rangka mendirikan usaha guna membiayai kegiatan usaha dan memenuhi regulasi pemerintah Ismail , 2010: 123. Dalam prinsip akuntansi, modal bank diperoleh dengan pengurangan jumlah nilai dengan jumlah kewajiban suatu perusahaan S. Scott MacDonald dan Timothy W.Koch, 2006: 54. Modal bank dibentuk guna mengantisipasi penurunan nilai dari aset yang dapat mengakibatkan bank mengalami insolvency, yaitu kondisi Universitas Sumatera Utara 18 dimana jumlah kewajiban lebih besar dibandingkan jumlah aset Frederic S. Mishkin, 2008: 254. Jumlah modal bank adalah senilai jumlah yang dibutuhkan untuk dapat memenuhi fungsinya sebagai modal agar pemegang saham memperoleh keuntungan yang optimal Masyhud Ali, 2004: 280. Unsur modal dalam sektor perbankan memiliki fungsi penting sebagai sumber dana guna membiayai aktivanya, menarik minat para kreditur, meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap sektor perbankan, melindungi para deposan dari kemungkinan tidak terserapnya kerugian yang dapat terjadi dan sulit dihindari serta memenuhi ketentuan permodalan minimum yang ditetapkan oleh bank sentral. Modal bank juga dijadikan sebagai rasio yang menunjukkan jumlah kekayaan bank guna menjadi acuan nilai bagi pemegang saham perbankan. Sesuai dengan tugas dan fungsi modal perbankan, maka bank Indonesia mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 15 12 PBI 2013 Tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum, maka komponen modal perbankan terbagi atas: 1. Modal Inti Modal inti bank terdiri dari modal disetor dan cadangan yang dibentuk dari laba setelah pajak. Guna memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh Bank Sentral, maka sektor perbankan wajib menyediakan modal inti paling rendah sebesar 6 dari aktiva tertimbang menurut resiko dan modal inti utama sebesar 4,5 dari aktiva tertimbang menurut resiko. Modal inti bank dibagi kembali menjadi beberapa komponen, yaitu : Universitas Sumatera Utara 19 a. Modal inti Utama Modal inti utama bank terdiri atas modal disetor dan cadangan tambahan modal disclosed reserve. Modal disetor merupakan komponen modal yang langsung disetor oleh si pemiliknya. Komponen ini bersifat permanen, tersedia untuk menyerap kerugian baik sebelum maupun saat terjadinya likuidasi. Adapun faktor pengurang dari modal inti utama bank adalah cadangan tambahan modal disclosed reserve sebagai bagian dari modal inti bank terdiri dari agio, modal sumbangan, cadangan umum, cadangan tujuan, laba tahun lalu, dan laba tahun berjalan. Adapun faktor pengurang yang mempengaruhi modal inti utama adalah perhitungan pajak tangguhan deffered tax, goodwill, aset tidak berwujud lainnya, seluruh penyertaan bank, kekurangan modal pada perusahaan asuransi yang dikendalikan oleh bank dan eksposur sekuritisasi. b. Modal Inti tambahan Modal inti tambahan merupakan komponen modal inti yang berupa saham preferen atau instrumen utang yang bersubordinasi, tidak memiliki jangka waktu, pembayaran dividen bersifat nonkumulatif, dan tidak memiliki fitur step up. 2. Modal Pelengkap Modal pelengkap pada bank memiliki nilai sebesar 100 dari modal inti. Modal pelengkap terdiri dari instrumen modal dalam bentuk saham, agio atau disagio yang berasal dari penerbitan saham, cadangan umum aset Universitas Sumatera Utara 20 produktif senilai 1,25 dari aktiva tertimbang menurut resiko kredit dan cadangan tujuan.

2.4 Cadangan Umum Aset Produktif