Deskripsi Objek Penelitian Analisis Deskriptif

45 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

Analisis dan pengolahan data pada penelitian ini menggunakan sampel perusahaan perbankan dengan dua kondisi yang berbeda, yaitu bank dengan kondisi failure dan yang tidak mengalami failure. Kedua kondisi tersebut dibutuhkan pada penelitian guna menentukan peluang kegagalan bank yang menjadi tujuan utama penelitian. Beberapa indikator yang digunakan dalam menentukan kondisi bank yang mengalami failure adalah, bank yang mengalami kerugian selama tiga tahun berturut turut dan dicabut izin usahanya secara sah oleh bank Indonesia. Indikator yang digunakan dalam menentukan bank dengan kondisi nonfailure adalah, bank yang tidak mengalami kerugian dan tidak mengalami merger atau akuisisi selama masa penelitian. Indikator yang digunakan menghasilkan 46 perusahaaan perbankan yang terdiri dari 23 perusahaan yang mengalami kondisi failure dan 23 perusahaan yang tidak mengalami failure. Beberapa variabel yang digunakan pada penelitian adalah cadangan umum aset produktifX 1 sebagai variabel bebas, total modalX 2 , modal intiX 3 , dan modal cadangan lainnyaX 4 sebagai variabel kontrol. Keempat variabel tersebut tersedia pada laporan kewajiban penyediaan modal minimum pada bank. Guna menghasilkan penelitian yang lebih baik, digunakan beberapa variabel kontrol lainnya seperti total asetX 5 dan total kreditX 6 yang disalurkan yang terdapat pada laporan neraca bank, penyisihan penghapusan aktiva produktif wajib yang Universitas Sumatera Utara 46 dibentukX 7 tersedia pada laporan kualitas aktiva produktif dan return on assetX 8 pada laporan rasio keuangan bank. Variabel tersebut dipilih dalam penelitian berdasarkan penelitian yang terdahulu dan juga adanya keterkaitan yang erat antar variabel.

4.2 Analisis Deskriptif

Metode ini bertujuan mendeskripsikan gambaran dari hasil estimasi data statistik yang diolah menggunakan SPSS 20. Gambaran deskriptif disajikan dengan menampilkan nilai mean, median, Skewness, dan Kuortosisdari masing- masing variabel. Hasil estimasi yang diperoleh hanya bertujuan menjelaskan kondisi variabel yang digunakan tanpa harus terlibat dalam pengambilan keputusan pada penelitian. Tabel 4.1 Rata-Rata Variabel Bebas dan Variabel Kontrol Sektor Perbankan No. Variabel Bebas 1 Tahun sebelumnya F NF 1 Cadangan Umum Aset Produktif X 1 0,39 0,70 2 Total Modal X 2 0,51075133 2,32023266 3 Modal Inti X 3 0,27327047 1,68731054 4 PPA Wajib yang Dibentuk X 4 0,12885109 0,39668839 5 Total Aset X 5 6,47724765 19,68736183 6 Total Kredit yang Disalurkan X 6 2,61169318 8,91427852 7 Modal Pelengkap Lainnya X 7 0,04939174 0,52187091 8 Return on Asset X 8 0,024622 0,050322 Sumber: Hasil Olahan SPSS 20, lampiran 5 Tabel 4.1 menggambarkan perbedaan rata rata variabel bebas dan variabel kontrol pada perusahaan perbankan dengan kondisi failure dan perusahaan perbankan dengan kondisi nonfailure yang digunakan dalam penelitian. Universitas Sumatera Utara 47 Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa komponen modal seperti cadangan umum aset produktifX 1 , total modalX 2 , modal intiX 3 , dan modal pelengkap lainnyaX 7 memiliki angka yang lebih tinggi pada bank yang mengalami kondisi nonfailure dibandingkan dengan yang mengalami failure. Hal ini membuktikan bahwa bank dengan kondisi failure cenderung memiliki total modal yang lebih rendah dibandingkan bank yang mengalami kondisi non failure. Variabel lain seperti penyisihan penghapusan aktiva produktif yang wajib dibentukX 4 , total asetX 5 , total kredit yang disalurkan X 6 dan return on assetX 8 sebagai variabel kontrol pada bank dengan kondisi non failure bernilai lebih tinggi dibandingkan dengan bank yang mengalami failure. Tabel 4.2 Median Variabel Bebas dan Variabel Kontrol Sektor Perbankan No. Variabel Bebas 1 Tahun sebelumnya F NF 1 Cadangan Umum Aset Produktif X 1 0,00 1,00 2 Total Modal X 2 0,12146600 0,16686300 3 Modal Inti X 3 0,08462000 0,28859200 4 PPA Wajib yang Dibentuk X 4 0,00802800 0,03687500 5 Total Aset X 5 1,09176800 3,25489800 6 Total Kredit yang Disalurkan X 6 0,50214200 2,47543400 7 Modal Pelengkap Lainnya X 7 0,00278000 0,00000000 8 Return on Asset X 8 0,018000 0,023800 Sumber: Hasil Olahan SPSS 20, lampiran 5 Gambaran nilai median pada tabel di atas menunjukkan bahwa median sektor perbankan yang mengalami failure tidak lebih baik dibandingkan yang tidak mengalami failure. Hal ini berkaitan dan sesuai dengan rata – rata variabel yang digunakan pada tabel 4.1 Universitas Sumatera Utara 48 Selanjutnya pada tabel Skewness dan Kuortosis akan menggambarkan kondisi distribusi variabel bebas dan variabel kontrol yang digunakan pada penelitian. Analisis ini digunakan untuk menentukan pengujian hipotesis selanjutnya. Tabel 4.3 Skewness Variabel Bebas dan Variabel Kontrol Sektor Perbankan No. Variabel Bebas 1 Tahun sebelumnya F NF 1 Cadangan Umum Aset Produktif X 1 0,477 -0,911 2 Total Modal X 2 2,888 2,457 3 Modal Inti X 3 2,468 2,468 4 PPA Wajib yang Dibentuk X 4 2,176 2,676 5 Total Aset X 5 1,716 2,958 6 Total Kredit yang Disalurkan X 6 2,415 2,382 7 Modal Pelengkap Lainnya X 7 4,017 2,134 8 Return on Asset X 8 0,876 4,454 Sumber: Hasil Olahan SPSS 20, lampiran 5 Pada tabel 4.3 menggambarkan distribusi data yang digunakan pada penelitian. Angka skewness yang mendekati 0 menunjukkan data pada penelitian terdistribusi secara normal, sedangkan yang menjauhi nol menunjukkan bahwa angka tidak terdistribusi secara normal. Pada variabel cadangan umum aset produktifX 1 angka skewness mendekati nol, baik pada bank dengan kondisi failure maupun non failure. Sedangkan pada variabel lainnya seperti total modalX 2 , modal intiX 3 , penyisihan penghapusan aktiva produktif wajib yang dibentukX 4 , total asetX 5 , total kredit yang disalurkanX 6 dan modal pelengkap lainnyaX 7 menunjukkan angka skewness yang menjauhi nol dan membuktikan bahwa distribusi data pada variabel tersebut tidak terdistribusi secara normal. Universitas Sumatera Utara 49 Distribusi data pada variabel return on asset X 8 pada bank yang mengalami kondisi failureterdistribusi secara normal dibandingkan sektor perbankan yang mengalami kondisi nonfailure. Tabel 4.4 Kuortosis Variabel Bebas dan Variabel Kontrol yang Digunakan No. Variabel Bebas 1 Tahun sebelumnya F NF 1 Cadangan Umum Aset Produktif X 1 -1,951 -1,291 2 Total Modal X 2 9,308 5,285 3 Modal Inti X 3 6,710 5,261 4 PPA Wajib yang Dibentuk X 4 3,761 7,207 5 Total Aset X 5 1,433 8,967 6 Total Kredit yang Disalurkan X 6 5,856 4,663 7 Modal Pelengkap Lainnya X 7 17,249 3,395 8 Return on Asset X 8 0,262 20,856 Sumber: Hasil Olahan SPSS 20, lampiran 5 Tabel 4.4 menggambarkan angka kuortosis variabel bebas yang digunakan. Angka kuortosis pada variabel cadangan umum aset produktifX 1 mendekati angka nol, sedangkan pada variabel total modalX 2 , modal intiX 3 , penyisihan penghapusan aktiva produktif yang wajib yang dibentukX 4 , total asetX 5 , total kredit yang disalurkanX 6 dan modal pelengkap lainnyaX 7 angka kuortosis menjauhi nol. Variabel return on assetX 8 pada bank yang mengalami failure memiliki angka kuortosis yang mendekati nol menunjukkan distribusi data yang digunakan pada variabel tersebut adalah normal. Angka skewness dan kuortosis yang dominan menjauhi nol menggambarkan bahwa terdapat distribusi data yang tidak normal pada variabel yang digunakan Universitas Sumatera Utara 50 dalam penelitian. Maka, guna menguji normalitas dan membuktikan penyebaran distribusi data dilanjutkan dengan uji normalitas pada bagian selanjutnya. 4.3 Pengujian Hipotesis 4.3.1 Pengujian Hipotesis 1