35
Tabel 3.1 Daftar Bank dengan Kondisi
Failureyang Menjadi Sampel No.
Nama bank bermasalah No
Nama bank bermasalah 1.
PT. Bank Tabungan Negara
15. PT. Windu Kentjana 2.
PT. Bank Ekspor Indonesia
16. PT. Bank Asiatic 3.
PT. Bank Antar Daerah 17. PT. Bank Andara
4. PT. Maybank Indocorp
18. PT. BNP Paribas 5.
PT. Bank Arta Graha Internasional 19. PT. INA Perdana
6.
PT. Bank BRI Agroniaga
20. PT. Bank Mitraniaga 7.
PT. Bank Century 21. PT. NOBU Bank
8. PT. Bank Dagang Bali
22. PT. Bank Pundi 9.
PT. Bank Ganesha 23. PT. Bank Agris
10. PT. Bank Himpunan Saudara
11.
PT. Bank Lippo
12. PT. Bank Mutiara
13. PT. Bank Permata
14. PT. Bank QNB Kesawan
Sumber : Hasil Olahan Data, Lampiran 1 Dalam menentukan probabilitas kegagalan bank, maka bank dengan kondisi
failure harus dihadapkan dengan probabilitas bank dengan kondisi non failureguna mengetahui sejauh apa kemungkinan sebuah bank mengalami
kegagalan. Model regresi Logistik yang digunakan dalam penelitian menetapkan bahwa variabel dependen harus bersifat dikotomik, yaitu dalam penelitian ini
bank dengan kondisi failure dan bank dengan kondisi non failure. Maka, sesuai dengan kriteria jenis dan jumlah aset yang mendekati, adapun daftar bank tidak
bermasalah yang menjadi sampel dalam penelitian adalah :
Universitas Sumatera Utara
36
Tabel 3.2 Daftar Bank dengan Kondisi
Non Failureyang Menjadi Sampel No.
Nama bank tidak bermasalah No
Nama bank tidak bermasalah 1.
PT. Bank Negara Indonesia 15. PT. Bank Royal Indonesia
2.
PT. Bank Rakyat Indonesia
16. PT. Bank Artos 3.
PT. Bank Dagang Bali 17. PT. Fama International
4. PT. Bank Bumi Artha
18. PT. Kesejahteraan Ekonomi 5.
PT. Bank Woori Indonesia 19. PT. Bank Maspion
6. PT. Bank BTPN
20. PT. Multiarta 7.
PT. Bank Ekonomi Rahardja
21. PT. Bank China Trust Indonesia 8.
PT. Bank Maspion
22. PT. Bank Multicor Indonesia 9.