26 kalimat yang dijelaskan oleh adverbia tersebut berfungsi sebagai predikat Alwi,
2000: 197. Ying 2011: 5 memaparkan bahwa adverbial bahasa Indonesia digunakan
untuk memodifikasi kata benda, kata kerja, kata sifat, preposisi, numerial dan frase preposisi. Khusus untuk adverbial bahasa Indonesia yang berupa kata
keterangan dapat direduplikasi, ditambahkan awalan maupun ditambahkan
akhiran.
2.3 Landasan Teori
Sesuai dengan tujuan dari penelitian ini yakni mendeskripsikan persamaan dan perbedaan penggunaan adverbial berdasarkan jenis dan letaknya dalam
kalimat bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia, adapun landasan teori yang dipakai oleh penulis adalah teori analisis kontrastif dan teori tata bahasa.
2.3.1 Analisis Kontrastif
Dasar analisis kontrastif adalah teori belajar ilmu jiwa tingkah laku. Menurut paham teori belajar psikologi behaviorisme yang mendominasi analisis
kontrastif, kesalahan berbahasa terjadi karena transfer negatif. Kesalahan berbahasa tersebut dapat dihilangkan dengan cara menanamkan kebiasaan ber-B2
bahasa kedua melalui latihan, pengulangan, dan penguatan Tarigan, 1992: 4. Salah satu ruang lingkup analisis kontrastif seperti yang dipaparkan oleh
Ridwan 1998: 11 adalah struktur sintaksis. Struktur sintaksis ini kemudian disubklasifikasikan lagi ke dalam struktur frasa, struktur kalimat, struktur klausa.
Universitas Sumatera Utara
27 Struktur frasa mengacu pada penyusunan unsur-unsur sintaksis dalam penyusunan
satuan yang lebih luas. Struktur kalimat yang disebut pula sebagai pola sintaksis mengikuti ketentuan dan kebiasaan dalam suatu bahasa yang tidak selamanya
sama dengan bahasa lainnya. Struktur klausa yang merupakan “cetak biru” dari sebuah klausa dapat dibedakan berdasarkan jumlah atau jenis unsur-unsur
konstituen seperti subyek, predikat, obyek, adverbial, dan lainnya. Penerapan analisis kontrastif sendiri memiliki tujuan yang fundamental
yakni, menyediakan pemahaman yang diperoleh dari persamaan dan perbedaan antara sistem dari kedua bahasa yang dikontraskan, memprediksi dan
menguraikan kendala-kendala yang dihadapi di dalam proses pembelajaran bahasa kedua, serta sebagai sarana menyusun bahan ajar atau buku ajar Naibaho, 2006:
21. Dengan menggunakan teori analisis kontrastif Tarigan, penulis akan
mengkontraskan penggunaan adverbial dalam kalimat bahasa Mandarin dengan bahasa Indonesia sesuai dengan uraian serta analisis data-data yang diperoleh dari
segi sintaksis, khususnya letak adverbial dalam kalimat, sehingga dapat diketahui bagaimana persamaan serta perbedaan dari penggunaan adverbial dalam kalimat
antara kedua bahasa tersebut.
2.3.2 Tata Bahasa
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, tata bahasa adalah kumpulan kaidah tentang sruktur gramatikal bahasa. Tata bahasa sendiri merupakan sebuah
fenomena bahasa yang rumit karena dipengaruhi oleh aturan-aturan struktur
Universitas Sumatera Utara
28 morfologi maupun sintaksis yang paling mendasar, lingkungan serta konteks
dalam berbahasa Liu dkk., 2004: 6. Untuk mengungkapkan gagasan, pikiran atau perasaan, kita harus memilih kata-kata yang tepat dan menyusun kata-kata itu
sesuai aturan bahasa menjadi sebuah kalimat yang utuh Lanin, 2010: 1. Kalimat merupakan satuan bahasa berisi susunan kata-kata teratur berisi
sebuah pikiran atau ide yang lengkap. Lengkap maksudnya di dalam kalimat haruslah memiliki Subyek S sebagai pokok pembicaraan, Predikat P sebagai
komentar tentang subyek, Obyek O sebagai pelengkap dari predikat, dan keterangan C sebagai penjelasan lebih lanjut terhadap predikat dan subyek.
Sebuah kalimat yang lengkap pada umumnya harus memiliki unsur S dan P. Sedangkan, unsur O maupun C tidak harus selalu ada Chaer, 2006: 327. Sebuah
kalimat efektif haruslah mengikuti struktur yang runtut sesuai dengan aturan tata bahasanya.
Penggunaan adverbial di dalam sebuah kalimat mengikuti aturan gramatikal tertentu. Adverbial bahasa Mandarin pada umumnya digunakan di depan kata
yang diterangkan. Sedangkan adverbial bahasa Indonesia seringkali digunakan secara lebih fleksibel, karena dalam kondisi tertentu terdapat adverbial yang
bersifat bebas. Bebas di sini maksudnya di dalam kalimat, adverbial tersebut boleh digunakan dan boleh tidak digunakan. Namun, pada kalimat tertentu, beberapa
jenis adverbial yang digunakan di awal kalimat tidak bisa dipindahkan ke akhir kalimat, demikian juga sebaliknya Sun, 2010: 106.
Dengan menggunakan teori tata bahasa Indonesia Chaer dan teori tata bahasa Mandarin Sun, penulis akan menguraikan serta menganalisis penggunaan
Universitas Sumatera Utara
29 adverbial dalam kalimat bahasa Mandarin dengan bahasa Indonesia sesuai dengan
aturan gramatikal masing-masing bahasa melalui deskripsi beberapa contoh kalimat, sebagai pedoman menentukan persamaan dan perbedaan penggunaan
adverbial dalam kalimat antara kedua bahasa tersebut.
Universitas Sumatera Utara
9
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang