72 kalimat setelah subyek, “segera” boleh diletakkan di tengah kalimat sebelum
kata yang diterangkan ataupun di akhir kalimat setelah kata yang diterangkan, “setiap sore” boleh diletakkan di awal kalimat sebelum subyek ataupun di
akhir kalimat, dan “berulang-ulang” boleh diletakkan di tengah kalimat setelah ataupun sebelum predikat.
5 Terdapat beberapa adverbial kepastian maupun ingkaran, terutama yang
bermakna ingkaran, boleh diletakkan di awal kalimat.
Contoh: 113. Takkan ada yang datang lagi.
114. Tak usah terlalu banyak bicara. 115. Jangan bergerak
Dari ketiga contoh di atas dapat terlihat bahwa adverbial ingkaran “takkan”, “tak”, dan “jangan” bisa diletakkan di awal kalimat sebelum subyek atau kata
yang diterangkan.
c. Adverbial yang Terletak di Akhir Kalimat
Berbeda halnya dengan adverbial bahasa Mandarin yang hanya bisa diletakkan di awal atau di tengah kalimat, penggunaan adverbial bahasa Indonesia
boleh terletak di akhir kalimat. Pada umumnya, adverbial bahasa Indonesia yang diletakkan di akhir kalimat yakni adverbial tempat termasuk pengertian ruang
lainnya. Adverbial ini terutama berupa frase preposisi, seperti “di”, “dari”, “ke”, dan “dalam”.
Contoh:
Universitas Sumatera Utara
73
116. Ia tinggal tak jauh dari sini. 117. Mereka tinggal dalam sebuah rumah kecil.
Dari kedua contoh di atas dapat terlihat bahwa adverbial tempat yang mengandung kata “dari” dan “dalam” pada umumnya diletakkan di akhir kalimat.
Adverbial tempat “dari” yang letaknya di akhir kalimat boleh dipindahposisikan ke tengah kalimat tepatnya di belakang kata yang diterangkan,
bentuk semacam ini tidak akan mempengaruhi maknanya semula.
Contoh: 118. Ia tinggal dari sini tak jauh.
119.Pasukan bergerak ke timur dari barat. 120. Pasukan bergerak dari barat ke timur.
Dari ketiga contoh di atas dapat terlihat bahwa adverbial tempat “dari” bisa dipindahkan letaknya dari akhir kalimat menjadi ke tengah kalimat setelah
predikat, selain itu makna yang terdapat di antara kedua kalimat tidak berubah contoh 116 dengan 118, contoh 119 dengan 120.
Kadangkala demi menegaskan nada bicara intonation, adverbial tempat diletakkan di awal kalimat. Namun khusus kata-kata “ke” dan “dari” justru tidak
bisa diletakkan di awal kalimat.
Contoh: 121. Dalam hal ini, dialah yang bersalah.
122. Dalam segala keadaan, kita harus mengutamakan kepentingan bersama.
Universitas Sumatera Utara
74 Dari kedua contoh di atas dapat terlihat bahwa adverbial tempat yang
mengandung kata “dalam” bisa diletakkan di awal kalimat dan diikuti dengan tanda baca koma ,.
4.1.2.2 Adverbial Bahasa Indonesia yang Penggunaannya Cenderung Bebas
Sesuai dengan sifatnya yang fleksibel, penggunaan beberapa adverbial bahasa Indonesia dalam kalimat cenderung bebas letaknya. Adverbial bahasa
Indonesia yang penggunaannya cenderung bebas antara lain adverbial yang menyatakan makna:
a. Situasi kondisi, terutama yang berupa:
• Kata sifat yang direduplikasi, boleh diletakkan di awal kalimat maupun
akhir kalimat.
Contoh: 123. Ku pegang balon erat-erat.
124. Erat-erat ku pegang balon itu.
Dari kedua contoh di atas dapat terlihat bahwa kata “erat-erat” bisa diletakkan di awal kalimat sebelum subyek maupun di akhir kalimat
tanpa mengubah makna kalimat. •
Kata sifat, boleh diletakkan di tengah kalimat maupun akhir kalimat.
Contoh: 125. Kereta berjalan cepat.
126. Ia rajin bekerja.
Universitas Sumatera Utara
75 Dari kedua contoh di atas dapat terlihat bahwa kata sifat “cepat” bisa
diletakkan di akhir kalimat, sedangkan kata “rajin” bisa diletakkan di tengah kalimat sebelum kata yang diterangkan.
Apabila dalam suatu kalimat terdapat kata kerja transitif maupun kata kerja yang berakhiran “-nya”, maka adverbial kondisi diletakkan di
depan kata kerja tersebut.
Contoh: 127. Dokter berhasil melakukan operasi itu.
128. Rakyat masih sangat sengsara hidupnya.
Dari kedua contoh di atas dapat terlihat bahwa kata sifat “berhasil” dan “sengsara” diletakkan di tengah kalimat sebelum kata yang diterangkan.
• Frase “dengan”, boleh diletakkan di awal kalimat maupun akhir kalimat.
Contoh: 129. Dengan cepat kami menyelesaikan tugas itu.
130. Kami menyelesaikan tugas ini dengan cepat.
Dari kedua contoh di atas dapat terlihat bahwa frase “dengan” bisa diletakkan di awal kalimat maupun akhir kalimat tanpa mempengaruhi
makna kalimat semula. •
Frase “secara”, sebagian besar diletakkan di akhir kalimat, sebagian kecilnya lagi diletakkan di awal kalimat.
Contoh: 131. Kita harus menggosok gigi secara teratur.
132. Secara geografis, Indonesia merupakan negara kepulauan.
Universitas Sumatera Utara
76 Dari kedua contoh di atas dapat terlihat bahwa frase “secara” bisa
diletakkan di akhir kalimat atau di awal kalimat yang diikuti dengan tanda baca koma ,.
• Frase Predikat-Obyek, boleh diletakkan di tengah maupun di akhir
kalimat.
Contoh: 133. Ayah bekerja membanting tulang.
134. Anna memaksakan diri bekerja kembali hari ini.
Dari kedua contoh di atas dapat terlihat bahwa frase “membanting tulang” bisa diletakkan di akhir kalimat, sedangkan frase “memaksakan
diri” bisa diletakkan di tengah kalimat sebelum kata yang diterangkan. •
Kalimat idiom serta frase lainnya, boleh diletakkan di awal maupun di akhir kalimat.
Contoh: 135. Jangan bertingkah seperti kura-kura dalam perahu.
136. Laksana harimau kehilangan giginya, ia tidak berani berbicara
sepatah kata pun. Dari kedua contoh di atas dapat terlihat bahwa idiom “seperti kura-kura
dalam perahu” bisa diletakkan di akhir kalimat, sedangkan idiom “laksana harimau kehilangan giginya” bisa diletakkan di awal kalimat
yang diikuti tanda baca koma , sebelum subyek. b.
Momentum, kadangkala diletakkan di awal maupun di akhir kalimat. Adverbial ini terutama berupa kata benda yang menunjukkan waktu.
Universitas Sumatera Utara
77
Contoh: 137. Pada tanggal 5 Februari, saya berulang tahun.
138. Saya berulang tahun pada tanggal 5 Februari.
Dari kedua contoh di atas dapat terlihat bahwa frase “pada tanggal 5 Februari” bisa diletakkan di akhir kalimat maupun di awal kalimat yang
diikuti dengan tanda koma , namun tidak mempengaruhi makna kalimat. Terdapat pula adverbial momentum yang boleh diletakkan di tengah kalimat.
Contoh: 139. Saya pukul 5 pagi sudah sampai di sini.
140. Mereka pagi ini telah berangkat ke Jakarta.
Dari kedua contoh di atas dapat terlihat bahwa frase “pukul 5 pagi” dan “pagi ini” bisa diletakkan di tengah kalimat sebelum kata yang diterangkan.
c. Periode waktu, kadangkala diletakkan di awal maupun di tengah kalimat.
Adverbial ini terutama berupa kata keterangan waktu.
Contoh: 141. Telah lama saya menunggu.
142. Saya telah lama menunggu.
Dari kedua contoh di atas dapat terlihat bahwa frase “telah lama” bisa diletakkan di awal kalimat sebelum subyek maupun di tengah kalimat
sebelum kata yang diterangkan. Terdapat pula adverbial periode waktu yang boleh diletakkan di akhir
kalimat.
Contoh:
Universitas Sumatera Utara
78
143. Ia mondar-mandir berjam-jam. 144. Mereka berhenti sebentar.
Dari kedua contoh di atas dapat terlihat bahwa kata “berjam-jam” dan “sebentar” bisa diletakkan di akhir kalimat setelah kata yang diterangkan.
d. Kuantitas, kadangkala diletakkan di tengah maupun akhir kalimat. Adverbial
ini terutama berupa frase yang menyatakan kuantitas.
Contoh: 145. Kami makan sehari tiga kali.
146. Kami sehari tiga kali makan.
Dari kedua contoh di atas dapat terlihat bahwa frase “sehari tiga kali” boleh diletakkan di akhir kalimat setelah kata yang diterangkan maupun di tengah
kalimat sebelum kata yang diterangkan. e.
Cara, metode, dan alat, kadangkala diletakkan di awal maupun di akhir kalimat. Adverbial ini terutama berupa frase “dengan”, frase “secara”, frase
“ber…kan”.
Contoh: 147. Ia mampu menyelesaikan masalah dengan cara yang sederhana.
148. Dengan cara yang sederhana, ia mampu menyelesaikan masalah.
Dari kedua contoh di atas dapat terlihat bahwa frase “dengan cara yang sederhana” bisa diletakkan di akhir kalimat maupun di awal kalimat yang
diikuti dengan tanda baca koma , sebelum subyek. f.
Syarat, kadangkala diletakkan di awal maupun di akhir kalimat. Adverbial ini terutama berupa frase “dengan” dan frase “tanpa”.
Universitas Sumatera Utara
79
Contoh: 149. Dengan keuletan dan kegigihan, kita pasti bisa berhasil.
150. Kita pasti bisa berhasil dengan keuletan dan kegigihan.
Dari kedua contoh di atas dapat terlihat bahwa frase “dengan keuletan dan kegigihan” bisa diletakkan di akhir kalimat maupun di awal kalimat yang
diikuti dengan tanda baca koma , sebelum subyek. g.
Alasan, kadangkala diletakkan di awal maupun di akhir kalimat. Adverbial ini terutama berupa kata “karena”, “dengan”, “akan”, dan lain-lain.
Contoh: 151. Karena kelelahan, ia ketiduran.
152. Ia ketiduran karena kelelahan.
Dari kedua contoh di atas dapat terlihat bahwa frase “karena kelelahan” bisa diletakkan di akhir kalimat maupun di awal kalimat yang diikuti dengan tanda
baca koma , sebelum subyek. h.
Tujuan, kadangkala diletakkan di awal maupun di akhir kalimat. Adverbial ini terutama berupa kata “untuk”, “bagi”, “dengan maksud untuk”, “demi”,
dan lain-lain.
Contoh: 153. Demi keselamatan bersama, kami mengungsi.
154. Kami mengungsi demi keselamatan bersama.
Dari kedua contoh di atas dapat terlihat bahwa frase “demi keselamatan bersama” bisa diletakkan di akhir kalimat maupun di awal kalimat yang
diikuti dengan tanda baca koma , sebelum subyek.
Universitas Sumatera Utara
80 Dari paparan penggunaan adverbial dalam kalimat bahasa Mandarin dan
bahasa Indonesia di atas, penulis menemukan persamaan bahwa adverbial bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia sama-sama boleh digunakan di awal kalimat dan
di tengah kalimat.
Contoh:
155. 桌
桌 子
子 上
上 放
着 几本 典。
z huōzi shàng
fàng zhe j
ǐ běn cídiǎn. meja atas meletakkan
beberapa kamus
Di atas meja diletakkan beberapa kamus.
156. 他 很
很 喜 种
花。 t
ā hěn xǐhuan zhè zhòng huā. dia sangat suka ini jenis bunga
Ia sangat menyukai bunga ini. 157. Di atas meja diletakkan beberapa kamus.
158. Ia sangat menyukai bunga ini.
Dari contoh-contoh di atas, terlihat jelas bahwa adverbial bahasa Mandarin bisa diletakkan di awal kalimat maupun di tengah kalimat contoh 155 dan 156, sama
halnya dengan penggunaan adverbial dalam kalimat bahasa Indonesia contoh 157 dan 158.
Universitas Sumatera Utara
81 Selain itu, baik dalam bahasa Mandarin maupun bahasa Indonesia,
penggunaan adverbial bahkan kadang bisa bergeser ke depan maupun ke belakang dari kata yang diterangkan.
Contoh:
159. 今
今 天
天 上
上 午
午 妹妹 去
上。
j īntiān shàngwǔ mèimei qù
shàngkè.
hari ini pagi adik pergi masuk kelas
Adik pagi ini pergi ke sekolah.
160. 妹妹 今
今 天
天 上
上 午
午 去
上。 mèimei
jīntiān shàngwǔ qù
shàngkè.
adik hari ini pagi pergi masuk kelas
Adik pagi ini pergi ke sekolah. 161. Adik pagi ini pergi ke sekolah.
162. Pagi ini adik pergi ke sekolah. 163. Adik pergi ke sekolah pagi ini.
Dari contoh-contoh di atas dapat terlihat jelas bahwa penggunaan adverbial j īntiān
shàngw ǔ [今天上午] dalam kalimat bahasa Mandarin bisa berpindah posisi dari
awal kalimat ke tengah kalimat, namun perubahan posisi ini tidak mengubah makna kalimat contoh 159 dan 160. Demikian juga halnya dengan penggunaan
adverbial “pagi ini” dalam kalimat bahasa Indonesia dari tengah kalimat ke awal kalimat maupun ke akhir kalimat, perubahan posisi ini pun tidak mengubah
makna kalimat contoh 161, 162, dan 163.
Universitas Sumatera Utara
82
4.2 Perbedaan Penggunaan Adverbial dalam Kalimat Bahasa Mandarin dengan Bahasa Indonesia