psikologis keramahan pelayanan, rasa aman. Perusahaan dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan konsumen dengan mengembangkan dan mencapai misi
dan strategi. Strategi adalah rencana aksi organisasi untuk mencapai misi. Strategi dapat dijalankan setelah perusahaan menetapkan misi. Secara umum strategi
perusahaan ada dua, tujuan komersial dan tujuan sosial, yaitu: 1.
Tujuan komersil atau yang disebut dengan profit oriented yaitu tujuan perusahaan untuk mencari atau memperoleh keuntungan.
2. Tujuan sosial atau yang disebut dengan social oriented yaitu perusahaan yang
didirikan dengan tujuan untuk membantu kalangan-kalangan tertentu yang membutuhkan.
Penciptaan strategi perusahaan dimulai dari bersihnya image perusahaan, selanjutnya proses pandangan visioning dimana hal-hal tidak lazim, tidak
terdengar dan bahkan strategi melawan pesaing juga harus dipertimbangkan. Terdapat penempatan empat komponen untuk strategi yang baik yaitu, konsumen,
pemasok, pesaing dan perusahaan.
3.5. Strategi Logistik
Strategi logistik diperlukan untuk membantu pencapaian tujuan perusahaan yang diinginkan dalam strategi perusahaan. Inovasi terhadap pendekatan-
pendekatan strategi logistik akan membuat perusahaan dapat unggul dalam bersaing. Dalam perencanaan strategi logistik diperlukan beberapa sumber
pengambilan keputusan. Suatu perspektif strategi untuk sumber dari dalam dan luar perusahaan bertujuan agar mampu bersaing berdasarkan difrensiasi produk
Universitas Sumatera Utara
dan atau fokus. Unsur pembuatan strategi logistik menurut sislian dan satir 2000 terdiri dari faktor primer keunggulan bersaing, fleksibilitas permintaan dan
faktor sekunder kapabilitas proses, batas waktu proses, dan resiko strategi.
3.6. Konsep Supply Chain
Supply chain pada hakikatnya merupakan jaringan organisasi yang menyangkut hubungan ke hulu upstream dan ke hilir downstream dalam
proses dan kegiatan berbeda yang menghasilkan nilai yang terwujud dalam barang dan jasa ditangan pelanggan terakhir. Hubungan ke hulu bersifat forward yaitu
rantai hubungan pemasok menuju konsumen, sedangkan hubungan ke hilir bersifat backward dari konsumen menuju pemasok. Perusahan perlu mengelola
supply chain dengan baik untuk menciptakan keunggulan kompetitif yang unik pada sistem bisnis.
Konsep supply chain merupakan rangkaian dari fasilitas, fungsi dan aktivitas perusahaan yang terlibat dalam pembuatan dan penyaluran barang atau jasa.
Rangkaian tersebut dimulai dari pemasok dan berakhir pada konsumen akhir. Dengan menganalisis secara keseluruhan proses, dari pemasok awal sampai
dengan konsumen akhir, dapat diketahui keuntungan-keuntungan dari supply chain yaitu mengurangi inventory barang dengan berbagai cara, menjamin
kelancaran penyediaan barang dan menjamin mutu. Penentu supply chain bukan lagi perusahaan melainkan konsumen.
Konsumen bebas menentukan pilihan mereka pada berbagai pilihan barang atau jasa yang tersedia di pasaran sehingga perusahaan berusaha untuk menyesuaikan
Universitas Sumatera Utara
produk mereka sesuai pilihan serta kehendak konsumen. Menurut Stevenson 2002, ada dua jenis pergerakan movement dalam sistem supply chain. Pertama
physical movement of materials yaitu pergerakan arus barang dimana umumnya memiliki arah menuju rantai akhir konsumen, meskipun tidak semua rantai
berawal dengan bahan baku. Kedua, exchange of information yaitu pergerakan arus informasi ini menuju dua arah, baik menju rantai awal maupun rantai akhir,
disepanjang supply chain. Supply chain management merupakan integrasi dari beberapa proses bisnis
inti melalui original supplier pemasok awal menuju end user konsumen akhir yang menyediakan barang, jasa dan informasi yang mampu memberikan
tambahan nilai bagi konsumen. Proses utama aktivitas supply chain management Stock Lambert, 2001 sebagai berikut:
1. Manajemen hubungan dengan konsumen customer relationship
management mengidentifikasikan konsumen yang kritis bagi misi perusahaan.
2. Manajemen pelayan konsumen customer service management.
Menyediakan informasi tunggal, informasi real-time faktual tentang tanggal pengiriman yang sudah dijanjikan atau ketersediaan produk bagi konsumen.
3. Manajemen permintaan demand management menyeimbangkan kebutuhan
konsumen dengan kemampuan perusahaan untuk memenuhinya. 4.
Manajemen order order fulfiliment menyediakan proses bisnis yang transparan, supply chain yang efektif menepati customer need date
pemenuhan kebutuhan konsumen pada saat yang tepat.
Universitas Sumatera Utara
5. Manajemen aliran manufaktur manufacturing flow mangemnet
menyesuaikan antara permintaan dengan kemampuan produksi. 6.
Pembelian procurement fungsi pembelian mengembangkan mekanisme informasi cepat seperti Electronic Data Interchange EDI dan jaringan
internet untuk transfer kebutuhan secara cepat. Komunikasi cepat ini menyediakan alat untuk mengurangi waktu dan biaya yang terbuang pada
bagian pembeliaan saat transaksi berlangsung. 7.
Pengembangan dan komersialisasi produk product development and commersialization mengintegrasikan pemasok dan konsumen kedalam
proses pengembangan produk. 8.
Tingkat pengembalian return manajemen pada tingkat saluran pengembalian yang efektif memudahkan identifikasi perbaikan produktifitas
dan terobosan baru produk.
3.7. Supply Chain Management SCM