3.2. Distribution Resource Planning DRP
2
DRP adalah proses manajemen yang menentukan kebutuhan lokasi penyimpanan persediaan Inventory Stocking LocationISL dan memastikan
bahwa sumber pasokan akan mampu memenuhi permintaan. Distribution Resource Planning mengantisipasi kebutuhan mendatang dengan
perencanaan pada setiap level yang ada pada jaringan distribusi. Metode ini dapat memprediksi masalah sebelum masalah tersebut terjadi serta memberikan titik
pandang terhadap jaringan distribusi. Sebagai akibatnya kegiatan distribusi barang dapat memperoleh keuntungan besar dalam hal perbaikan pelayanan pelanggan,
pengurangan biaya persediaan dan pengurangan sedikitnya biaya barang yang rusak.
3
3.2.1. Input Distribution Resource Planning
Input-input DRP umum meliputi data sebagai berikut : 1.
Bill of Distribution Bill of Distribution adalah informasi tentang hubungan antara supplier dan
yang disuplainya tersusun dalam bentuk level per level. Informasi ini menunjukkan arah informasi material produk dari level yang tinggi ke level
yang rendah. Sehingga akan membantu menentukan kebutuhan kotor yang lebih tinggi.
2. Lead Time Distribusi
2
Vincent Gaspersz, 2005, Production Palnning and Inventory Control, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, Hal : 300-301.
3
Andre J. Martin, 1995, Distribution Resource Planning, The Gateway to True Quick Response and Continous Replenishment, Revisi Kedua, New York : John Wiley Sons, Inc, Hal : 47-49.
Universitas Sumatera Utara
Lead time distribusi adalah waktu yang diperlukan dari pelepasan order sampai order diterima di DC. Lead time distribusi disusun dari beberapa
komponen yaitu pelepasan order, pemuatan barang, pengangkutan barang, dan pembongkaran barang ke DC.
3. Order Entry
Order entry merupakan proses penerimaan dan penerjemahan apa yang diinginkan konsumen kepada bagian distribusi. Hal ini dapat merupakan
sebuah proses yang sederhana seperti pembuatan dokumen penerimaan untuk finished good product, sampai kepada aktivitas rumit yang meliputi usaha
engineering untuk produk make to order. 4.
Forecasting Forecasting adalah hasil peramalan permintaan produk pada masing-masing
DC yang langsung berhubungan dengan konsumen. 5.
Inventory Record Inventory record adalah catatan keadaan persediaan produk pada masing-
masing gudang di DC.
3.2.2. Logika Distribution Resource Planning DRP
Pada intinya logika dari proses DRP adalah proses-proses yang hampir sama dengan MRP yaitu :
1. Netting
Netting adalah proses perhitungan kebutuhan bersih net requirement. Kebutuhan bersih adalah selisih antara kebutuhan kotor gross requirement
Universitas Sumatera Utara
dengan keadaan persediaan yaitu persediaan yang dimiliki on-hand dan sedang dipesan on-order. Dimana kebutuhan kotor untuk DC adalah hasil
ramalan permintaan produk pada DC tersebut. Data yang harus diketahui untuk menentukan kebutuhan bersih pada setiap periode adalah persediaan
yang masih dipunyai project on-hand pada awal perencanaan dan jadwal penerimaan untuk tiap periode perencanaan.
2. Lot Sizing
Lot sizing adalah proses untuk menentukan besarnya pesanan pada setiap item berdasarkan kebutuhan bersih yang dihasilkan dari proses netting. Biasanya
cara yang digunakan adalah Economic Order Quantity EOQ. 3.
Offsetting Offsetting bertujuan untuk menentukan saat yang tepat untuk melakukan
rencana pemesanan guna memenuhi kebutuhan bersih. 4.
Exploding Exploding adalah proses perhitungan kebutuhan kotor untuk item pada level
yang lebih tinggi. Dasar untuk menentukan kebutuhan item pada level tergantung pada posisinya pada struktur distribusi.
3.2.3. Output Distribution Resource Planning DRP