Analisis Hasil Peramalan Permintaan Distribution center Analisis Perhitungan Order Quantity Analisis Perhitungan Frekuensi Pemesanan

BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

6.1. Analisis Hasil Peramalan Permintaan Distribution center

Berdasarkan data permintaan 12 bulan sebelumnya yang dimulai dari Januari 2014 sampai Desember 2014 dilakukan peramalan masing-masing distribution center untuk 12 bulan kedepan. Metode yang digunakan pada peramalan ini adalah metode dekomposisi yang merupakan salah satu metode time series. Pemilihan trend peramalan yang dipergunakan berdasarkan nilai SEE terkecil dari dua alternatif trend yang digunakan pada perhitungan peramalan berdasarkan scatter diagram. Dari hasil peramalan terdapat perbedaan tetapi tidak signifikan antara permintaan masa lalu perusahaan dengan peramalan permintaan masa yang akan datang.Dengan menggunakan fungsi peramalan terpilih maka diperoleh total permintaan untuk 12 bulan kedapan, yaitu 1990 batang pada distribution center Medan, 855 batang pada distribution center Tanjung Morawa, 940 batang pada distribution center Siantar, dan 770 batang pada distribution center Tebing Tinggi.

6.2. Analisis Perhitungan Order Quantity

Perhitungan order quantity dilakukan untuk mengetahui jumlah optimum yang akan dikirim untuk setiap kali pemesanan. Perusahaan tidak memiliki jumlah pengiriman optimum pada periode-periode sebelumnya sehingga melakukan trial Universitas Sumatera Utara and error. Perhitungan order quantity dilakukan menggunakan metode Economic Order Quantity. Jumlah optimum yang diperoleh berdasarkan metode EOQ untuk masing-masing distribution center adalah 110 batangpesan pada distribution center Medan, 70 batangpesan pada distribution center Tanjung Morawa, 76 batangpesan pada distribution center Siantar, dan 64 batangpesan pada distribution center Tebing Tinggi.

6.3. Analisis Perhitungan Frekuensi Pemesanan

Banyak atau sedikitnya frekuensi pemesanan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi biaya pendistribusian produk. Hal ini dipengaruhi oleh salah satu biaya yang merupakan biaya pendistribusian barang yaitu biaya transportasi dan biaya bongkar muat barang. Pada Tabel 6.2. dapat dilihat perbandingan frekuensi pemesanan 12 bulan lalu dengan rencana frekuensi pemesanan 12 bulan ke depan. Tabel 6.1. Perbandingan Frekuensi Pemesanan No. Distribution Centre Frekuensi Pemesanan 12 Bulan Lalu Tanpa DRP Rencana Frekuensi Pemesanan 12 Bulan Kedepan Dengan DRP 1 Medan 29 18 2 Tanjung Morawa 30 12 3 Siantar 22 12 4 Tebing Tinggi 23 12 Total 104 54 Frekuensi pengiriman produk yang dilakukan perusahaan selama periode 2014 adalah 104 kali, hal tersebut dilihat kurang teratur. Setelah dilakukan peramalan dan perhitungan order quantity maka diperoleh frekuensi pemesanan Universitas Sumatera Utara sebanyak 54 kali. Frekuensi pemesanan dipengaruhi oleh perbandingan jumlah permintaan dan order quantity , sehingga distribusi dengan menggunakan metode DRP lebih baik dan lebih optimal dalam memenuhi jumlah pesanan sesuai kapasitas perusahaan. Dengan menggunakan metode Distribution Resource Planning maka diperoleh penurunan frekuensi jumlah pemesanan dari 104 pemesanan menjadi 54 pemesanan dengan persentase penurunan sebesar 50. Penurunan jumlah pemesanan dapat menurunkan biaya pemesanan pada Perusahaan. Gambar 6.1. Perbandingan Frekuensi Pemesanan Untuk Setiap Distribution Center

6.4. Analisis Perhitungan Safety Stock