Stres ringan. Stres sedang. Prubahan keseimbangan pada penderita stroke

a. Stres ringan.

Stres ringan adalah stres yang tidak merusak aspek fisiologis dari seseorang.Stres ringan umumnya dirasakan dan dihadapi oleh setiap orang secara teratur seperti lupa, kebanyakan tidur, kemacetan, dikritik. Situasi seperti ini biasanya berakhir dalam beberapa menit atau beberapa jam dan biasanya tidak akan menimbulkan penyakit kecuali jika dihadapi terus menerus.

b. Stres sedang.

Stres sedang adalah stres yang terjadi lebih lama dari beberapa jam sampai beberapa hari seperti pada waktu perselisihan, kesepakatan yang belum selesai, sebab kerja yang berlebih, mengharapkan pekerjaan baru, permasalahan keluarga. Situasi seperti ini dapat berpengaruh pada kondisi kesehatan seseorang.

c. Stres berat

Stres berat merupakan stres kronis yang terjadi beberapa minggu sampai beberapa tahun yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti hubungan suami istri yang tidak harmonis, kesulitan finansial, dan penyakit fisik yang lama Rasmund,2010.

2.1.22 Cara mengendalikan stres

Untuk mengendaliakan stress diperlukan berbagai cara dan usaha. Menuru Grant Brenct 2006 dalam Sunaryo 2008, ada empat cara mengendalikan stres : a. Sikap, keyakinan, dan pikiran kita harus positif, fleksibel, rasional dan adaptasi terhadap orang lain, artinya jangan terlebih dahulu menyalahkan orang lain sebelum introeksi diri dengan dengan engendalian interna. Universitas Sumatera Utara b. Kendalikan factor-faktor enyebab stress dengan kemampuan menyadari, kemampuan untuk menerima, kemampuan untuk mengahadapi, kemampuan untuk bertindak. c. Erhatikan diri anda, poroses interpersonal dan interaktif, serta lingkungan d. Kembangkan sifat efesien, reaksi, visualisasi atau angan anagan terarah, mulai nafa perlahan tarik nafas dan buang nafas, sambil bernafas pusatkan perhatian anda pada kegiatan bernafas, tarik nafas dan tahan sebentar dan buang perlahan, ulangi cara ini sambil terus memusatkan pikiran, bila sudah tersa rileks, terus lakukan pernafasan sambil mengatakan rileks pada diri sendiri.

2.1.23 Alat ukur tingkat stress

Alat ukur tingkat stress adalah kuesioner dengan sistem scoring yang akan diisi oleh responden dalam suatu penelitian. 2.2 Stres keluarga 2.2.1 Pengertian stres keluarga Gangguan pada tubuh dan sikap yang disebabkan oleh adanya suatu sytem sosial yang saling berinteraksi satu sama lain yang meneybabkan perubahan tuntunan kerja maupun penampilan individu dalam lingkungan Leiniger, Mulyadi,2010.

2.2.2 Tahap-tahap ynag sering dialami keluarga

Keluarga selalu berhadaan dengan setresor atau kejadian yang menyebabkan stress dalam kehidupan, baik yang tidak dapat diduga maupun yang dapat diduga. Stresor yang tidak dapat diduga misalnya salah satu anggota Universitas Sumatera Utara keluarga sakit, karena pemutusan hubungan kerja dan kematian. Sedangkan stressor yang dapat diduaga seperti stressor yang ditemui dalam menjalankan peran sebagai orang tua dalam menjalankan peran yang dimiliki sering kali keluarga dihadapkan pada kondisi sulit yang menyebabkan stress Mulyadi,2003. Tahap-tahap yang sering dialami keluarga dalam merawat anggota keluarga yang menderita stroke seerti penolakan, isolasi, kemarahan, perundingan, depresi, penerimaan. Bagi kebanyakan penderita stroke, mengepresikan amarahnya merupakan hal yang sulit, amarah yang dipicu oleh rasa frustasi dan depresi yang kemungkinan disebabkan oleh truma dan kerusakan pada otak Ahmad,Kholid,2014.

2.2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi stress keluarga

Terdapat lima factor yang mempengaruhi stress keluarga merawat anggota keluarga yang menderita stroke menurut beberapa ahli :

a. Prubahan keseimbangan pada penderita stroke

Prubahan keseimbangan sering terjadi pada pasien stroke seperti kehilangan kesadaran secara total, kelumpuhan pada salah satu sisi tubuh secara tiba-tiba atau tidak mampu menggerakan tangan, kaki, gangguan lapang pandang yaitu pasien memberikan perhatian hanya pada sesuatu yang berada dalam lapangan pandang yang dapat dilhatnya, gangguan persepsi yaitu pasien mengalami kesulitan dalam mengenal anggota keluarga yang lain. Mengenal benti, ukuran, warna, mengalami kesulitan seperti menyisir rambut, mengenakan pakaian, status mental terganggu, pasien mengalami kebingungan, hilang atau berkuarangnya daya ingat, masalah-masalah emosional, seperti emosional pasien Universitas Sumatera Utara yang tidak sesuai dengan kondisi yang yang sebenarnya, depresi, frustasi dan perasaan tidak enak, masalah komunikasi seperti gangguan bahasa kesulitan dalam menggungkapkan pendapat atau kesulitan mengalami apa yang dikatakan orang lain, kemampuan bicara bervariasi dari hari hari ke hari menjadi lelah setelah berbicara, bahkan tidak bisa bicara sama sekali, menangis dan tertawa tanpa penyebab yang jelas, perasaan hati berubah-ubah, perubahan gaya hidup, apasia gangguan fungsi bahasa yang disebabkan cedera atau penyakit pusat otak seperti ganggauan kemampauan membaca, menulis, mendengar, berhitung dengan baik, mata sulit dibuka, banyak tidur, gerakan tidak terkoodinasi, dan koma, perubahan-perubahan keseimbangan yang terjadi pada pasien stroke menjadi masalah besar bagi keluarga. Hal ini sering membuat keluarga terlarut dalam kesedihan, kepusasaan, kekecewaan, keluarga bagi orang terdekat bagi penderita stroke harusla senantiasa merawat dengan penuh kesabaran karena perubahan keseimbangan yang terjadi pada keluarga terutama pendekatan dengan jalinan komunikasi yang baik Handerson,2008

b. Biaya yang mahal