penyakit yang paling sering menyebabkan cacat berupa kelumpuhan anggota gerak, gangguan bicara, proses berpikir daya ingat dan bentuk-bentuk kecacatan
yang lain sebagai akibat gangguan fungsi otak Arif Muttaqin,2008.
3.3.2 Penyebab Stroke
Stroke adalah akibat gangguan peredaran darah otak. Penyebab stroke yang sering terjadi adalah Mulyatsih Ahmad, 2010.
a. penyumbatan pada pembuluh darah arteri akibat endapan benda-benda
darahpada dinding embuluh. b.
Pecahnya pembuluh darah akibat kelemahan pada dinding pembuluh darah atau kelainan pada keadaan darah sendiri.
c. Endapan pada dinding pembuluh darah atau pada dinding jantung yang terlepas
dan menyumbat pembuluh darah yang lebih kecil. Endapan yang lepas ini disebut embolus.
3.3.3 Faktor resiko stroke
Faktor resiko stroke dibagi atas factor yang dapat diubah dan factor yang tidak dapat diubah Fransisca B. Batticaca, 2008.
a. hipertensi atau tekanan darah tinggi.
b. hipotensi atau tekanan darah rendah.
c. obesitas atau kegemuka.
d. kolestrol darah tinggi.
e. riwayat penyakit jantung.
f. riwayat penyakit diabetes mellitus.
g. Merokok.
h. Stress.
Universitas Sumatera Utara
3.3.4 Manifestasi klinis
Stroke menyebabkan berbagai defisit neurologic, bergantung pada lokasi lesi pembuluh darah mana yang tersumbat, ukuran area yang perfusinya tidak
adekuat dan jumlah aliran darah kolateral, fungsi otak yang rusak tidak dapat membaik sepenuhnya, manifestasi klinis stroke digolongkan atas lima bagian :
a. Kehilangan motorik
Stroke adalah motorneuron atas dan mengakibatkan kehilangan control volunter terhadap gerakan motorik. Karena neuron motor atas melintas, gangguan
control motor volunteer pada salah satu sisi tubuh dapat menunjukkan kerusakan pada motorneuron atas pada sisi yang berlawanan dari otak. Disfungsi motor
paling umum hemipiegia paralysis pada salah satu sisi tubuh. Di awal tahap stroke gambaran klinis yang mencul adalah paralisyis dan hilang atau menurun
refleks tendon dalam ini kembali biasa dalam 48 jam, peningkatan tonus disertai dengan spastisitis peningkatan tonus oto abnormal pada ekstremitas yang
terkena. b.
Kehilangan Komunikasi Fungsi otak lain yang dipengaruhi oleh stroke adalah bahasa dan
komunikasi. Stroke adalah penyebab afasia paling umum. Disfunsi bahasa dan komunikasi dapat dimanifestasikan oleh disatria kesulitan berbicara,
ditunjukkan dengan bicara yang sulit dimengerti yang disebabkan oleh paralisyis otot yang menghasilakan bicara. Disfasia atau afasia bicara defektif atau
kehilangan bicara yang terutama ekresif atau reseptif apraksia ketidak mampuan melakuan tindakan yang dipelajari sebelumnya.
Universitas Sumatera Utara
c. Gangguan persepsi
Stroke dapat mengakibatkan disfungsi persepsi visual, gangguan dalam hubungan visual-spasial dan kehilangan sensori. Disfunsi persepsi visual karena
gangguan jaras sensori primer diantar mata dan korteks visual, hemonimus hemianopsia kehilangan setengah lapang pandang dapat terjadi karena stroke
dan mungkin sementara dan permanen. Sis visual yang terkena berkaitan dengan sisi tubuh yang paralysis dan kehilangan sensori yang akhir.
d. Disfungsi kandung kemih
Setelah stroke pasien mengalami inkontenensiaurinarius sementara karena konfusi, ketidak mampuan mengkomunikasikan kebutuhan, ketidak mampuan
untuk mengguanakan
urinal karena
kerusakan control
motorik dan
pastural.Kadang-kadang setelah stroke kandung kemih menjadi atonik dengan kerusakan sensasi dalam respon terhadap pengisian kandung kemih.
e. Kerusakan fungsi kognitif dan efek psikologis
Bila kerusakan telah terjadi pada lobus frontal.Mempelajari kapasitas, memori atau fungsi intelektual kortikal yang lebih tinggi mungkin rusak.
Disfungsi ini dapat ditunjukan dalam lapangan perhatian terbatas, kesulitan dalam pemahaman, lupa dan kurang motivasi yang menyebabkan pasien menghadapi
masalah frustasi, depresi umum terjadi dan diperberat oleh respon alamiah pasien terhadap penyakit katastrofik. Masalah psikologik lain juga umum terjadi dan
dimanifestasiakan oleh labilitas emosional, frustasi, dendam yang kurang kerja sama Brunner dan suddarth,2009.
Universitas Sumatera Utara
1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang