Biaya yang mahal Perawatan stroke memerlukan waktu yang lama

yang tidak sesuai dengan kondisi yang yang sebenarnya, depresi, frustasi dan perasaan tidak enak, masalah komunikasi seperti gangguan bahasa kesulitan dalam menggungkapkan pendapat atau kesulitan mengalami apa yang dikatakan orang lain, kemampuan bicara bervariasi dari hari hari ke hari menjadi lelah setelah berbicara, bahkan tidak bisa bicara sama sekali, menangis dan tertawa tanpa penyebab yang jelas, perasaan hati berubah-ubah, perubahan gaya hidup, apasia gangguan fungsi bahasa yang disebabkan cedera atau penyakit pusat otak seperti ganggauan kemampauan membaca, menulis, mendengar, berhitung dengan baik, mata sulit dibuka, banyak tidur, gerakan tidak terkoodinasi, dan koma, perubahan-perubahan keseimbangan yang terjadi pada pasien stroke menjadi masalah besar bagi keluarga. Hal ini sering membuat keluarga terlarut dalam kesedihan, kepusasaan, kekecewaan, keluarga bagi orang terdekat bagi penderita stroke harusla senantiasa merawat dengan penuh kesabaran karena perubahan keseimbangan yang terjadi pada keluarga terutama pendekatan dengan jalinan komunikasi yang baik Handerson,2008

b. Biaya yang mahal

Biaya yang dibutuhkan untuk pengobatan stroke sangat mahal seperti biaya perawatan Rumah Sakit, jasa Dokter, pemeriksaan Laboratorium, Fisiotrapi, CT Scan serta memerlukan proses perawatan secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama. Keluarga yang merawat anggota keluarga yang menderita stroke sering merasa putus asa dan mengalami depresi mengingat besarnya dana yang harus disediakan. Sehingga bertingka laku kasar kepada penderita, kekerasan emosional keluarga yang sering terjadi seperti memaki-maki penderita secara Universitas Sumatera Utara langsung apalagi beban pekerjaan yang berat harus ditanggung sendiri. Seperti memikirkan penyediaan dana untuk biaya pengobatan. Stres keluarga akan meningkatkan apabiala harapan sembuh penderita stroke sangat kecil, keluarga menghadapi resiko depresi dan perubahan emosional sehingga memberikan dampak yang sangat besar terhadap kualitas kehidupan anggota keluarga di masa yang akan dating Tjopto Hariyo,2006.

c. Perawatan stroke memerlukan waktu yang lama

Aggota kelurga perlu memainkan peran dalam menyembuhkan pasien, beberapa cara konsleng dan sistem pendukung harus diketahui oleh keluarga, keluarga terkadan mempunyai kesukaran dalam menerima ketidak mampuan pasien dan mengkin mempunyai harapan yang tidak realitas, keluarga harus mengubah bahwa cinta dan kehangatan mereka adalah bagian dari terapi pasien. Ttrapi ini sangat baik untuk erawatan setroke dengan jangka waktu yang lama, kebanyakan keluarga pasien stroke mempunyai masalah aspek perawatan emosi, keluarga harus disiapkan pada labilitas emosi yang kadang terjadi karena pasien dapat tertawa dan menangis dengan mudah tanpa alas an yang jelas, menjadi peka rangsangan dan banyak permintaan, depresi dan binggung. Keluarga perlu mengetahui bahwa pasien yang tertawa, tidak selalu mengandung arti bahagaia, tidak selalu menangis bila sedih, dan emosi yang labil selalu meningkat sejalan dengan waktu, keadaan ini membutuhkan kesabaran dan ketekunan keluarga. Sebagai keluarga menganggap penyakit stroke merupakan penyakit yang mengerikan dengan perawatan dalam jangka waktu yang lama yang dapat mengganggu pikiran dan emosi anggota keluarga. Tingkat komunikasi, beri Universitas Sumatera Utara perhatian yang tulus dan terus menerus mendukang pasien memberikan pujian untuk kemajuan kesembuhan yang dicapai Brunner dan Suddarth,2009.

d. Serangan yang tiba-tiba Stroke dapat menyebabkan kematian dan kecacatan, tetapi salah satu aspek