13. Gejala Saraf Autonom ditandai oleh : mulut kering, muka merah dan kering,
mudah berkeringat, pusing sakit kepala, bulu kuduk berdiri.
14. Perilaku sewaktu wawancara, ditandai oleh : gelisah, tidak tenang, jari
gemetar, mengerutkan dahi atau kening, muka tegang, otot tegang, nafas
pendek dan cepat, muka memerah. 2.1.7 Adaptasi sosial dan budaya
Merupakan cara untuk mengadakan perubahan dengan melakukan proses penyesuaian perilaku yang sesuai dengan norma yang berlaku di msyarakat,
misalnya seseorang yang tinggal dalam lingkungan msyarakay dengan budaya gotong royong akan berupa beradaptasi dengan lingkungannya tersebut Hawari
2009.
2.1.8 Adaptasi spiritual
Proses penyesuaian diri dengan melakukan perubahan perilaku yang didasarkan pada keyakinan atau kepercayaan yang dimiliki sesuai agama yang
dianutnya, misalnya apabila mengalami stres . seseorang akan giat melakukan ibadah seperti rajin sumbayang, puasa dan sebagainya Hawari 2009.
2.1.9 Faktor presipitasi stres
Berupa faktor yang dianggap sebagai pemicu tibulnya stres stresor yang bisa disebut sebagai faktor presipitasi antara lain sebagai berikut Hawari,2009.
2.1.10 Faktor Fisik dan Psikologis
Berikut ini adalah beberapa factor psikologis yang dapat menyebabkan stres. Hawari,2009.
Universitas Sumatera Utara
a. Genetika. Banyak ahli beranggapan bahwa masa kehamilan mempunyai
keakraban dengan kemungkinan kerentanan stress pada anak yang dilahirkan kondisi-kondisi tersebut berupa ibu hamil yang perokok, alkoholik dan
penggunaan obat-obatan yang dilarang pada kehamilan, seperti: aspirin dan jenis obat-obatan analgetik.
b. Case history. Beberapa riwayat penyakit di masa lalu yang mempunyai efek
psikologis dan masa depan, dapat berupa penyakit di masa kecil deperti demam tinggi yang mempengaruhi kerusakan gendang telinga, kecelakaan
yang menyebabkan kehilangan organ atau bagian tubuh cacat, patah tulang dan sebagainya.
c. Pengalaman hidup. Mencakup case history dan pengalaman-pengalaman
hidup yang mempengaruhi perasaan independen yang menyangkut kematangan organ-organ seksual pada masa remaja contoh: pada anak remaja
yang mengalami keterlambatan pertumbuhan payu darah di bandingkan dengan kelompok bermainya akan mempengaruhi prilaku, atau pada anak
laki-laki yang merasa minder karena pertumbuhan phallus yang terlambat dibandingkan klompok bermainya akan mendapat ejekan dari teman-teman
yang mempengaruhi rasa percaya diri ketika akan menikah. d.
Tidur. Istrahat yang cukup akan memberikan energy pada kegiatan yang sedang dilakukannya. Kebutuhan tidur akan mempengaruhi konsentrasi,
semangat, dan gaira terhadap pekerjaan yang dilakukannya. Penderita insomnia mempunyai kerentanan terhadap stress yang lebih berat.
Universitas Sumatera Utara
e. Diet. Diet yang berlebihan dan mengakibatkan stress berat. Pelaku diet
penderita obesitas yang melakukan diet ketat berlebihan mempunyai resiko kematian yang tinggi, di amerika diperkirakan sekirakar 6 di antara orang
yang yang melakukan diet ketat ini menyebabkan kemayian. Diet secara berlebihan memungkinkan munulnya sindrom anoreksia.
f. Postur tubuh. Dalam beberapa kasus, postur tubuh dapat berperan sebagai
setresor, misalnya individu yang berkeinginan untuk polisi atau tentara batasan tinggi badan dapat menjadi kendala bila yang bersangkutan tidak
mencapai taraf yang telah ditentukan, individu yang memiliki kelainan bentuk tubuh, cacat bawaan, dan penggunaan steroid juga dapat memicu munculnya
stress pada individu. g.
Penyakit. Beberapa penyakit dapat menjadi stresor pada individu berupa: tuberkolosis TBS, kangker, impotensi yang disebabkan oleh penyakit
diabetes mellitus, dan berbagai penyakit lainnya. Penyakit anemia dapat enimbulkan individu cepat merasa lelah sehingga dapat menimbulkan rasa
stres karena individu kurang dapat bekerja secara maksimal.
2.1.11 Faktor psikologis