57 sediaan akan bersifat lebih asam mengakibatkan jumlah gugus karboksilat yang
terionkan berkurang sehingga tolak menolak antar gugus hidroksil yang menyebabkan pengembangan struktur gelling agent menurun, hal ini yang
menyebabkan penurunan viskositas gel dengan meningkatnya jumlah ekstrak Sari dan Isadiartuti, 2006.
4.7 Uji Mikrobiologi Sediaan Gel
Hasil uji aktivitas antibakteri sediaan gel ekstrak dilihat pada Tabel 4.10.
Tabel 4.10 Hasil uji aktivitas antibakteri sediaan gel ekstrak etanol daun jambu
bol terhadap bakteri.
Sediaan Diameter daerah hambatan mm
Staphylococcus aureus
Staphylococcus epidermidis
Pseudomonas aeroginosa
F0 -
- -
FI 14,56
14,9 14,86
Keterangan: F0
= Basis gel FI
= Formula mengandung 15 ekstrak daun jambu bol -
= Tidak ada hambatan Sediaan gel ekstrak daun jambu bol memberikan daerah hambatan terhadap
bakteri Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis dan Pseudomonas aeroginosa dengan diameter lebih besar dari 14. Menurut Ditjen POM RI 1995,
suatu zat dikatakan memiliki daya hambat yang memuaskan bila diameter daerah hambatan 14 mm sampai 16 mm, sehingga dapat disimpulkan bahwa sediaan gel
ekstrak daun jambu bol 15 memenuhi persyaratan. Tanin adalah senyawa fenol yang tersebar luas pada tumbuhan. Senyawa
fenol dan turunannya flavonoid merupakan salah satu antibakteri yang bekerja dengan mengganggu fungsi membran sitoplasma. Pada konsentrasi rendah dapat
merusak membran sitoplasma yang menyebabkan bocornya metabolit penting
Universitas Sumatera Utara
58 yang menginaktifkan sistem enzim bakteri, sedangkan pada konsentrasi tinggi
mampu merusak membran sitoplasma dan mengendapkan protein sel Harborne, 1987; Volk dan Wheller, 1984.
Saponin digunakan sebagai antimikroba pada beberapa tahun terakhir. Mekanisme kerja saponin sebagai antibakteri adalah menurunkan tegangan
permukaan sehingga mengakibatkan naiknya permeabilitas atau kebocoran sel dan mengakibatkan senyawa intraseluler akan keluar Robinson, 1995.
Universitas Sumatera Utara
59
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa : a.
Hasil uji aktivitas antibakteri daun jambu bol memberikan aktivititas bakteri yang efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus,
Stapyhlococcus epidermidis dan Pseudomonas aeruginosa pada fraksi etil asetat yaitu pada konsentrasi 125 mgml dengan nilai diameter daerah hambat
masing-masing adalah 14,96 mm; 15,23 mm; dan 14,36 mm, kemudian ekstrak etanol pada konsentrasi 150 mgmL dengan nilai diameter daerah
hambat masing-masing adalah 14,56 mm; 14,33 mm; dan 15,4 mm.
b. Ekstrak etanol daun jambu bol dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan
gel yang stabil dan efektif menghambat pertumbuhan bakteri.
5.2 Saran
Disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk menguji sediaan gel ekstrak etanol daun jambu bol terhadap jamur penyebab penyakit kulit seperti
Microsporum canis dan Trichophyton.
Universitas Sumatera Utara