31
BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan tahapan penelitian yaitu pengumpulan dan pengolahan bahan, pembuatan ekstrak,
karakterisasi simplisia, pembuatan sediaan gel ekstrak dan fraksi daun jambu bol dengan menggunakan HPMC sebagai basis gel, evaluasi stabilitas sediaannya dan
pengujian aktivitas antibakteri ekstrak dan fraksi daun jambu bol Syzygium malaccense L.Merr Perry dan sediaan gel ekstrak daun jambu bol terhadap
bakteri Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeroginosa, Staphylococcus epidermidis. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Fitokimia, Laboratorium
Mikrobiologi dan Laboratorium Farmasi Fisik Fakultas Farmasi Universitas
Sumatera Utara.
3.1 Alat
Alat-alat yang digunakan adalah spektrofotometer Visible Dynamica Halo Vis-10, Laminar Air Flow Cabinet Astec HLF I200L, oven listrik Fischer
scientific, autoclaf Webeco, inkubator Memmert, lemari pendingin Toshiba, neraca listrik Metller Toledo, pH meter Hanna Instruments, rotary evaporator
Haake D, kompor sharp, krus porselin, lemari pengering, viskositas Brookfield, blender, alat maserari, alat penetapan kadar air, tannur, seperangkat
alat destilasi, cawan poreselin berdasar rata, desikator, jarum ose, lampu bunsen, mikro pipet Eppendorf, pipet tetes, alat-alat gelas, aluminium foil, botol vial,
serbet, objek glass, kertas saring, kertas perkamen, stamper, mortir, spatula, spuit, cawan petri, pencadang kertas, kain kasa, kapas, pot plastik dan jangka sorong.
Universitas Sumatera Utara
32
3.2 Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah serbuk simplisia daun jambu bol Syzygium malaccense L.Merr Perry, etanol 80, aquadest,
HPMC 4000, propilenglikol, metil paraben, bakteri uji: Staphylococcus aureus ATCC 6358, Pseudomonas aeroginosa ATCC 9027, Staphylococcus
epidermidis ATCC 11764, media Nutrient Agar NA, media Nutrient Broth NB, pereaksi Molish, pereaksi Dragendorf, pereaksi Bouchardat, pereaksi
Mayer. Bahan kimia yang digunakan kecuali dinyatakan lain adalah berkualitas pro analisa yaitu: asam klorida pekat, asam asetat anhidrida, asam sulfat pekat,
besi III klorida, etanol, amil alkohol, n-heksan, isopropanol, kloroform, metanol, natrium hidroksida, serbuk magnesium, timbal II asetat, toluen dan dimetil
sulfoksida DMSO.
3.3 Penyiapan Bahan 3.3.1 Pengambilan bahan tanaman
Pengumpulan bahan tumbuhan dilakukan secara purposive yaitu tanpa membandingkan dengan bahan tumbuhan yang sama dari daerah lain. Bahan
diambil dari pohon yang tumbuh di Emplasmen, PTPN III Kebun Pulau Mandi, Kec.Buntu Pane Kab.Asahan. Daun yang diambil adalah helai daun yang masih
segar, berwarna hijau, dalam keadaan baik dengan usia dewasa, tidak terlalu tua
dan tidak terlalu muda. 3.3.2 Identifikasi tanaman
Identifikasi tumbuhan dilakukan di Laboratorium Herbarium Bogoriense, Bidang Botani Pusat Penelitian Biologi-LIPI Bogor.
Universitas Sumatera Utara
33
3.3.3 Pengolahan sampel
Daun yang sudah diambil dicuci dengan air yang mengalir dan dikeringkan sampai rapuh. Selanjutnya daun kering diblender menjadi serbuk.
3.4 Pemeriksaan Karakteristik Simplisia