KESIMPULAN Pengaruh Penambahan Kitosan dan Plasticizer Sorbitol terhadap Sifat Fisiko-Kimia Bioplastik dari Pati Biji Durian (Durio zibethinus)

76 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Dari hasil analisis kadar pati, amilosa, amilopektin, protein, lemak, FT-IR, SEM dan RVA pati biji durian, serta uji kekuatan tarik, uji pemanjangan pada saat putus, uji ketahanan air, uji densitas, FT-IR, SEM, dan RVA bioplastik dari pati biji durian dengan kitosan dan plasticizer sorbitol, dapat diambil beberapa kesimpulan, antara lain : 1. Hasil analisis komposisi kimia pati biji durian diperoleh kadar pati sebesar 76,6530, kadar air 12,73, kadar abu 0,51, kadar amilosa 22,34, kadar amilopektin 54,32, kadar protein 11,61 dan kadar lemak sebesar 0,61. 2. Hasil analisis RVA pati biji durian diperoleh temperatur gelatinisasi yakni 75,21 o C dengan waktu gelatinisasi 188 detik, nilai peak viscosity sebesar 2701 cP, nilai hold viscosity sebesar 1704,5 cP, nilai final viscosity sebesar 2522,5 cP, nilai breakdown viscosity sebesar 996, 5 cP dan nilai set back 1 sebesar 818. Dari sifat viskositas pastanya, profil gelatinisasi pati biji durian merupakan tipe A. 3. Hasil analisis SEM pati biji durian diperoleh bahwa partikel pati biji durian berbentuk berbentuk granula semi bulat dengan lekukan tajam di beberapa sisinya, dengan ukuran granula pati adala h 6,75 μm yang tergolong dalam granula pati berukuran kecil. 4. Hasil analisis FT-IR bioplastik dari pati biji durian dengan kitosan dan plasticizer sorbitol diperoleh gugus O-H, C-H, C-O, dan N-H, dimana tidak terdapat gugus C-N dari pati dan kitosan akibat terdenaturasi, kemudian terdapat peningkatan bilangan gelombang gugus O-H dari pati ke bioplastik yaitu dari 3352,28 cm -1 menjadi 3653,18 cm -1 , dan adanya peningkatan bilangan gelombang gugus N-H dari kitosan ke bioplastik yaitu dari 1570,06 cm -1 1589,34 cm -1 . Universitas Sumatera Utara 77 5. Nilai densitas bioplastik yang tertinggi adalah sebesar 1,6300 cm 3 , diperoleh pada temperatur 70 o C dengan kitosan 30 dan sorbitol 20. Hal ini disebabkan pada pada jumlah kitosan yang paling tinggi menghasilkan struktur yang paling rapat karena banyaknya molekul kitosan yang mengisi struktur bioplastik, dan dengan jumlah sorbitol yang paling sedikit menghasilkan volume bebas paling kecil sehingga tidak terlalu mengganggu kerapatan bioplastik. 6. Nilai penyerapan air bioplastik yang terendah adalah sebesar 29,4894, diperoleh pada temperatur 70 o C dengan kitosan 30 dan sorbitol 20. Hal ini disebabkan pada jumlah kitosan yang paling tinggi meningkatkan kerapatan struktur bioplastik sehingga semakin sedikit celah yang dapat dimasuki molekul air, dan ditambah lagi sifat kitosan yang hidrofobik menyebabkan bioplastik paling sedikit menyerap air. 7. Nilai kekuatan tarik bioplastik yang tertinggi adalah sebesar 19,3677 MPa, diperoleh pada temperatur 70 o C dengan kitosan 30 dan sorbitol 20. Hal ini disebabkan temperatur belum terlalu tinggi sehingga tidak terlalu mengganggu ikatan hidrogen maupun ikatan glikosidik, dan dengan adanya konsentrasi kitosan yang paling tinggi yaitu 30 menghasilkan interaksi ikatan hidrogen yang semakin banyak dengan pati sehingga menghasilkan nilai kekuatan tarik yang paling tinggi. 8. Nilai pemanjangan pada saat putus bioplastik yang tertinggi adalah sebesar 48,6875 yang diperoleh pada temperatur 90 o C dengan kitosan 10 dan sorbitol 40. Hal ini disebabkan pada temperatur yang paling tinggi menyebabkan semakin banyak ikatan hidrogen maupun ikatan glikosidik polimer yang putus sehingga strukturnya tidak terlalu kaku, ditambah lagi dengan adanya jumlah sorbitol yang paling tinggi sehingga menghasilkan volume bebas yang besar dan meningkatkan fleksibilitas molekul-molekul polimer bioplastik. 9. Hasil analisis RVA larutan bioplastik dari pati biji durian dengan penambahan asam asetat, kitosan dan sorbitol diperoleh nilai peak viscosity sebesar 18,5 cP, nilai hold viscosity sebesar 17,5 cP, nilai final viscosity sebesar 34,5 cP, nilai breakdown viscosity sebesar 1 cP dan nilai set back 1 Universitas Sumatera Utara 78 sebesar 17 cP. Rendahnya nilai viskositas ini dikarenakan sampel larutan bioplastik yang diuji RVA terlalu encer jika dibandingkan dengan larutan sampel yang sesuai prosedur RVA. 10. Hasil analisis SEM bioplastik dari pati biji durian dengan pengisi kitosan dan plasticizer sorbitol diperlihatkan bahwa struktur bioplastik telah homogen, dimana kehomogenan struktur bioplastik tersebut mendukung peningkatan kekuatan mekanik serta densitas bioplastik.

5.2 SARAN