Uji Modulus Young Uji PenyerapanAir Uji Densitas

24

2.7.2 Uji Pemanjangan pada saat Putus

Panjang putus elongation at break atau proses pemanjangan merupakan perubahan panjang maksimum pada saat terjadi peregangan hingga sampel film terputus. Pada umumnya adanya penambahan plasticizer dalam jumlah lebih besar akan menghasilkan nilai persen pemanjangan suatu film semakin lebih besar. Tanpa penambahan plasticizer, amilosa dan amilopektin akan membentuk suatu film dan struktur dengan satu daerah kaya amilosa dan amilopektin. Interaksi- interaksi antara molekul-molekul amilosa dan amilopektin mendukung formasi film, menjadikan film pati jadi rapuh dan kaku [76]. Elastisitas suatu material elongasi dapat dicari dengan perbandingan antara pertambahan panjang dengan panjang semula seperti pada persamaan berikut : x 100 2.2 Dimana : = elastisitasregangan l = panjang mula-mula material yang diukur cm = pertambahan panjang cm [16] Standar yang digunakan adalah ASTM D638-02a, 2002.

2.7.3 Uji Modulus Young

Sifat mekanik bioplastik yang perlu juga diuji adalah nilai Modulus Young. Penilaian Modulus Young digunakan sebagai salah satu acuan untuk menentukan kekuatan mekanik bioplastik yang menunjukkan keelastisitasan bioplastik tersebut [15]. Nilai Modulus Young diperoleh berdasarkan pengukuran nilai kekuatan tarik dan perpanjangan pada saat putus bioplastik, dimana nilainya didapat dengan membagikan nilai kekuatan tarik dengan nilai perpanjangan pada saat putus seperti pada persamaan berikut : 2.3 Dimana : = Modulus Young MPa = kekuatan tarik MPa = pemanjangan pada saat putus Universitas Sumatera Utara 25

2.7.4 Uji PenyerapanAir

Sifat ketahanan bioplastik terhadap air ditentukan dengan uji swelling, yaitu persentase penggembungan plastik oleh adanya air [77]. Uji ini dilakukan untuk mengetahui terjadinya ikatan dalam polimer serta tingkatan atau keteraturan ikatan dalam polimer yang ditentukan melalui persentase penambahan berat polimer setelah mengalami penggembungan. Proses terdifusinya molekul pelarut kedalam polimer akan menghasilkan gel yang menggembung [52]. Prosedur uji ketahanan air pada sampel bioplastik adalah sebagai berikut : berat awal sampel yang akan diuji ditimbang W o . Lalu Isi suatu wadah botolgelasmangkok dengan air aquades. Letakkan sampel plastik ke dalam wadah tersebut. Setelah 10 detik angkat dari dalam wadah berisi aquades, timbang berat sampel W yang telah direndam dalam wadah. Rendam kembali sampel ke dalam wadah tersebut, angkat sampel tiap 10 detik, timbang berat sampel. Lakukan hal yang sama hingga diperoleh berat akhir sampel yang konstan. Air yang diserap oleh sampel dihitung melalui persamaan: Penyerapan Air = x 100 2.4 Dimana: W o = berat sampel kering W = berat sampel setelah direndam air [27] Standar yang digunakan adalah ASTM D570-98, 2005.

2.7.5 Uji Densitas

Kerapatan merupakan sifat fisik suatu polimer. Kerapatan suatu bahan berpengaruh terhadap sifat mekanik bahan tersebut, semakin rapat suatu bahan maka semakin meningkatkan sifat mekaniknya. Sehingga film bioplastik yang dihasilkan mempunyai kekuatan tarik yang baik. Kerapatan atau densitas ini dapat didefinisi-kan sebagai berat per satuan volume bahan [75]. Penentuan rapat massa densitas film dilakukan dengan cara film dipotong dengan ukuran dan tebal tertentu, kemudian dihitung volumenya. Potongan film ditimbang dan rapat massa film ditentukan dengan membagi massa potongan uji dengan volumenya gcm 3 [6]. Universitas Sumatera Utara 26 2.5 Dimana : = rapat massadensitas gcm 3 m = massa sampel g v = volume sampel cm 3 [24] Standar yang digunakan adalah ASTM D792-91, 1991.

2.7.6 Analisis FT-IR Fourier Transform Infrared