Kadar Lemak Kadar Protein

49 pangan [93]. Makin tinggi kadar air suatu bahan maka makin besar pula kemungkinan bahan tersebut rusak atau tidak tahan lama. Proses pengeringan sangat berpengaruh terhadap kadar air yang dihasilkan. Pengeringan pada pati mempunyai tujuan untuk mengurangi kadar air sehingga pertumbuhan mikroba dan aktivitas enzim penyebab kerusakan pada pati dapat dihambat Batas kadar air minimum dimana mikroba masih dapat tumbuh adalah 14 – 15 [66].

4.1.4 Kadar Abu

Kadar abu menunjukan kandungan mineral suatu bahan pangan. Tujuan dari analisis kadar abu adalah untuk menetapkan persentase kandungan abu yang terdapat per satuan massa serbuk pati yang diperoleh dari hasil ekstraksi biji durian. Dari pengujian dengan menggunakan sampel pati biji durian sebanyak 20 diperoleh hasil kadar abu sebesar 0,51, nilai ini dua kali lipat lebih besar dari kadar abu pati biji durian berdasarkan hasil penelitian Cornelia dkk., 2013 dengan menggunakan metode yang sama, yaitu sebesar 0,25. Berdasarkan standar mutu pati menurut standar industri Indonesia, kadar abu yang diizinkan adalah maksimal 1,5. Abu didefinisikan sebagai residu yang tertinggal setelah suatu bahan pangan dibakar hingga bebas karbon. Semakin besar kadar abu suatu bahan pangan menunjukan semakin tinggi kandungan mineral bahan pangan tersebut [71]. Jika dibandingkan dengan kadar abu pati menurut standar industri Indonesia, kadar abu pati biji durian telah memenuhi standar.

4.1.5 Kadar Lemak

Kadar lemak dalam pati dapat mempengaruhi proses gelatinisasi, sehingga perlu dilakukan analisis kadar lemak dengan tujuan untuk mengetahui jumlah kandungan lemak yang terdapat per satuan massa serbuk pati yang diperoleh dari hasil ekstraksi biji durian. Dari pengujian dengan menggunakan sampel pati biji durian sebanyak 20 diperoleh hasil kadar lemak sebesar 0,61. Nilai ini mendekati nilai kadar lemak pati biji durian hasil penelitian Cornelia dkk., 2013 dengan menggunakan metode yang sama, yaitu sebesar 0,38. Lemak mampu membentuk kompleks dengan amilosa sehingga menghambat keluarnya amilosa dari granula pati. Selain itu sebagian besar lemak akan diabsorbsi oleh permukaan Universitas Sumatera Utara 50 granula sehingga berbentuk lapisan lemak yang bersifat hidrofobik di sekeliling granula. Lapisan lemak tersebut akan menghambat pengikatan air oleh granula pati. Hal ini menyebabkan kekentalan dan kelekatan pati berkurang akibat jumlah air berkurang untuk terjadinya pengembangan granula pati [70].

4.1.6 Kadar Protein

Analisis kadar protein dapat menunjukkan kadar nitrogen yang terdapat pada pati Chandra, dkk., 2013. Tujuan dari analisis kadar protein adalah untuk menetapkan persentase kandungan protein yang terdapat per satuan massa serbuk pati yang diperoleh dari hasil ekstraksi biji durian. Dari pengujian dengan menggunakan sampel pati biji durian sebanyak 0,510 diperoleh hasil kadar protein sebesar 11,61. Kadar protein pada pati biji durian cukup besar, hal ini dapat menyebabkan viskositas pati menurun, dimana hal ini kurang diharapkan dalam penggunaan pati sebagai thickening agents [94]. Dalam pembuatan bioplastik, berdasarkan penelitian Cornelia dkk., 2013, kadar protein pati biji durian sebesar 4,76 dapat menyebabkan terjadinya reaksi pencoklatan sehingga bioplastik yang terbuat dari pati biji durian berwarna tidak jernih.

4.2 HASIL ANALISIS FT-IR FOURIER TRANSFORM INFRA RED