Perbedaan hasil peningkatan volume oksigen maksimal Tempat Penelitian Waktu Penelitian

commit to user 91 dalam satu repetisi diharuskan untuk melewati atau melakukan semua beban kerja yang telah ditentukan. Kebugaran otot akan berpengaruh terhadap kemampuan kita untuk menggunakan oksigen, namun metode latihan sirkuit berlanjut tidak efektif untuk melatih ketahanan otot secara spesifik karena tidak berlatih dengan beban yang sama dalam waktu yang telah ditentukan. Pada metode latihan sirkuit sepakbola sangat efektif untuk melatih ketahanan otot dan akan berdampak pada kekuatan otot yang dilatih karena dalam berlatih sudah ditentukan waktu untuk melakukan beban kerja yang sama. Dari penjelasan di atas maka dapat kita perkirakan bahwa kedua metode latihan sirkuit tersebut akan memberikan pengaruh yang berbeda terhadap peningkatan volume oksigen maksimal.

2. Perbedaan hasil peningkatan volume oksigen maksimal

v O 2 max antara rasio kerja-istirahat 1:2 dengan 1:3 pada pemain sepakbola Latihan interval istirahat adalah suatu komponen yang sangat penting untuk dikaitkan dengan kualitas kerja dilakukan dalam kurun waktu yang telah ditentukan, kualitas kekuatan rangsangan sangat tergantung dari irama latihan, beban kecepatan gerakan, variabel isterval intirahat atau pulih asal di antara tiap- tiap ulangan. Ada beberapa faktor yang harus dipenuhi dalam penyusunan interval training yaitiu: a. Lamanya latihan. b. Beban intensitas latihan. c. Ulangan repetition dalam melakukan latihan. d. Masa istirahat recovery interval setelah setiap repetition latihan. commit to user 92 Waktu istirahat atau rasio kerja - istirahat 1:2 berarti memerlukan waktu istirahat dua kali dari waktu kerja. Sedangkan rasio kerja – istirahat 1:3 artinya kita dapat beristirahat tiga kali dari waktu kerja. Dengan melihat perbedaan tersebut maka dapat diperkirakan penerapan rasio kerja-istirahat dapat memberikan hasil peningkatan volume oksigen yang berbeda.

3. Pengaruh interaksi antara latihan sirkuit

circuit training dengan rasio kerja-istirahat terhadap volume oksigen maksimal v O 2 max pada pemain sepakbola Untuk meningkatkan daya tahan, termasuk daya tahan otot diperlukan berbagai bentuk latihan dengan parameter-parameter tertentu. Bentuk latihan yang umumnya dipergunakan untuk meningkatkan daya tahan ialah latihan interval interval training dengan intensitas dan pembebanan yang optimal. Latihan interval terdiri dari aktivitas yang berlangsung secara bergantian antara interval kerja dengan interval istirahat. Prinsip ini bisa berlaku baik dalam melatih aspek- aspek fisik, teknik, taktik, maupun mental. Dalam olahraga, agar prestasi dapat meningkat, atlet harus selalu senantiasa berusaha untuk berlatih dengan beban kerja yang ada di atas ambang rangsang kepekaannya threshold of sesitivity. Metode latihan sirkuit berlanjut adalah metode latihan dengan beban kerja yang harus dilakukan secara simultan dan menyeluruh dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Dalam metode latihan ini kita tidak dapat memprediksi jumlah waktu yang akan dibutuhkan oleh atlet dalam satu kali repetisi. Jika kita melihat karakter dari metode latihan sirkuit berlanjut maka sudah dapat diperkirakan memerlukan waktu istirahat yang lebih lama karena harus melewati commit to user 93 dan melakukan semua beban kerja dalam tiap pos secara simultan dalam tiap repetisinya. Berbeda dengan metode latihan sirkuit sepakbola yang dimana dalam tiap pos sudah ditetapkan terlebih dahulu jumlah beban kerja yang dilakukan atau melakukan beban kerja dalam waktu yang sudah ditentukan dimana dalam metode latihan ini waktu kerjanya sampai 30 detik. Artinya bahwa metode latihan sirkuit sepakbola dalam tiap pos beban kerja akan diselingi waktu istirahat. Ini dapat dikatakan bahwa kita akan dapat memperkirakan waktu istirahat yang diperlukan oleh atlet dalam tiap pos beban kerja. Dengan mengamati selingan istirahat dalam tiap pos tersebut pada metode latihan sirkuit sepakbola maka dapat diperkirakan waktu istirahatnya atau rasio waktu kerja-istirahatnya akan lebih kecil dibandingkan dengan metode latihan sirkuit berlanjut yang dimana atlet harus malakukan atau melewati semua pos beban kerja yang telah ditentukan. commit to user 94

D. Hipotesis

Pemberian argumentasi ilmiah secara tertulis sudah disampaikan dalam kajian teori bahwasannya, penelitian ini layak untuk diteliti karena didukung oleh kajian teori serta kerangka berpikir yang sistematis, maka dari itu dapat diberikan hipotesis penelitian sebagai berikut; 1. Ada perbedaan pengaruh metode latihan sirkuit berlanjut continuous circuit dan sirkuit sepakbola football circuit terhadap peningkatan volume oksigen maksimal O 2 max pada pemain sepakbola. 2. Ada perbedaan hasil peningkatan volume oksigen maksimal O 2 max pada pemain sepakbola antara metode latihan sirkuit dengan rasio kerja – istirahat 1:2 dan 1:3. 3. Ada pengaruh interaksi antara metode latihan sirkuit dan rasio kerja – istirahat terhadap peningkatan volume oksigen maksimal O 2 max pada pemain sepakbola. commit to user 95

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat pelaksanaan penelitian Kota Singaraja Kabupaten Buleleng Provinsi Bali, tepatnya pada Fakultas Olahraga dan Kesehatan, Universitas Pendidikan GANESHA Singaraja, Bali.

2. Waktu Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan selama delapan 8 minggu dan frekwensi pertemuan tiga3 kali dalam seminggu. Penentuan pertemuan latihan tiga 3 kali dalam seminggu, sesuai dengan pendapat Bompa, 2009: 203 Maksudnya adalah dengan melaksanakan latihan tiga 3 kali dalam seminggu akan memberikan kesempatan bagi tubuh untuk beradaptasi terhadap beban latihan yang diterimanya.

B. Metode Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian eksperimental lapangan. Metode ini dipilih untuk mengetahui gejala perlakuan yang dikenakan terhadap sampel. Sebagaimana Sudjana 2005 : 278 mengatakan: banyaknya data hasil pengamatan yang dapat digolongkan ke dalam beberapa faktor, karakteristik atau atribut dengan tiap faktor atau atribut terdiri dari beberapa kalsifikasi, kategori, golongan atau mungkin tingkatan. Berdasarkan hasil pengamatan terdapat fenomena demikian akan diteliti mengenai asosiasi atau hubungan 95 commit to user 96 atau kaitan antar faktor. Dengan kata lain akan diteliti apakah terdapat atau tidak suatu kaitan diantara faktor-faktor tersebut.

1. Desain Penelitian

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN PENGARUH CIRCUIT TRAINING RASIO 1 1 DAN 1 2 TERHADAP PENINGKATAN VO2 MAX PADA ATLET SEPAKBOLA NGALIYAN SEMARANG USIA 18 20 TAHUN

6 110 85

PENGARUH LATIHAN LARI KONTINYU DAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN VO Pengaruh Latihan Lari Kontinyu Dan Circuit Training Terhadap Peningkatan VO₂Max Pemain Futsal.

0 6 14

PENGARUH LATIHAN LARI KONTINYU DAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN VO Pengaruh Latihan Lari Kontinyu Dan Circuit Training Terhadap Peningkatan VO₂Max Pemain Futsal.

0 2 18

PENDAHULUAN Pengaruh Latihan Lari Kontinyu Dan Circuit Training Terhadap Peningkatan VO₂Max Pemain Futsal.

1 3 4

PENGARUH LATIHAN STATIC CYCLE TERHADAP PENINGKATAN VOLUME OKSIGEN MAKSIMAL (VO Pengaruh Latihan Static Cycle Terhadap Peningkatan Volume Oksigen Maksimal (Vo2max) Pada Pasien Pasca Stroke.

0 2 14

PENGARUH PEMBERIAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN VO PENGARUH PEMBERIAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN VO2MAX PEMAIN FUTSAL.

0 3 15

PENGARUH LATIHAN AEROBIK TERHADAP PENINGKATAN VOLUME MAKSIMAL OKSIGEN (VO Pengaruh Latihan Aerobik Terhadap Peningkatan Volume Maksimal Oksigen (VO2 MAKS) Pada Perokok.

0 2 13

PENGARUH LATIHAN AEROBIK TERHADAP PENINGKATAN VOLUME MAKSIMAL OKSIGEN Pengaruh Latihan Aerobik Terhadap Peningkatan Volume Maksimal Oksigen (VO2 MAKS) Pada Perokok.

0 2 16

PENGARUH LATIHAN AEROBIK TERHADAP PENINGKATAN VOLUME OKSIGEN MAKSIMAL Pengaruh Latihan Aerobik Terhadap Peningkatan Volume Oksigen Maksimal (VMAKS) Pada Remaja Usia 18-20 Tahun.

0 1 13

PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TERHADAP VO2 MAX

0 1 16