Perbedaan pengaruh latihan sirkuit

commit to user 90

C. Kerangka berpikir

Berdasarkan kajian teori yang telah dikemukakan di atas, maka dapat disusun kerangka berpikir sebagai berikut:

1. Perbedaan pengaruh latihan sirkuit

circuit training continuous circuit dan football circuit terhadap volume oksigen maksimal v O 2 max pada pemain sepakbola. Berolahraga adalah perwujudan dari respon-respon muscular dan diekpresikan dalam gerak tubuh secara teratur. Yang di gerakkan adalah pola-pola gerak ketrampilan tertentu misalnya gerakan-gerakan berlari, melompat, memukul, melempar dan menangkap. Gerakan fisiologis seperti itu hampir ada pada setiap jenis kegiatan olahraga. Peningkatan kualitas fisiologis dari setiap gerakan dasar yang ada harus disesuaikan dengan spesifikasi cabang olahraga yang akan dilakukan. Seperti yang disebutkan dalam prinsip-prinsip dasar berlatih yaitu prinsip beban berlebih overload principle harus diterapkan kalau menginginkan efek yang positif terhadap latihan yang dilakukan, tanpa mengabaikan intensitas, volume, frekuensi, berat takaran latihannya. Perbedaan pengaruh yang akan ditimbulkan oleh metode latihan baik metode latihan sirkuit berlanjut maupun metode latihan sirkuit sepakbola terhadap peningkatan volume oksigen maksimal akan dapat kita amati dari kelebihan dan kekurangan dari masing-masing metode latihan tersebut. Metode latihan sirkuit berlanjut sangat efektif untuk melatih kebugaran otot secara serempak, serta memerlukan waktu yang relatif lebih lama karena commit to user 91 dalam satu repetisi diharuskan untuk melewati atau melakukan semua beban kerja yang telah ditentukan. Kebugaran otot akan berpengaruh terhadap kemampuan kita untuk menggunakan oksigen, namun metode latihan sirkuit berlanjut tidak efektif untuk melatih ketahanan otot secara spesifik karena tidak berlatih dengan beban yang sama dalam waktu yang telah ditentukan. Pada metode latihan sirkuit sepakbola sangat efektif untuk melatih ketahanan otot dan akan berdampak pada kekuatan otot yang dilatih karena dalam berlatih sudah ditentukan waktu untuk melakukan beban kerja yang sama. Dari penjelasan di atas maka dapat kita perkirakan bahwa kedua metode latihan sirkuit tersebut akan memberikan pengaruh yang berbeda terhadap peningkatan volume oksigen maksimal.

2. Perbedaan hasil peningkatan volume oksigen maksimal

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN PENGARUH CIRCUIT TRAINING RASIO 1 1 DAN 1 2 TERHADAP PENINGKATAN VO2 MAX PADA ATLET SEPAKBOLA NGALIYAN SEMARANG USIA 18 20 TAHUN

6 110 85

PENGARUH LATIHAN LARI KONTINYU DAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN VO Pengaruh Latihan Lari Kontinyu Dan Circuit Training Terhadap Peningkatan VO₂Max Pemain Futsal.

0 6 14

PENGARUH LATIHAN LARI KONTINYU DAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN VO Pengaruh Latihan Lari Kontinyu Dan Circuit Training Terhadap Peningkatan VO₂Max Pemain Futsal.

0 2 18

PENDAHULUAN Pengaruh Latihan Lari Kontinyu Dan Circuit Training Terhadap Peningkatan VO₂Max Pemain Futsal.

1 3 4

PENGARUH LATIHAN STATIC CYCLE TERHADAP PENINGKATAN VOLUME OKSIGEN MAKSIMAL (VO Pengaruh Latihan Static Cycle Terhadap Peningkatan Volume Oksigen Maksimal (Vo2max) Pada Pasien Pasca Stroke.

0 2 14

PENGARUH PEMBERIAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN VO PENGARUH PEMBERIAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN VO2MAX PEMAIN FUTSAL.

0 3 15

PENGARUH LATIHAN AEROBIK TERHADAP PENINGKATAN VOLUME MAKSIMAL OKSIGEN (VO Pengaruh Latihan Aerobik Terhadap Peningkatan Volume Maksimal Oksigen (VO2 MAKS) Pada Perokok.

0 2 13

PENGARUH LATIHAN AEROBIK TERHADAP PENINGKATAN VOLUME MAKSIMAL OKSIGEN Pengaruh Latihan Aerobik Terhadap Peningkatan Volume Maksimal Oksigen (VO2 MAKS) Pada Perokok.

0 2 16

PENGARUH LATIHAN AEROBIK TERHADAP PENINGKATAN VOLUME OKSIGEN MAKSIMAL Pengaruh Latihan Aerobik Terhadap Peningkatan Volume Oksigen Maksimal (VMAKS) Pada Remaja Usia 18-20 Tahun.

0 1 13

PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TERHADAP VO2 MAX

0 1 16