BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian yang berlandaskan
pada filsafat, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif atau statistik, dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan Sugiyono, 2010.
3.2 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 3.2.1 Variabel Independen
3.2.1.1. Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah X1
Variabel independen pertama dalam penelitian ini adalah penerapan sistem akuntansi keuangan daerah. Sistem Akuntansi Keuangan Daerah
SAKD yaitu serangkaian prosedur mulai dari proses pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran, sampai dengan pelaporan keuangan, dalam
rangka pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD yang dapat dilakukan secara manual atau menggunakan
aplikasi komputer Bastian, 2007. Variabel ini mencakup indikator, seperti: kesesuaian sistem akuntansi keuangan daerah dengan SAP, prosedur
pencatatan akuntansi dengan standar pencatatan akuntansi berlaku umum dan mengenai pembuatan laporan keuangan yang dilaporkan secara periodik.
Instrumen pengukuran terdiri dari sepuluh pertanyaan yang telah digunakan
Universitas Sumatera Utara
oleh Fajar 2010 dan Permadi 2013. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala interval dengan menggunakan skala likert lima poin dari tidak
sangat setuju sampai sangat setuju.
3.2.1.2 Kapasitas Sumber Daya Manusia X2
Sumber daya manusia adalah penyangga untuk dapat mencapai tujuan dari organisasi. Kemampuan sumber daya manusia dalam suatu organisasi
atau lembaga dapat dilihat dari pencapaian tujuan dan efektivitas serta efisiensi kinerja yang menghasilkan outcomes. Indikator variabel Kapasitas
sumber daya manusia dilihat dari Pendidikan, Tanggungjawab, Pelatihan, dan Pengalaman. Variabel Kapasitas Sumber Daya Manusia diukur dengan
instrumen penelitian Ariesta 2013 yang telah dimodifikasi kalimat pernyataannya dan menambah beberapa pernyataan dari instrumen yang
pernah digunakan oleh Yosefrinaldi 2013. Dalam instrumen ini pengukuran menggunakan skala Likert dengan skor 1 sampai 5. Skala 1 TS Tidak
Setuju, artinya Kapasitas sumber daya manusia sangat rendah. Skala 2 TS Tidak Setuju, artinya Kapasitas sumber daya manusia rendah. Skala 3 N
Netral, artinya Kapasitas sumber daya manusia telah cukup. Skala 4 S Setuju, artinya Kapasitas sumber daya manusia tinggi. Skala 5 SS Sangat
Setuju, artinya Kapasitas sumber daya manusia sangat tinggi.
3.2.1.3 Pemanfaatan Teknologi Informasi X3
Pemanfaatan teknologi informasi mencakup adanya pengolahan data, pengolahan informasi, sistem manajemen dan proses kerja secara elektronik
serta pemanfaatan kemajuan teknologi informasi agar pelayanan publik
Universitas Sumatera Utara
dapat diakses dengan mudah. Indikator variabel pemanfaatan teknologi informasi dilihat dari penggunaan komputer dan jaringan internet. Variabel
pemanfaatan teknologi informasi diukur dengan instrumen penelitian Ariesta 2013 yang telah dimodifikasi kalimat pernyataanya. Dalam instrumen ini
pengukuran menggunakan skala Likert dengan skor 1 sampai 5. Skala 1 TP Tidak Pernah, artinya pemanfaatan teknologi informasi sangat rendah.
Skala 2 JS Jarang Sekali, artinya pemanfaatan teknologi informasi rendah. Skala 3 KK Kadang-Kadang, artinya pemanfaatan teknologi informasi telah
cukup. Skala 4 S Sering, artinya pemanfaatan teknologi informasi tinggi. Skala 5 SS Sangat Sering, artinya pemanfaatan teknologi informasi sangat
tinggi.
1.2.2 Variabel Moderasi 3.2.2.1 Komitmen Organisasi
Z Komitmen organisasi adalah dorongan yang tercipta dari dalam
individu untuk berbuat sesuatu untuk dapat meningkatkan keberhasilan organisasi sesuai dengan tujuan dengan lebih mengutamakan kepentingan
organisasi dibandingkan dengan kepentingan individu. Mowday 1979 mendefinisikan tiga aspek komitmen organisasi antara lain :
a. Affective commitment, komitmen yang berkaitan dengan adanya
keinginanuntuk terikat pada organisasi. Seseorang ingin berada dalam suatuorganisasi karena keinginan yang timbul dari diri sendiri. Dengan
dimensisense of belonging, emotional attached, personal meaning.
Universitas Sumatera Utara
b. Continuance commitment, komitmen yang timbul karena adanya
kebutuhan rasional. Komitmen ini muncul atas dasar untung rugi,dipertimbangkan hal apa yang harus dikorbankan bila akan
menetapdidalam suatu organisasi, dengan dimensi pilihan lain, benefit, biaya.
c. Normative Commitment, komitmen yang bersumber padanorma yang ada
dalam diri individu, yang berisi keyakinan individu akan tanggungjawab terhadap organisasi, dirinya merasa harus bertahan karena alasan loyalitas.
Mowday 1979 mengukur variabel komitmenorganisasi dengan cara membaginya ke dalam 8 instrumen yaitu: usaha kerasuntuk menyukseskan
organisasi, kebanggaan bekerja pada organisasi tersebut,kesediaan menerima tugas demi organisasi, kesamaan nilai individu dengan nilai organisasi,
kebanggaan menjadi bagian dari organisasi, organisasi merupakaninspirasi untuk melaksanakan tugas, anggapan bahwa organisasinya adalah organisasi
yang terbaik, perhatian terhadap nasib organisasi. Dalam instrumen ini pengukuran menggunakan skala Likert dengan skor 1 sampai 5. Skala 1 TS
Tidak Setuju, artinya Komitmen organisasi sangat rendah. Skala 2 TS Tidak Setuju, artinya Komitmen organisasi rendah. Skala 3 N Netral, artinya
Komitmen organisasi telah cukup. Skala 4 S Setuju, artinya Komitmen organisasi tinggi. Skala 5 SS Sangat Setuju, artinya Komitmen organisasi
sangat tinggi.
Universitas Sumatera Utara
1.2.3 Variabel Dependen 3.2.2.1 Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Y
Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah, yaitu kemampuan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat dipahami, dan
memenuhi kebutuhan pemakainya dalam pengambilan keputusan, bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material serta dapat diandalkan,
sehingga laporan keuangan tersebut dapat dibandingkan dengan periode- periode sebelumnya. Variabel kualitas laporan keuangan pemerintah daerah
dilihat dari karakteristik kualitatif laporan keuangan berdasarkan PP No. 71 Tahun 2010 yaitu: relevan, andal, dapat dibandingkan dan dapat dipahami.
Variabel kualitas laporan keuangan pemerintah daerah diukur dengan instrumen penelitian Ariesta 2013 yang telah dimodifikasi dan menambah
beberapa pertanyaan dari instrumen yang pernah digunakan oleh Yosefrinaldi 2013. Dalam instrumen ini pengukuran menggunakan skala Likert dengan
skor 1 sampai 5. Skala 1 TP Tidak Pernah, artinya kualitas laporan keuangan sangat rendah. Skala 2 JS Jarang Sekali, artinya kualitas laporan keuangan
rendah. Skala 3 KK Kadang-Kadang, artinya kualitas laporan keuangan telah cukup. Skala 4 S Sering, artinya kualitas laporan keuangan baik. Skala 5 SS
Sangat Sering, artinya kualitas laporan keuangan sangat baik. Definisi operasional dan pengukuran variabel dapat dilihat pada tabel
berikut. Definisi operasional adalah menjelaskan karakter dari obyek ke dalam elemen yang dapat diobservasi sehingga suatu konsep dapat diukur di dalam
penelitian Erlina, 2011. Tujuan dari definisi operasional adalah memberikan
Universitas Sumatera Utara
kejelasan akan variabel-variabel yang dipakai dalam penelitian. Variabel yang digunakan dalam penelitin ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penerapan sistem Akuntansi keuangan daerah, Kapasitas Sumber Daya Manusia dan Pemanfaatan
Teknologi Informasi dan variabel terikatnya adalah kualitas laporan keuangan pemerintahan daerah. Penelitian ini menggunakan metode angket yaitu
menyebarkan pertanyaan kuesioner, adapun kuesioner mengenai penerapan sistem akuntansi keuangan daerah adalah hasil adopsi dari permadi 2013 ,
Kapasitas Sumber daya manusia, pemanfaatan teknologi informasi dan kualitas laporan keuangan pemerintah daerah adalah hasil adopsi dari soimah 2014.
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel
Variabel Defenisi
operasional Indikator
Skala pengukuran
Variabel independen
Penerapan SAKD
X
1
“sistem akuntansi yang meliputi proses
pencatatan, pengolongan,
penafsiran, peringkasan
transaksi, atau kejadian keuangan
serta pelaporan keuangannya dalam
rangka pelaksanaan APBD, dilaksanakan
sesuai dengan prinsip-
prinsip akuntansi yang berterima
umum”. Kepmendagri No
29 Tahun 2002 1.
Prosedur pencatatan transaksi dilakukan
berdasarkan standar pencatatan
akuntansi
pada umumnya
2. Pembuatan laporan
keuangan dan
dilaporkan secara
periodik 3.
Kesesuaian sistem akuntansi keuangan
yang digunakan
sudah memenuhi
Standar Akuntansi Pemerintahan
SAP Skala Likert
Universitas Sumatera Utara
Kapasitas SDM
X
2
Kemampuan dan karakteristik yang
dimiliki seorang pegawai negeri sipil
berupa pengetahuan, keterampilan, peran
dan sikap pelaku yang diperlukan
dalam pelaksanaan tugas jabatannya,
sehingga pegawai negeri sipil tersebut
dapat melaksanakan tugasnya
secara profesional, efektif, dan efisien.
Keputusan Kepala BKN No. 46 Tahun
2007 2.
Tanggung Jawab 3.
Pelatihan 4.
Pengalaman Skala Likert
Pemanfaatan TI
X
3
penggunaan secara optimal dari
komputer mainframe, mini,
micro, perangkat lunak
software, database, jaringan internet,
intranet, electronic commerce,
dan jenis lainnya yang berhubungan
dengan teknologi Wilkinson et al. ,
2000 1.
Pengunaan Komputer
2. Jaringan internet
Skala Likert
Variabel Moderasi
Komitmen organisasi
X4 Komitmen
Organisasi Organization
Commitment adalah kemampuan dan
kemauan untuk menyelaraskan
perilaku
pribadi dengan
kebutuhan, prioritas dan sasaran
organisasi. a.
usaha keras untuk Menyukseskan
Organisasi b.
kebanggaan bekerja Pada
organisasi Tersebut
c. kesediaan menerima
Tugas demi
organisasi d.
kesamaan nilaiIndividu dengan
nilai Organisasi Skala Likert
Universitas Sumatera Utara
e. kebanggaan menjadi
Bagian dari
organisasi f.
organisasi merupakanInspirasi
untuk g.
Melaksanakan tugas h.
anggapan bahwa
Organisasinya adalah
Organisasi yangTerbaik
i. perhatian
terhadap Nasib organisasi.
Variabel Dependen
Kualitas Laporan
Keuangan Pemerintah
Daerah
Y
Ukuran-ukuran normatif yang perlu
diwujudkan dalam informasi akuntansi
sehingga dapat memenuhi
tujuannya. Laporan keuangan yang
disusun sudah memenuhi kriteria dari sebuah laporan
keuangan yang kualitatif dengan karakteristik yaitu
andal, relevan, dapat dibandingkan, dan dapat
dipahami
Skala Likert
3.3 Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objeksubyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2005. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Satuan Kerja Perangkat
Daerah Pemerintah Provinsi Sumatera Utara yang berjumlah 24 SKPD. Adapun Responden Penelitian adalah Pejabat Penatausahaan Keuangan PPK SKPD,
Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut Sugiyono, 2005. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode sensussurvei, dimana semua anggota populasi
Universitas Sumatera Utara
dijadikan sampel. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara menyerahkan langsung kuesioner kepada responden dan memintanya kembali
pada tanggal yang dijanjikan oleh responden. Populasi dalam penelitian ini terdiri dari 24 Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD yang terdiri atas 8 Badan, 12
Dinas, 1 Inspektorat Daerah, 1 kantor Bangsa dan politik, 1 Kantor Pusat Arsip dan Dokumentasi, 1 Kantor Satuan Polisi Pamong Praja dan perlindungan
masyarakat Populasi penelitian yang dilakukan oleh peneliti dapat dilihat pada tabel
3.2 sebagai berikut :
Tabel 3.2 Populasi Penelitian
No. Nama SKPD
1. Badan perencanaan dan pembangunan Daerah
2. Inspektorat Pemerintah Kabupaten Labuhan Batu Selatan
3. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa
4. Badan Lingkungan Hidup
5. Badan Kepegawaian Daerah
6. Badan pelaksana penyuluhan dan Ketahanan Pangan
7. Badan Penanggulangan Pemerintah daerah
8. Badan keluarga berencana dan pemberdayaan perempuan dan perlindungan
anak
9. Badan pelayanan perizinan terpadu dan penanaman modal
10. Dinas Kesehatan
11. Dinas pekerjaan umum, pertambangan dan energy
Universitas Sumatera Utara
12. Dinas pertanian, peternakan dan perikanan
13. Dinas kependudukan dan pencatatan sipil
14. Dinas perindustrian, perdagangan Koperasi dan UMKM
15. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
16. Dinas pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah
17. Dinas pemuda, olahraga, kebudayaan dan pariwisata
18. Dinas sosial, tenaga kerja dan transmigrasi
19. Dinas kehutan dan perkebunan
20. Dinas pendidikan
21. Kantor bangsa dan politik
22. Kantor pusat arsip dan dokumentasi
23. Kantor satuan polisi pamongpraja dan perlingan masyarakat
24. Dinas pasar, kebersihan dan pertamanan
3.4 Metode Pengumpulan Data