Owen mulai berpikir bahwa lingkungan yang memengaruhi watak seseorang dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya sendiri. Maka dia mempunyai
suat harapan dengan membentuk masyarakat-masyarakat kecil dimana dikembangkan kehidupan social dan ekonomi yang sehat.
Atas dasar hal-hal dari filosofi Owen itulah maka ada beberapa hal yang dipakai sebagai dasar dalam asas-asas bekerjanya koperasi dewasa ini, adalah
sebagai berikut : 1 Penghapusan system keuntungan perseorangan koperasi tidaklah
mengejar keuntungan tetapi berusaha memberikan pelayanan yang optimal kepada anggotanya.
2 Produksi untuk keperluan sendiri dengan jalan membentuk perkumpulan di antara para konsumen atas dasar sukarela.
3 Penggunaan kekayaan masyarakat untuk meningkatkan budi pekerti dan kebahagiaan umat manusia.
2.2.1 Perbedaan antara Koperasi dengan non-Koperasi
Koperasi memiliki perbedaan antara koperasi dengan kegiatan sejenis namun non-koperasi. Hal tersebut dapat ditinjau dari beberapa dimensi yang berbeda
sehingga dapat menunjukkan perbedaan tersebut. Ada beberapa variabel yang dapat digunakan untuk digunakan untuk
memperjelas perbedaan tersebut, dimensi tersebut mulai dari kekuasaan tertinggi dalam pengambilan kebijakan dalam organisasi koperasi itu sendiri, ada juga
tinjauan dengan variabel bahwa koperasi usahanya ditinjau dari dua sektor, yaitu sektor internal anggota maupun sektor eksternal non-anggotaumum.
Perbedaan antara koperasi dengan non-koperasi dari dimensi ketatalaksanaan usaha, koperasi pada prinsipnya adalah “open management” keterbukaan
management. Sebaliknya pada non-koperasi dimensi ketatalaksanaan usaha ini adalah bersifat tertutup. Dari dimensi dasar keyakinan usaha, maka koperasi lebih
mengutamakan pada kekuatannya sendiri. Sedangkan non-koperasi lebih mengutamakan dan mendasarkan keyakinan usahanya pada kekuatan modal dan
pasar. Berikutnya, ditinjau dari dimensi kemanfaatan usaha, maka perbedaannya
bahwa bagi koperasi usahanya bermanfaat bagi anggotanya dan juga masyarakat. Sedangkan pada non-koperasi kemanfaatan usaha tersebut tertuju kepada pemilik-
pemi lik modal dan masyarakat. Bila didasarkan kepada “modal usaha “ maka
koperasi mengutamakan perolehan modal usahanya dari simpanan para anggota. Sedangkan non-koperasi akan memperoleh modal usahanya dari masyarakat yang
membeli saham-sahamnya. Perbedaan koperasi dengan non-koperasi sendiri yang apabila ditinjau dari
dimensi tujuan usaha, yaitu tujuan didirikannya koperasi adalah untuk member pelayanan, sedangkan pada non-koperasi tujuan usahanya adalah mencari
keuntungan yang sebesar-besarnya. Disamping prinsip-prinsipnya, perbedaan koperasi dan non-koperasi yang
ditinjau dari beberapa dimensi di atas agaknya dapatlah menjadi tolak ukur , apakah suatu bada usaha yang menamakan dirinya koperasi telah melaksanakan
tugas dan wewenangnya secara konsistem atau tidak, dalam kaitan ini Charles Glide 1992:20 mengemukakan bahwa koperasi harus setia pada dirinya dan
tidak menyimpang menjadi bentuk lain dan untuk itu nilai-nilai yang dianutnya harus merupakan realitas gidup dalam kegiatan maupun tingkah laku orang-orang
koperasi.
2.2.2 Pengelolaan Koperasi yang Professional