Landasan Kebijaksanaan Pengupahan. Hubungan Antara Upah dan Kesejahteraan Pekerja

yang kurang dari skala yang layak dibandingkan dengan skala-skala untuk jenis pekerjaan yang lain dalam perusahaan yang sama.

2.4.5 Landasan Kebijaksanaan Pengupahan.

Kebijaksanaan pengupahan mempunyai tujuan utama yaitu kebijaksanaan yang mendasarkan upah dari sumbangan tenaga dan pikiran karyawan. Struktur upahgaji menunjukan sistem yang formal mengenai skala-skala untuk tujuan tersebut. Sistem ini membedakan dalam pembayaran-pembayaran yang dianggap menunjukan perbedaan yang sama dalam bentuk-bentuk pekerjaan. Tambahan- tambahan produktivitas atau penyesuaian faktor-faktor perbaikan yang menghubungkan upahgaji dengan dibuat menurut rata-rata kemajuan perusahaan. Kebijaksanaan pengupahan umumnya dibuat untuk : Adanya pembayaran upahgaji yang cukup untuk menjamin hidup berkeluarga dalam keadaan normal. Mengadakan deferensiasi penghargaan pengupahanpenggajian dalam perbedaan skill, tanggungjawab, usaha dan kondisi kerja. Mengadakan suatu pembinaan pengupahanpenggajian sesuai dengan peningkatan karya atau efisiensi kerja yang diberikan untuk mempertinggi daya hidup karyawan. Mengadakan suatu pembinaan pengupahanpenggajian menurut stabilitas keuangan perusahaan.

2.4.6 Hubungan Antara Upah dan Kesejahteraan Pekerja

Upah yang sudah menjadi imbalan dan hak dari pekerja sudah harus terorganisir secara rapi dan sesuai dengan apa yang diperjanjikan. Menurut pengertian berdasarkan Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan mengenai upah pada pasal 1 ayat 30 mengatakan bahwa: Upah adalah hak pekerjaburuh yang diterima dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerjaburuh yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang-undangan, termasuk tunjangan bagi pekerja buruh dan keluarganya atas suatu pekerjaan danatau jasa yang telah atau akan dilakukan. Isi dari pasal ini jelas menyebutkan bahwa upah ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan dan disepakatai oleh pekerja. Pada saat pekerja menyepakati suatu perjanjian kerja, maka terlebih dahulu para calon pekerja mengerti isi dari perjanjian kerja da memahami pentingnya perjanjian kerja, terlebih lagi menyangkut tentang upah atau imbalan yang harus mereka terima setelah mereka bekerja keras. Sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003 pada pasal 1 ayat 14 menyebutkan bahwa : Perjanjian kerja adalah perjanjian antara pekerjaburuh dengan pengusaha atau pemberi kerja yang memuat syarat-syarat kerja, hak, dan kewajiban para pihak. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa perjanjian kerja mempunyai peran yang sangat penting bagi kedua belah pihak, terlebih lagi bagi pekerja, karena selain mengatur mengenai upah pekerja juga menjadi alat bukti yang kuat apabila suatu saat nanti ada masalah di kemudian hari mengenai pekerjaan. Hal-hal yang juga terkait dari pengupahan adalah masalah kesejahteraan pekerja, karena pada aspek pengupahan dapat membawa juga permasalahan bagaimana para pekerja mendapat penghidupan yang layak sebagai sumber nafkah dan juga bagaiamana upah yang pantas diberikan kepada pekerja apakah sesuai dengan jam kerja atau tidak. a. Undang-Undang No.25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian. b. Undang-Undang No.13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan. c. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Koperasi. Pola pengupahan yang diterima pekerja menurut :  Perjanjian kerja  Keadaan di Lapangan. Proses perekrutan pekerja Perjanjian Kerja dan pelaksanaannya Koperasi Pelaksanaan perjanjian kerja harapannya bisa sesuai berdasarkan apa yang diperjanjikan dan apa yang direalisasikan dan sesuai dengan perjanjian kerja pada aspek pengupahan ditinjau berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003 .

2.5 KERANGKA PEMIKIRAN Bagan I

Kerangka Pemikiran UUD 1945 1. Pasal 5 ayat 1, pasal 20 ayat 1, dan Pasal 33 Undang-Undang Dasar Tahun 1945. 2. Pasal 20 ayat 2, Pasal 27 ayat 2 Undang-Undang Dasar Tahun 1945. Pekerja

Dokumen yang terkait

Perlindungan Hukum Terhadap Pekerja/Buruh Dalam Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (Pkwt) Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan

4 75 129

HUKUM PERLINDUNGAN BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA DI TINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN

2 38 17

PELAKSANAAN PERJANJIAN KERJA DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 PADA PT KANDANG KARYA PERKASA Pelaksanaan Perjanjian Kerja Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Pada PT Kandang Karya Perkasa Di Kabupaten Sukoharjo.

0 6 19

PELAKSANAAN PERJANJIAN KERJA DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 PADA PT KANDANG KARYA PERKASA Pelaksanaan Perjanjian Kerja Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Pada PT Kandang Karya Perkasa Di Kabupaten Sukoharjo.

0 5 14

PERJANJIAN KERJA DI PT SURAKARTA SENTOSA SEJAHTERA DITINJAU DARI PERSPEKTIF UNDANG-UNDANG NO 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN.

0 2 20

Perjanjian Kerja Dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan Menurut Hukum Islam.

0 0 15

PELAKSANAAN PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI CNOOC.SES.LTD DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN.

0 0 2

PERLINDUNGAN HUKUM PEKERJA FACTORY OUTLET DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN JUNCTO UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 1992 TENTANG JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA.

0 1 1

STATUS PEKERJA OUTSOURCING DALAM HAL TERJADINYA PELANGGARAN JANGKA WAKTU PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN.

0 1 55

undang undang nomor 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan

0 0 77