Rendah Hati Dermawan Nilai Sosial

Pada kutipan di atas dijelaskan bahwa bermusyawarah dilakukan oleh seluruh kalangan rakyat. Digambarkan bahwa Raja Gajah yang bergelar Paduka Ratu sedang bermusyawarah dengan menteri-menterinya. Mereka duduk dengan masyuk mendengarkan pendapat dan mengeluarkan pendapat, sehingga terdengar gemuruh bunyi suara rakyatnya.

4.6.3.2 Rendah Hati

Rendah hati merupakan sikap terpuji yang patut diteladani. Sikap ini penting dipelihara pada diri manusia mengingat manusia merupakan makhluk ciptaan Allah SWT yang tinggi derajatnya. Oleh karena itu, sikap rendah hati sangat penting untuk menjaga kita dari takabur dan melampaui batas. Sekaligus mengingatkan kita akan kekuasaan Allah yang Mahaagung. Mengingat pentingnya sikap rendah hati ditumbuhkan pada diri setiap manusia, pengarang dalam SPJ ini mencoba menyarankan kita sebagai makhluk ciptaan Allah SWT untuk tetap bersikap rendah hati. Melalui pesan tersirat dalam SPJ ini pengarang mencoba mengungkapkan gagasannya. Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut. Hai Gajah tahanlah pula bantulah hamba orang yang cela lagi kecil hina segala dipijak hancur matilah kala SPJ, hal.38 Kutipan syair di atas menggambarkan bagaimana Syah Alam memohon bantuan kepada Gajah. Meskipun sudah menjadi Syah Alam Paduka Sang Ratu, Pelanduk meminta bantuan pada Gajah dengan rendah hati. Sikap rendah hati itu diungkapkan dengan menyebut dirinya orang yang cela, hina, dan kecil lemah.

4.6.3.3 Dermawan

Dermawan merupakan sikap murah hati sebagai wujud rasa sosial yang tinggi dan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sikap ini dilakukan dengan cara suka beramal, bersedekah, atau berderma. Dengan beramal, bersedekah, atau berderma ini mampu memupuk rasa kesetiakawanan dan tolong-menolong antarwarga masyarakat, sehingga sikap dermawan penting dimiliki setiap orang. Leluhur kita sebagai pengarang naskah SPJ juga menekankan masalah sikap dermawan. Namun, dalam SPJ sikap dermawan itu tidak dilukiskan bagaimana cara harus bersikap dermawan, melainkan penyebutan sikap dermawan itu kepada salah satu tokoh cerita. Meskipun demikian, pesan tersebut tetap bisa tertangkap. Adapun kutipan yang berkaitan dengan sikap dermawan adalah sebagai berikut. Lalu terminum Syah Alam dermawan mendengar perkabaran sekalian kawan dengarlah saudaraku menteri sekalian aku tak takut Gajah pahlawan SPJ, hal.29 Pada kutipan di atas dijelaskan bahwa Syah Alam memiliki sikap dermawan. Hal itu dinyatakan secara eksplisit pada baris pertama kutipan di atas. Baris selanjutnya hanya melukiskan situasi di sekitar Syah Alam yang dermawan pada saat itu, yakni Syah Alam mendapat kabar tentang adanya seekor Gajah yang menantangnya. Maka oleh Syah Alam dijawab bahwa ia tidak takut pada Gajah yang besar itu. Penyebutan Syah Alam yang dermawan tidak hanya sekali saja. Pada bait lain juga disebutkan bahwa Syah Alam itu orang yang dermawan. Adapun bait yang berkaitan tentang Syah Alam yang dermawan terdapat pada kutipan berikut. Banyak bertanya Rusa bangsawan ayuhai saudaraku dengarlah tuan di atas Badak siapakah tuan itulah bernama Syah Alam dermawan SPJ, hal.46 Syair tersebut menyatakan bahwa Syah Alam memiliki sikap dermawan. Pernyataan tersebut diungkapkan pada baris keempat kutipan di atas. Yakni dinyatakan secara eksplisit pada ungkapan ‘itulah bernama Syah Alam dermawan’. Meskipun sikap dermawan Syah Alam tidak dilukiskan secara detail, namun pernyataan tersebut sudah mewakili.

4.6.3.4 Tolong-menolong