BAB IV ANALISIS SUNTINGAN TEKS SYAIR PELANDUK JENAKA,
NILAI-NILAI LUHUR DAN RELEVANSINYA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT
4.1 Deskripsi Naskah
Naskah SPJ ini merupakan naskah koleksi Perpustakaan Nasional RI bernomor Br 169 berbahasa Melayu aksara Arab dengan tebal 53 halaman. Judul
dalam teks adalah “Sang Kancil”h.1, sedangkan judul luar teks adalah “Sang Kancil”h.i. Secara fisik, naskah berukuran sampul 17 x 22 cm, berukuran
halaman 17 x 22 cm, sedangkan ukuran blok teks ialah 12 x 16 cm. Jumlah baris per halaman terdiri atas 17 baris. Tiap halaman terisi penuh oleh tulisan. Hal ini
berarti tidak ada halaman yang kosong atau berisi gambar-gambar. Penomoran halaman naskah ditulis asli angka Arab 1-52, sedangkan
nomor halaman i merupakan tambahan dari penyunting. Jenis bahan kertas yang digunakan adalah kertas Eropa polos, dengan watermark atau cap kertas yang
bertuliskan “GOUVERNEMENTS EIGENDOM ” yang terletak di halaman terakhir sebelum kolofon.
Keadaan fisik naskah dapat terlihat jelas, bahwa naskah SPJ dalam keadaan relatif baik. Kertas berwarna cokelat dan berlubang-lubang. Namun,
tulisan jelas terbaca dengan tinta yang berwarna cokelat tua. Jilidan naskah sudah kendor dan mulai rusak. Naskah SPJ diberi sampul karton yang dilapisi kertas
marmer.
Pada awal teks berbunyi “Inilah syair yang bernama Sang Kancil terlalu elok Dengarkan tuan suatu rencana dikarang fakir orang yang hina sajaknya
janggal banyak tak kena karena hati bimbang gulana ”. Sementara itu, pada akhir teks berbunyi “Tamatlah syair Pelanduk Jenaka kepada 22 hari bulan
Syawal, adalah yang empunya cap ini Al-haj Abdul Karim di dalam Singapura kampung Pasir Kemayor kepada tahun 1308 Sanah”.
Menurut Van Ronkel dalam deskripsi naskah Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, naskah SPJ dianggap sebagai salinan dari buku cetak, yakni
berasal dari Boekje yang berjudul “Syair Pelanduk Jinaka” atau “Syair Sang Kancil”
tanpa ada keterangan penerbit. Sementara itu menurut kolofon, naskah SPJ disalin dari Singapura oleh Al-Haj Abdul Karim pada tahun 1890 Masehi atau
tahun 1308 Hijriyah. Selanjutnya naskah dengan nomor Br 169 disalin di Batavia beberapa tahun kemudian setelah Al-Haj Abdul Karim menyelesaikan salinannya.
Tepatnya pada masa Dr. Brandes di Bataviaasch Genootschap sekitar tahun 1890- an Masehi.
4.2 Transliterasi