Pengertian Pembelajaran Belajar dan Pembelajaran 1. Pengertian Belajar

f. Balikan dan Penguatan. Siswa akan belajar lebih bersemangat apabila mengetahui dan mendapatkan hasil yang baik karena hasil yang baik merupakan balikan yang menyenangkan dan berpengaruh baik bagi usaha belajar selanjutnya. g. Perbedaan Individual. Siswa merupakan individual yang untuk artinya tidak ada dua orang yang sama persis, tiap siswa memiliki perbedaan satu dengan yang lain. Perbedaan individual berpengaruh pada cara dan hasil belajar siswa. Sehingga perbedaan individu perlu diperhatikan oleh guru dalam upaya pembelajaran. Berdasarkan prinsip-prinsip tersebut maka belajar merupakan suatu kegiatan yang memungkinkan siswa mengkontruksi sendiri pengetahuannya sehingga mampu menggunakan pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari.

2.1.1.3. Pengertian Pembelajaran

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pembelajaran dimaknai sebagai proses, cara, pembuatan menjadikan orang atau mahkluk hidup belajar Fadlillah, 2014:172. Artinya, dengan kegiatan pembelajaran seseorang dapat memperoleh ilmu pengetahuan tentang materi yang dipelajari. Menurut Fadlillah dalam Suyono dan Hariyanto, 2014:172 istilah pembelajaran berasal dari kata dasar belajar yaitu suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan mengukuhkan kepribadian. Pengertian ini lebih diarahkan kepada perubahan individu, baik menyangkut ilmu pengetahuan maupun berkaitan dengan sikap dan kepribadian dalam kehidupan sehari-hari. Briggs dalam Rifa’i dan Anni, 2010:191 menjelaskan bahwa pembelajaran adalah seperangkat peristiwa events yang mempengaruhi peserta didik sedemikian rupa sehingga peserta didik itu memperoleh kemudahan. Seperangkat peristiwa itu membangun suatu pembelajaran yang bersifat internal jika peserta didik melakukan self instruction dan disisi lain kemungkinan juga bersifat eksternal, yaitu jika bersumber antara lain dari pendidik. Melalui pembelajaran harapannya ilmu akan bertambah, keterampilan meningkat, dan dapat membentuk akhlak mulia Fadlillah, 2014:172. Huda 2013:2 menyebutkan bahwa pembelajaran dikatakan sebagai hasil dari memori, kognisi, dan metakognisi yang berpengaruh terhadap pemahaman. Hal inilah yang terjadi ketika seseorang sedang belajar, dan kondisi ini juga sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari, karena belajar merupakan proses alamiah setiap orang. Sedangkan menurut Wenger dalam Huda, 2013:2 mengatakan, “Pembelajaran bukanlah aktivitas, sesuatu yang dilakukan oleh seseorang ketika ia tidak melakukan aktivitas yang lain. Pembelajaran juga bukanlah sesuatu yang berhenti dilakukan oleh seseorang. Lebih dari itu, pembelajaran bisa terjadi dimana saja dan pada level yang berbeda-beda, secara individual, kolektif, ataupun sosial”. Hausstatter dan Nordkvelle dalam Huda, 2013 mengatakan bahwa pembelajaran merefleksikan pengetahuan konseptual yang digunakan secara luas dan memiliki banyak makna yang berbeda-beda. Berikut ini adalah beberapa konsep mengenai pembelajaran yang sering kali menjadi fokus riset dan studi selama ini: a. Pembelajaran bersikap psikologis. Dalam hal ini, pembelajaran dideskripsikan dengan merujuk pada apa yang terjadi dalam diri manusia secara psikologis. Ketika pola perilaku stabil, maka proses pembelajaran dapat dikatakan berhasil. b. Pembelajaran merupakan proses interaksi antara individu dan lingkungan sekitarnya, yang artinya proses psikologis tidak terlalu banyak tersentuh disini. c. Pembelajaran merupakan produk dari lingkungan eksperiental seseorang, terkait bagaimana ia merespons lingkungan tersebut. Hal ini sangat berkaitan dengan pengajaran, dimana seseorang akan belajar dari apa yang diajarkan padanya. Berdasarkan berbagai pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah suatu kegiatan belajar yang dilakukan oleh seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya untuk memperoleh suatu ilmu pengetahuan dan peningkatan pada keterampilan maupun kepribadian.

2.1.1.4. Komponen-komponen Pembelajaran

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TPS DENGAN MEDIA CD INTERAKTIF PADA SISWA KELAS IV SDN GAJAHMUNGKUR 02 SEMARANG

0 7 335

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN KARANGANYAR 01 SEMARANG

0 20 251

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TALKING STICK DENGAN MEDIA VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN PURWOYOSO 01 KOTA SEMARANG

1 12 227

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TEMA AIR BUMI DAN MATAHARI MELALUI PBL DAN MEDIA KONGKRET DI SDN PETOMPON 01 SEMARANG

1 8 226

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL VISUAL AUDITORY KINESTHETIC BERBANTU MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS IVB SDN PETOMPON 02 SEMARANG

1 27 178

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI CTL VARIASI SNOWBALL THROWING BERBANTUAN MEDIA KOMIK PADA SISWA KELAS IVA SDN PETOMPON 02 SEMARANG

2 41 307

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN TEMA INDAHNYA NEGERIKU MUATAN MATA PELAJARAN PPKn MELALUI MODEL PBL DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL DI SDN NGALIYAN 03 SEMARANG

0 5 223

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IVB SDN KEMBANGARUM 01 KOTA SEMARANG

0 5 224

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEMA AIR, BUMI DAN MATAHARI SUBTEMA MATAHARI MELALUI Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Melalui Model Pembelajaran NHT.

0 4 16

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MENYIMAK CERITA MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE (TPS) BERBANTUAN MEDIA AUDIO PADA SISWA KELAS VB SDN PETOMPON 01

0 0 60