Pengobatan Penyiangan Pemanenan Budidaya Padi Ladang

nitrogen harus diberikan secara split atau terpisah Puslitbang Tanaman Pangan, 1989. Harga pupuk yang sangat tinggi bagi petani menyebabkan penggunaan pupuk yang tidak optimal karena tidak sesuai dengan dosis pupuk ideal, bahkan sebagian petani tidak menggunakan pupuk sama sekali. Petani di Desa Wanajaya umumnya membeli pupuk dalam bentuk campuran pupuk Urea dan TSP dan tidak ada petani responden yang menggunakan pupuk TSP. Harga pupuk campuran Urea dan TSP rata-rata sekitar Rp 1400 per kilogram dengan cara membeli petani di kios tani yang terletak di ibukota kecamatan dengan uang tunai.

6.1.4. Pengobatan

Pengobatan dilakukan untuk mencegah atau membasmi hama dan penyakit yang menyerang tanaman padi ladang. Jenis pestisida yang banyak digunakan petani responden adalah decis untuk mencegah penyakit “kungkang” atau blast yang sering menyerang tanaman padi ladang di Desa Wanajaya. Jenis penyakit ini menyebakan pembusukan pada batang padi sehingga mematikan tanaman padi. Jenis penyakit lain yang sering menyerang tanaman padi ladang di desa ini adalah “wereng”, “mentul”, dan lain- lain. Jenis obat lain yang juga digunakan petani adalah sidametrin, trobos, azodrin, akodan, elsan, dan hanya sebagian kecil petani yang menggunakan furadan. Pestisida jenis decis dibeli petani sekitar Rp. 22 ribu per 100 mililiter di kios tani yang terletak di ibukota kecamatan. Pengobatan dilakukan dengan cara penyemprotan antara sekali hingga dua kali penyemprotan dalam satu masa tanam tergantung kemampuan keuangan petani.

6.1.5. Penyiangan

Penyiangan dilakukan untuk membersihkan lahan dari gulma atau tanaman pengganggu tanaman utama padi ladang. Proses penyiangan dilakukan sekitar sebulan setelah benih ditanamkan atau ditugalkan dengan menggunakan sabit atau “kored” dan cangkul. Pada periode ini benih mulai bertumbuh sehingga pertumbuhan tanaman pengganggu seperti rerumputan, semak belukar, akan menjadi saingan berat bagi tanaman utama dalam memperoleh unsur hara dari dalam tanah bahkan dapat mematikan tanaman utama. atau gulma jika tidak segera dimusnahkan. Proses penyiangan sebagian besar dilakukan oleh tenaga kerja wanita baik dari dalam maupuan dari luar keluarga. Petani melakukan penyiangan antara satu kali hingga dua kali berdasarkan intensitas serangan gulma. Upah yang berlaku secara umum untuk proses penyiangan adalah sekitar Rp.6000 untuk setiap tenaga kerja yang umumnya adalah wanita, per hari dengan jam kerja selama 6 jam kerja per hari.

6.1.6. Pemanenan

Umur panen untuk varietas Ciherang yang digunakan petani responden rata-rata berumur 120 hingga 150 hari sejak ditanam. Hasil panen padi ladang digunakan untuk kebutuhan makanan pokok dan sebagian disimpan di lumbung padi untuk nantinya digunakan sebagai benih di musim tanam berikutnya jika tidak memiliki uang tunai untuk membeli benih dari kios atau toko dengan resiko kualitas yang jelas lebih rendah. Sebagian padi yang disimpan juga digunakan untuk tujuan berjaga-jaga atau untuk mengantisipasi kebutuhan mendesak rumah tangga sehari- hari seperti biaya pendidikan anak, biaya pengobatan dan kebutuhan-kebutuhan lainnya. Proses pemanenan dilakukan dengan menggunakan alat-alat yang masih tradisional seperti sabit atau “kored”, cangkul, dan lain- lain. Pemanenan biasanya dilakukan dengan mengupah buruh tani dengan sistem “bawon” yaitu dengan menggunakan seperlima dari hasil panen keseluruhan sebagai upah keseluruhan pekerja pemanen dalam bentuk gabah kering panen. Proses pengeringan padi dilakukan pada media tikar atau kuda-kuda bambu atau plastik terval di halaman rumah masing- masing petani. Padi yang sudah kering dan siap untuk digiling dibawa ke tempat penggilingan padi dan diolah hingga dalam bentuk beras dengan biaya pengolahan sebesar 100 kilogram beras untuk setiap satu ton beras yang telah diolah dengan menyesuaikan harga beras pada saat itu atau dalam bentuk uang tunai.

6.2. Struktur Biaya