Pada saat inilah keuntungan maksimal tercapai. Secara matematis keuntungan maksimum dari penggunaan faktor produksi ke-i dinyatakan sebagai berikut :
1 =
i i
Px PyMPx
………………………………………………………….. 4.11
keterangan : PyMP
i
x = Nilai Produk Marjinal NPM faktor produksi ke-i P
i
x = Biaya Korbanan Marjinal BKM faktor produksi ke-i
Artinya keuntungan maksimum tercapai pada saat tambahan nilai produksi akibat
tambahan penggunaan faktor produksi ke-i harus sama dengan biaya korbanan marjinal atas faktor produksi ke-i tersebut atau rasio keduanya sama dengan satu.
Jadi secara umum keuntungan maksimum dari penggunaan n faktor produksi akan diperoleh pada saat :
1 ....
3 3
2 2
1 1
= =
= =
=
n n
Px PyMPx
Px PyMPx
Px PyMPx
Px PyMPx
…………………. 4.12
Dengan asumsi Py dan P
i
x merupakan nilai yang konstan, maka hanya
i
X Y
∂ ∂
yang mengalami perubahan. Ketika PyMP
i
x P
i
x , maka agar diperoleh tingkat keuntungan maksimum penggunaan faktor produksi harus ditingkatkan.
Sebaliknya, jika PyMPx
i
Px
i
maka penggunaan faktor produksi harus dikurangi.
4.4. Definisi Operasional
Untuk menghindari ketidaksamaan pandangan dalam pengertian, maka terdapat beberapa hal yang perlu diberi batasan sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai dari penelitian. Batasan-batasan tersebut meliputi : 1. Petani padi di lahan kering adalah petani yang melaksanakan budidaya pada
areal tanam berupa ladang lahan keringupland, satuannya orang.
2. Luas lahan garapan areal usahatani padi ladang merupakan lahan yang digunakan untuk menanam padi ladang, satuannya Hektar ha.
3. Tenaga kerja adalah tenaga kerja yang digunakan dalam proses produksi. Tenaga kerja ini dibedakan menjadi dua, yaitu tenaga kerja dalam keluarga
TKDK dan tenaga kerja luar keluarga TKLK. Seluruh tenaga kerja disetarakan dengan ukuran Hari Orang Kerja HOK.
4. Jumlah produksi adalah jumlah panen padi ladang yang dihasilkan dari luas lahan, satuannya kilogram.
5. Produktivitas adalah hasil bagi antara jumlah panen dengan luas lahan dengan satuannya Ton per Hektar.
6. Pemilik penggarap adalah petani yang menggarap lahan miliknya sendiri. Satuannya orang.
7. Penyakap adalah petani yang menggarap lahan milik orang lain denga n pembayaran sewanya berdasarkan bagi hasil. Satuannya orang.
8. Biaya tunai adalah besarnya nilai uang tunai yang dikeluarkan petani untuk membeli pupuk, benih, pestisida, upah tenaga kerja luar keluarga, sewa
traktorternak, dan lain- lain. Untuk petani penyakap maka komponen biaya tunainya ditambah dengan biaya sakap. Satuannya Rupiah.
9. Biaya yang diperhitungkan adalah pengeluaran untuk input milik sendiri meliputi tenaga kerja dalam keluarga dan penyusutan. Satuannya adalah
Rupiah. 10. Biaya usahatani total adalah merupakan penjumlahan antara biaya tunai dan
biaya yang diperhitungkan . Satuannya adalah Rupiah.
11. Penerimaan nilai produksi adalah nilai yang diperoleh dari hasil kali antara jumlah produksi dengan dengan harga jualnya. Satuannya adalah Rupiah.
12. Pendapatan kotor usahatani adalah selisih antara penerimaan usahatani dan biaya tunai usahatani. Satuannya Rupiah.
13. Pendapatan bersih usahatani adalah selisih antara penerimaan usahatani dengan biaya usahatani total biaya tunai dan diperhitungkan. Satuannya
Rupiah.
Gambar 2. Bagan Prosedur Analisis Pendapatan dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Produksi Cabang Usahatani Padi Ladang
Produktivitas Padi Ladang
Analisis Fungsi Produksi Cobb-Douglas
•
Pupuk
•
Benih
•
Pestisida
•
Tenaga Kerja dalam Rumah Tangga
•
Tenaga Kerja Luar Rumah Tangga
Analisis Pendapatan
Elastisitas Faktor-faktor Produksi
Kesimpulan Analisis Efisiensi Ekonomis
Faktor-faktor Produksi Analisis RC
V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN
5.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Desa Wanajaya termasuk dalam wilayah Kecamatan Teluk Jambe, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Jarak desa Wanajaya dengan ibukota
kecamatan sekitar 11 kilometer dengan waktu tempuh selama kurang lebih satu jam. Sedangkan jarak ke ibukota kabupaten sekitar 13 kilometer dengan waktu
tempuh kurang lebih selama satu setengah jam. Batas-batas administrasi Desa Wanajaya adalah Desa Wanakerta di
sebelah utara, Desa Taman Mekar di sebelah selatan, Kali Cibeet Bekasi di sebelah barat, dan Kehutanan di sebelah timur. Secara keseluruhan luas wilayah
Desa Wanajaya adalah sekitar 1.065,07 hektar yang terdiri atas 147.07 hektar 13.809 lahan yang telah digunakan dan sekitar 918 hektar merupakan 86.19
lahan terlantar. Gambaran secara rinci mengenai luas Desa Wanajaya berdasarkan penggunaan lahan ditunjukkan dalam Tabel 5.
Tabel 5. Penggunaan Lahan di Desa Wanajaya Tahun 2004
Penggunaan Lahan Luas Ha
Persentase
Sawah irigasi teknis 18.61
1.75 Sawah irigasi 12 teknis
13.80 1.30
Sawah tadah hujan 21.50
2.02 TegalanLadang
38.10 3.58
Pemukiman umum 50.00
4.69 Pasar
0.20 0.02
Tempat ibadah 0.17
0.02 Kuburanmakam
1.78 0.17
Tempat rekreasi dan olahraga 0.92
0.09 Perkantoran pemerintah
0.74 0.07
Sekolahlainnya 1.23
0.12 Lahan Terlantar
918.00 86.19
Total 1,065.07
100.00
Sumber : Profil Desa Wanajaya, 2004.