tangga sehari- hari seperti biaya pendidikan anak, biaya pengobatan dan kebutuhan-kebutuhan lainnya.
Proses pemanenan dilakukan dengan menggunakan alat-alat yang masih tradisional seperti sabit atau “kored”, cangkul, dan lain- lain. Pemanenan biasanya
dilakukan dengan mengupah buruh tani dengan sistem “bawon” yaitu dengan menggunakan seperlima dari hasil panen keseluruhan sebagai upah keseluruhan
pekerja pemanen dalam bentuk gabah kering panen. Proses pengeringan padi dilakukan pada media tikar atau kuda-kuda bambu atau plastik terval di halaman
rumah masing- masing petani. Padi yang sudah kering dan siap untuk digiling dibawa ke tempat penggilingan padi dan diolah hingga dalam bentuk beras dengan
biaya pengolahan sebesar 100 kilogram beras untuk setiap satu ton beras yang telah diolah dengan menyesuaikan harga beras pada saat itu atau dalam bentuk
uang tunai.
6.2. Struktur Biaya
Biaya yang dikeluarkan petani terdiri dari biaya tunai dan biaya diperhitungkan. Biaya tunai didefinisikan sebagai biaya untuk pupuk, pestisida
atau obat-obatan pemberantas hama dan penyakit tanaman, tenaga kerja luar keluarga, dan pajak usahatani yang dikeluarkan petani selama proses produksi
padi ladang. Pengeluaran usahatani yang termasuk dalam biaya diperhitungkan adalah pengeluaran usahatani yang dikeluarkan petani tetapi tidak secara tunai
seperti biaya benih, nilai tenaga kerja dalam keluarga, dan penyusutan alat-alat pertanian. Biaya-biaya yang dikeluarkan petani padi ladang dapat dilihat dalam
Tabel 15.
Tabel 15. Biaya-biaya yang Dikeluarkan Petani Padi Ladang per Hektar per Musim Tanam di Desa Wanajaya Tahun 2005
Komponen Satuan Jumlah
Hargasatuan Rp
Nilai Rp
Persentase
BIAYA TUNAI Pupuk
Kg 110.8
1.454,- 161.103,-
7.41 Pestisida
Liter 1.7
46.724,- 79.431,-
3.65 Tenaga Kerja Luar Keluarga
HOK 48.34
6.000,- 290.040,- 13.34
Pajak Usahatani Rp
20.000,- 0.92
Total Biaya Tunai Rp
550.574,- 25.33
BIAYA DIPERHITUNGKAN Benih
Kg 60
2.407,- 144.420,-
6.64 Tenaga Kerja Dalam Keluarga
HOK 237.37
6.000,- 1.424.220,-
65.53 Penyusutan Peralatan
Rp 54.200,-
2.49 Total Biaya Diperhitungkan
Rp 1.622.840,-
74.67 BIAYA TOTAL
Rp 2.173.414,-
100.00
6.3. Analisis Pendapatan
Analisis pendapatan dilakukan untuk menentukan nilai yang diperoleh petani dari kegiatan berusahatani padi ladang. Analisis yang dilakukan meliputi
analisis pendapatan atas biaya total dan analisis pendapatan atas biaya tunai. Perhitungan pendapatan usahatani padi ladang ini dilakukan untuk rata-rata per
satu hektar lahan. Dalam penelitian ini, analisis pendapatan dilakukan untuk satu musim
tanam. Karena sifat padi ladang yang menggantungkan pengairan pada curah hujan, dalam satu tahun, seperti di daerah lain pada umumnya, maka kegiatan
usahatani padi ladang di Desa Wanajaya dilakukan dalam satu musim tanam. Kegiatan usahatani padi ladang dimulai dari awal musim hujan sekitar bulan
Oktober dan November hingga masa panen pada bulan April.
Tabel 16. Analisis Pendapatan Cabang Usahatani Padi Ladang per Hektar per Musim Tanam di Desa Wanajaya Tahun 2005
Komponen Nilai
Rupiah
TOTAL PENERIMAAN 1.654.900,-
Total Biaya Tunai 550.574,-
Total Biaya Diperhitungkan 1.625.180,-
BIAYA TOTAL USAHATANI 2.175.754,-
PENDAPATAN ATAS BIAYA TOTAL -520.854,-
PENDAPATAN ATAS BIAYA TUNAI 1.104.326,-
RC ATAS BIAYA TUNAI 3.01 RC ATAS BIAYA TOTAL 0.76
Produksi rata-rata padi ladang yang dihasilkan sebesar 1,273 kilogram per hektar per musim tanam dalam bentuk gabah kering giling. Harga jual gabah
kering pada masa panen rata-rata sebesar Rp 1,300 per kilogram, sehingga rata- rata penerimaan petani sebesar Rp 1,654,900 per hektar per musim tanam. Biaya
total yang dikeluarkan petani dalam proses produksi rata-rata sebesar Rp 2,175,754 per hektar per musim tanam sehingga pendapatan atas biaya totalnya
sebesar Rp -520,854. Sedangkan, besar rata-rata biaya tunai yang dikeluarkan
petani di daerah penelitian sebesar Rp 550,574 per hektar per musim tanam sehingga pendapatan atas biaya tunai sebesar Rp 1,104,326. Sehingga jika dilihat
dari sisi pendapatan atas biaya total, maka usahatani padi ladang tidak menguntungkan bagi petani.
6.4. Analisis Imbangan Penerimaan dan Biaya Analisis RC ratio