Simpulan PERKEMBANGAN TEKNIK STATISTICAL

28 SD, sehingga teknik SD harus bersifat kekar robust terhadap kejadian ekstrim atau pencilan. Peubah prediktor bersifat spasial g dan temporal t sedangkan peubah respon bersifat temporal t di mana peubah ini berupa deret waktu. Kedua jenis peubah ini mempunyai permasalahannya masing- masing, di samping masalah curse of dimensionality terutama pada peubah prediktor. Peubah prediktor adalah data luaran GCM yang tergantung pada luasan dan lokasi domain GCM yang bersifat spasial sehingga kemungkinan adanya korelasi spasial antar grid dalam domain. Keadaan ini menunjukkan kemungkinan adanya masalah multikolinearitas antar grid. Demikian juga jika model melibatkan lebih dari satu prediktor dan lebih dari satu lapisan atmosfir, yang kemungkinan ada korelasi antara peubah prediktor. Di samping bersifat spasial, prediktor ini bersifat temporal sehingga kemungkinan ada masalah otokorelasi. Secara umum permasalahan dalam pemodelan SD adalah sebagai berikut: 1 Luasan dan lokasi domain GCM, yaitu jumlah grid dalam domain dan lokasi domain di mana peubah prediktornya berkorelasi tinggi dengan peubah respon. 2 Peubah prediktor luaran GCM yang bersifat curse of dimensionality, nonlinear, non Gaussian, bahkan tidak mengikuti sebaran statistik yang baku, dan multikolinearitas. 3 Peubah respon juga bersifat nonlinear, non Gaussian, bahkan tidak mengikuti sebaran statistik yang baku. 4 Panjang data historis, di mana umumnya teknik SD memerlukan data historis yang relatif panjang. 5 Data peubah respon yang ekstrim atau pencilan.

2.7. Simpulan

1. Penggunaan suatu teknik SD perlu memperhatikan permasalahan yang ada. Teknik-teknik SD yang ada sudah memberikan hasil yang cukup akurat dengan berbagai asumsi dan kendala tertentu. Pada kenyataannya teknik SD masih terus berkembang dan mencoba untuk mengantisipasi permasalahan yang ada sehingga dapat memberikan hasil dugaan dengan 29 kesalahan yang relatif kecil. Teknik-teknik SD berbasis regresi nonlinear, nonparametrik, proyeksi atau seleksi, dan data-driven akan menjadi pilihan yang lebih tepat untuk data iklim, antara lain metode PPR. 2. Pemilihan domain GCM yang berhubungan kuat dengan peubah responnya masih merupakan masalah dalam SD. Peubah prediktornya bersifat curse of dimensionality dan peubah respon umumnya bersifat nonlinear dan tidak menyebar menurut sebaran yang baku tidak normal, sehingga diperlukan teknik SD berbasis regresi nonlinear, nonparametrik, proyeksi atau seleksi, dan data-driven. Masalah lainnya berkaitan dengan kestabilan model hubungan peubah prediktor dengan peubah respon dari waktu ke waktu atau bahwa apakah model tersebut time invariant. Meskipun tidak sering menjadi kendala, panjang data historis dan data peubah respon yang ekstrim mungkin berupa data pencilan juga dapat mempengaruhi hasil pendugaan model SD.

3. PENENTUAN DOMAIN GCM DALAM PENYUSUNAN

MODEL STATISTICAL DOWNSCALING

3.1. Pendahuluan

Domain GCM berperan penting dalam pemodelan SD. Data pada domain ini dijadikan sebagai faktor yang menentukan pendugaan dalam pemodelan SD. Pemodelan SD menghubungkan data luaran GCM pada domain tertentu yang berskala global dengan data yang berskala lebih kecil atau skala lokal. Pemilihan domain GCM akan menentukan hasil peramalan dan merupakan faktor kritis dalam pemodelan SD Wilby Wigley 2000. Ketepatan pemilihan domain, baik luasan maupun lokasinya, akan menghasilkan pendugaan curah hujan yang lebih akurat. Dengan demikian diperlukan suatu metode untuk memperoleh domain optimum. Selama ini belum ada suatu metode yang dapat digunakan untuk pemilihan domain GCM. Pada umumnya domain ditetapkan secara apriori yaitu berupa persegi atau bujur sangkar mencakup lokasi pendugaan. Dalam penelitiannya tentang teknik SD, Bergant et al 2002 menyarankan domain minimum seluas 8×8 grid dengan posisi tepat di atas lokasi target pendugaan. Fernandez 2005 membandingkan tiga domain untuk peramalan rata-rata temperatur harian dan rata-rata curah hujan di sekitar Eropa. Ketiga domain tersebut adalah 1 domain besar 30 o LU-75 o LS dan 30 o BB-40 o BT, 2 domain sedang yaitu seperempat dari domain besar atau seluas 22,5 o lintang dan 35 o bujur, dan 3 domain kecil seluas 10 o lintang dan 20 o bujur. Hasil kajiannya menunjukkan bahwa perbedaan luasan ketiga domain kurang berpengaruh terhadap hasil peramalan. Secara umum dalam pemodelan SD antara peubah respon dan peubah prediktor harus berkorelasi kuat. Busuioc et al 2000 menyatakan bahwa salah satu syarat dalam pemodelan SD adalah adanya hubungan erat antara respon dengan prediktor. Hal ini dapat menjadi pertimbangan dalam penentuan domain GCM. Domain dipilih berdasarkan nilai korelasi tinggi sehingga domain terpilih terdiri dari grid-grid dengan data yang berkorelsi tinggi dengan data peubah respon. Wigena Aunuddin 2004a menggunakan domain yang tidak contiguous, yaitu sebagian di sebelah utara dan sebagian di sebelah selatan lokasi