54 keragaman iklim lokal dengan baik. Hanya pemilihan grid-grid untuk domain
Segi8kor ini masih dilakukan subjektif, belum ada suatu metode yang dapat menentukan domain secara objektif, sehingga domain Segi8 masih digunakan.
Penentuan domain Segi8 relatif lebih mudah daripada domain Segi8kor, tanpa harus mengetahui besaran nilai korelasi antara grid- grid GCM dengan stasiun
curah hujan.
4.6. Simpulan
1 Secara umum dalam pendugaan curah hujan pada tahun 2001 dengan berbagai panjang data historis di stasiun Sukadana, model PPR
memberikan hasil dugaan yang lebih akurat dan pola nilai dugaan lebih mendekati pola data aktualnya daripada model PCR, kecuali untuk
panjang data historis 15 tahun. Namun hal ini belum tentu untuk tahun- tahun peramalan lainnya dengan panjang data historis yang sama tetapi
periode atau pola data historisnya berbeda. Jika polanya berbeda, maka ada kemungkinan hasil dugaannya juga berbeda. Apalagi kalau ada
kejadian ekstrim pada suatu periode tertentu. Dengan demikian diperlukan suatu kajian tentang konsistensi model penduga pada berbagai pola data
historis dan tahun peramalan yang berbeda. 2 Pendugaan curah hujan dengan panjang data historis 35 tahun masih lebih
akurat daripada panjang data yang lebik pendek 30, 25, 20, dan 15 tahun tetapi pendugaan dengan panjang data 20 tahun dapat juga digunakan.
3 Penggunaan domain Segi8kor memberikan hasil yang lebih akurat daripada dengan domain Segi8, namun penentuan Segi8 lebih sederhana
daripada Segi8kor. Dalam penentuan domain Segi8kor perlu ditentukan dulu korelasi antara luaran GCM dengan peubah curah hujan, sedangkan
penentuan domain Segi8 tidak berdasarkan nilai korelasi.
5. UJI KONSISTENSI MODEL STATISTICAL
DOWNSCALING BERBASIS PROJECTION PURSUIT DALAM PREDIKSI CURAH HUJAN
5.1. Pendahuluan
Model SD dengan metode PPR memberikan hasil pendugaan yang lebih akurat atau perbedaan nilai dugaan dengan aktualnya lebih kecil daripada dengan
metode PCR, seperti yang dikaji pada Bab 4. Demikian juga hasil pendugaan dengan PPR untuk domain Segi8kor lebih akurat daripada untuk domain Segi8.
Namun hasil pendugaan curah hujan ini hanya untuk satu tahun tertentu tahun 2001, sehingga perlu dilakukan uji kestabilan atau konsistensi model dalam
pendugaan curah hujan. Konsistensi model merupakan salah satu asumsi dalam pemodelan BIOCLIM 2004.
Konsistensi model SD dapat diketahui dari hasil pendugaan yang konsisten pada berbagai tahun pendugaan. Menurut Busuioc et al. 2001,
modelnya akan memberikan hasil yang baik jika hubungan antara peubah respon dengan prediktor tidak berubah dengan perubahan waktu dan tetap sama
meskipun ada perubahan iklim, atau model SD tetap konsisten dala m pendugaannya pada tahun-tahun yang berbeda.
Pemodelan SD dapat dipengaruhi oleh adanya data pencilan, terutama data pencilan yang berpengaruh terhadap pendugaan model. Data pencilan ini perlu
diperhatikan sehingga diperoleh model terbaik, antara lain dengan cara mengoreksi atau membuang pencilan, atau dengan metode pendugaan model yang
robust untuk mengurangi pengaruh pencilan. Dalam Bab 5 ini model PPR dikaji tentang konsistensi pendugaannya.
Kajian ini bertujuan mempelajari konsistensi model PPR dalam kondisi ada atau tanpa data pencilan pada berbagai tahun pemodelan dan tahun pendugaan yang
berbeda, terutama berkaitan dengan penggunaan domain Segi8 dan Segi8kor.
5.2. Bahan dan Metode
5.2.1. Bahan
Data GCM dan domain yang digunakan sama dengan data GCM dan domain pada Bab 4. Domain GCM yang digunakan adalah Segi8 dan Segi8kor