Simpulan PENENTUAN DAERAH PRAKIRAAN MUSIM

75 Perbedaan hasil pewilayahan terjadi karena perbedaan data yang dijadikan sebagai dasar penentuan daerah prakiraan curah hujan. DPM_BMG menggunakan data curah hujan dasarian yang bersifat temporal dan lokal, sedangkan DPM_PPR menggunakan model dugaan berupa pola nilai dugaan curah hujan bulanan yang memperhitungkan kondisi global dari data luaran GCM yang bersifat spasial dan temporal. Metode pengelompokan yang digunakan untuk DPM_BMG dan DPM_PPR juga berbeda.

6.4. Simpulan

1. Pewilayahan iklim berdasarkan pola model dugaan DPM_PPR terdiri dari lima DPM, sedangkan berdasarkan data curah hujan dasarian DPM_BMG terdiri dari enam DPM. 2. Lokasi masing- masing DPM dalam DPM_PPR berbeda dengan lokasi DPM dalam DPM_BMG. Kabupaten Indramayu terbagi menjadi lima DPM, yaitu satu DPM di wilayah utara, satu DPM di wilayah selatan, dan tiga DPM di wilayah tengah. 3. Perbedaan nilai dugaan curah hujan dengan aktualnya dalam DPM_PPR lebih kecil daripada dalam DPM_BMG. Pola nilai dugaan dalam DPM_PPR relatif lebih mendekati pola data aktualnya daripada dalam DPM_BMG.

7. PEMBAHASAN UMUM

Pembahasan ini merupakan rangkuman dari hasil bahasan dan kajian dalam Bab 2, 3, 4, 5, dan 6 sebelumnya. Secara umum pembahasan meliputi perkembangan metode- metode peramalan untuk SD dan permasalahan yang terkait baik dengan model maupun data, hasil penentuan domain GCM, dan hasil penerapan metode PPR dalam SD, dan hasil penentuan DPM berdasarkan pola dugaan model PPR untuk stasiun-stasiun di kabupaten Indramayu. Metode PPR termasuk ke dalam kategori teknik SD berbasis regresi nonlinear, nonparametrik, dan data-driven. Teknik SD dengan PPR dengan domain Segi8 lebih akurat daripada dengan PCR, dan PPR lebih konsisten dalam pendugaannya. DPM berbasis dugaan model PPR menghasilkan pola nilai dugaan yang lebih mendekati pola data aktualnya. Namun demikian teknik SD ini masih perlu perbaikan dan penyempurnaan untuk berbagai kondisi di lapangan.

7.1. Penentuan Domain

Penelitian ini mempelajari berbagai domain, yaitu 1 domain berbentuk bujursangkar Segi8, Segi10, Segi12, Segi14, dan Segi16 tepat di atas lokasi target pendugaan wilayah kabupaten Indramayu; 2 domain berupa gabungan grid-grid berkorelasi tinggi positif dan negatif dengan curah hujan lokal dan grid-grid tepat di atas target pendugaan atb1t88, atb2t88, dan atb3t88; dan 3 domain berbentuk bujursangkar dan berkorelasi tinggi Segi8kor. Domain Segi8 dan Segikor memberikan hasil dugaan yang lebih akurat daripada domain lainnya. Penentuan kedua domain ini lebih bersifat subyektif terutama penentuan lokasi domain dan jumlah grid dalam domain. Metode penentuan domain yang lebih objektif belum ada. Domain Segi8 dan Segikor ditentukan untuk wilayah kabupaten Indramayu yang bertopografi homogen. Domain ini dapat digunakan untuk wilayah sekitar kabupaten Indramayu yang topografinya relatif sama. Namun domain ini belum tentu dapat digunakan untuk lokasi target yang berbeda dan wilayah dengan topografi yang heterogen.