3. PENENTUAN DOMAIN GCM DALAM PENYUSUNAN
MODEL STATISTICAL DOWNSCALING
3.1. Pendahuluan
Domain GCM berperan penting dalam pemodelan SD. Data pada domain ini dijadikan sebagai faktor yang menentukan pendugaan dalam pemodelan SD.
Pemodelan SD menghubungkan data luaran GCM pada domain tertentu yang berskala global dengan data yang berskala lebih kecil atau skala lokal. Pemilihan
domain GCM akan menentukan hasil peramalan dan merupakan faktor kritis dalam pemodelan SD Wilby Wigley 2000. Ketepatan pemilihan domain, baik
luasan maupun lokasinya, akan menghasilkan pendugaan curah hujan yang lebih akurat. Dengan demikian diperlukan suatu metode untuk memperoleh domain
optimum. Selama ini belum ada suatu metode yang dapat digunakan untuk pemilihan
domain GCM. Pada umumnya domain ditetapkan secara apriori yaitu berupa persegi atau bujur sangkar mencakup lokasi pendugaan. Dalam penelitiannya
tentang teknik SD, Bergant et al 2002 menyarankan domain minimum seluas 8×8 grid dengan posisi tepat di atas lokasi target pendugaan. Fernandez 2005
membandingkan tiga domain untuk peramalan rata-rata temperatur harian dan rata-rata curah hujan di sekitar Eropa. Ketiga domain tersebut adalah 1 domain
besar 30
o
LU-75
o
LS dan 30
o
BB-40
o
BT, 2 domain sedang yaitu seperempat dari domain besar atau seluas 22,5
o
lintang dan 35
o
bujur, dan 3 domain kecil seluas 10
o
lintang dan 20
o
bujur. Hasil kajiannya menunjukkan bahwa perbedaan luasan ketiga domain kurang berpengaruh terhadap hasil peramalan.
Secara umum dalam pemodelan SD antara peubah respon dan peubah prediktor harus berkorelasi kuat. Busuioc et al 2000 menyatakan bahwa salah
satu syarat dalam pemodelan SD adalah adanya hubungan erat antara respon dengan prediktor. Hal ini dapat menjadi pertimbangan dalam penentuan domain
GCM. Domain dipilih berdasarkan nilai korelasi tinggi sehingga domain terpilih terdiri dari grid-grid dengan data yang berkorelsi tinggi dengan data peubah
respon. Wigena Aunuddin 2004a menggunakan domain yang tidak contiguous, yaitu sebagian di sebelah utara dan sebagian di sebelah selatan lokasi
31 target pendugaan, di mana grid-grid dalam domain tersebut berkorelasi tinggi
dengan curah hujan di lokasi target. Wigena et al 2005 menentukan domain GCM dengan teknik variogram. Teknik ini digunakan untuk menentukan luasan
domain sedangkan lokasinya ditentukan berdasarkan nilai korelasi tinggi suatu grid dengan curah hujan di lokasi target. Namun teknik ini memerlukan area dasar
atau awal untuk penentuan variogram, misalnya wilayah Indonesia 6
o
LU-11
o
LS dan 95
o
BT-141
o
BT. Hasil pendugaan dengan PCR menunjukkan bahwa domain denga n variogram memberikan hasil r=0.78; RMSEP=98 lebih baik daripada
domain 8×8 grid tepat di atas lokasi target r=0.60; RMSEP=119. Dalam Bab ini dibahas tentang kajian berbagai domain GCM. Kajian ini bertujuan untuk
memperoleh domain yang dapat digunakan untuk penyusunan model SD.
3.2. Bahan dan Metode