Kegunaan Penelitian Kerangka Pemikiran

5 Pursuit untuk memperoleh suatu model SD untuk peramalan curah hujan bulanan yang lebih akurat dan dapat diterapkan di wilayah Indonesia. Secara spesifik tujuan penelitian ini adalah: 1 Mempelajari perkembangan teknik-teknik SD dan permasalahan yang sering terjadi dalam pemodelan SD. 2 Menentukan domain GCM yang sesua i untuk pendugaan curah hujan lokal. 3 Menyusun model SD dengan metode PPR yang menggambarkan hubungan fungsional antara data GCM dan curah hujan dan apakah model PPR dapat mengatasi masalah curse of dimensionality, multikolinearitas, dan nonlinear. Model PPR dibandingkan dengan PCR Principal Component Regression yang selama ini banyak digunakan untuk pemodelan SD. Kedua model menggunakan domain GCM yang sama. 4 Mempelajari apakah panjang data historis berpengaruh terhadap peramalan curah hujan, yaitu apakah data historis yang lebih pendek sudah representatif untuk pemodelan SD, dan mengetahui konsistensi peramalan curah hujan untuk berbagai tahun yang berbeda. Data pencilan outlier kemungkinan akan berpengaruh terhadap pemodelan sehingga pemeriksaan dan koreksi terhadap data pencilan dilakukan untuk memperoleh model yang lebih baik. Hasilnya adalah suatu model PPR dan domain GCM tertentu yang akan digunakan dalam kajian berikutnya. 5 Menentukan wilayah prakiraan hujan, yaitu pewilayahan atau pengelompokan regionalisasi stasiun curah hujan di kabupaten Indramayu, sehingga hanya satu model peramalan untuk satu kelompok stasiun. Model PPR diterapkan untuk regionalisasi stasiun-stasiun curah hujan. Pewilayahan dilakukan berdasarkan pola model dugaan setiap stasiun curah hujan. Hasil yang diharapkan adalah peta pewilayahan prakiraan curah hujan sehingga satu wilayah dapat diwakili dengan satu model.

1.3. Kegunaan Penelitian

Metode Projection Pursuit diharapkan dapat digunakan sebagai metode alternatif yang handal untuk pemodelan SD dan dapat digunakan untuk kajian- kajian dampak iklim. 6

1.4. Kerangka Pemikiran

Penelitian ini mencakup Studi Literatur terutama tentang data Luaran GCM dan Teknik-Teknik SD luaran GCM dan Permasalahan Statistik dalam pemodelan SD, Pene ntuan Wilayah dan Stasiun Curah Hujan, Penentuan Peubah Luaran GCM, kemudian Pengumpulan Data baik curah hujan maupun luaran GCM, Penentuan Domain GCM, Pre-processing Reduksi Dimensi yang kemudian dilakukan Pemodelan SD, Uji Konsistensi berdasarkan model SD yang terbentuk, dan selanjutnya dilakukan Penentuan Daerah Prakiraan Musim berdasarkan pola model penduga. Tahapan penelitian ini tercantum pada Gambar 1.1. Penelitian ini menggunakan data curah hujan lokal dari 32 stasiun di kabupaten Indramayu dan data presipitasi luaran GCM. Pemodelan SD menyusun model hubungan fungsional antara luaran GCM dengan curah hujan lokal sehingga model SD memerlukan suatu domain luasan dan lokasi GCM yang akan memberikan pendugaan curah hujan yang akurat. Dalam hal ini luaran GCM dalam domain sebagai peubah prediktor yang akan menentukan peubah responnya, yaitu curah hujan lokal. Penentuan domain GCM merupakan langkah pertama dalam penyusunan model SD. Secara umum data curah hujan bulanan bersifat nonlinear dan tidak berdistribusi yang baku, sedangkan data luaran GCM bersifat curse of dimensionality terutama bila dimensi semakin besar dan multikolinearitas, sehingga langkah kedua dalam pemodelan SD adalah mereduksi dimensi data luaran GCM. Model nonparametrik soft modeling dan bersifat data-driven diperlukan untuk mengatasi masalah data curah hujan yang bersifat nonlinear dan tidak berdistribusi yang baku. Metode PPR merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah- masalah tersebut, di mana PPR dapat melakukan reduksi dimensi dan menyusun model regresi yang bersifat nonparametrik dan data-driven. 7 Teknik-Teknik Statistical Downscalling Penentuan Peubah-Peubah Data Presipitasi GCM X Data Curah HujanLokal Y Ana lisis St a t ist ik a Da t a M e t e orologis Penentuan Wilayah dan Stasiun Curah Hujan Pengumpulan Data Presipitasi Pengumpulan Data Curah Hujan Penentuan Domain GCM Studi Literatur Pre-processing Reduksi Dimensi 2 Kab. Indramayu 32 stasiun Presipitasi Data GCM Survei Teknik Statistical Downscalling Pemodelan Statistical Downscalling Uji Konsistensi Model Penduga Model SD Penentuan Daerah Prakiraan Musim DPM Daerah Prakiraan Musim DPM Data Hasil Reduksi Z 3 4 1 Domain GCM 6 5 Gambar 1.1. Tahapan Penelitian Nomor pada setiap kotak menunjukkan Tahapan Analisis Statistika Pemasalahan lain yang berkaitan dengan pemodelan SD adalah panjang data historis dan periodenya. Panjang data historis juga akan menentukan dugaan model SD. Panjang data historis berapa yang cukup representatif untuk pemodelan SD. Biasanya dalam pendugaan model digunakan panjang data historis lebih dari 30 tahun. Periode data historis yang berbeda nampaknya akan memberikan dugaan model yang berbeda pula, sehingga dalam penelitian ini akan dilakukan uji konsistensi model penduga pada berbagai periode untuk panjang data historis tertentu. Pene ntuan Daerah Prakiraan Musim DPM dilakukan berdasarkan hasil dugaan model SD dengan domain luaran GCM dan panjang data historis yang 8 diperoleh pada tahapan sebelumnya. DPM yang terbentuk akan dibandingkan dengan DPM berdasarkan data dasarian BMG 2003; Nuryadi 2005. Perkembangan Teknik SD Luaran GCM dan Permasalahan Statistik diuraikan pada Bab 2. Penentuan Domain GCM untuk Penyusunan Model SD diuraikan pada Bab 3. Bab 4 membahas Penggunaan Projection Pursuit untuk Reduksi Dimensi dalam Pemodelan SD, yaitu tentang penggunaan PPR dalam pemodelan SD. PPR dibandingkan dengan PCR pada setiap panjang data historis 35, 30, 25, 20, dan 15 tahun. PPR juga dibandingkan berdasarkan dua domain GCM. Bab 5 membahas Uji Konsistensi Model SD Berbasis Projection Pursuit dalam Prediksi Curah Hujan, yaitu konsistensi pendugaan pada beberapa tahun peramalan. Dua domain GCM pada Bab sebelumnya juga dibandingkan berdasarkan konsistensi model. Untuk kedua domain ini dilakukan pemeriksaan data pencilan dan pembandingan model dengan data tanpa pencilan yang dikoreksi dengan model sebelumnya yang menggunakan data yang ada pencilan sehingga diperoleh domain yang relatif tidak sensitif terhadap data pencilan. Bab 6 membahas Penentuan Daerah Prakiraan Musim Berbasis Dugaan Model Regresi Projection Pursuit. Dalam Bab ini dilakukan pewilayahan 32 stasiun curah hujan di kabupaten Indramayu berdasarkan dugaan model dan domain GCM pada Bab 4 dan 5. Pembahasan Umum pada Bab 7 mencakup bahasan-bahasan pada Bab 2, 3, 4, 5, dan 6. Simpulan dan Saran dicantumkan pada Bab 8.

2. PERKEMBANGAN TEKNIK STATISTICAL