Uji Asumsi Tidak Terjadi Multikolinearitas Menguji Model Fit Overall Model Fit Test

59 Berdasarkan Tabel 4.5, diketahui jumlah perusahaan yang termasuk ke dalam kategori Perusahaan Mengalami Kerugian sebanyak 22 perusahaan 40,7, sedangkan jumlah perusahaan yang termasuk ke dalam kategori Perusahaan Mengalami Laba sebanyak 32 perusahaan 59,3. Tabel 4.6 Statistik Deskriptif Jenis Industri Jenis Industri Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi 33 61.1 61.1 61.1 Perusahaan Sektor Industri Dasar dan Kimia 21 38.9 38.9 100.0 Total 54 100.0 100.0 Sumber : hasil olahan software SPSS 17 Berdasarkan Tabel 4.6, diketahui jumlah perusahaan yang termasuk ke dalam kategori perusahaan sektor industri barang konsumsi sebanyak 33 perusahaan 61,1, sedangkan jumlah perusahaan yang termasuk ke dalam kategori perusahaan sektor industri dasar dan kimia sebanyak 21 perusahaan 38,9.

4.2 Uji Asumsi Tidak Terjadi Multikolinearitas

Regresi yang baik adalah regresi dengan tidak adanya gejala korelasi yang kuat antara variabel bebasnya. Multikolinearitas merupakan situasi adanya korelasi antar variabel-variabel independen yang satu dengan yang lainnya. Dalam Universitas Sumatera Utara 60 penelitian ini, gejala multikolinearitas dapat dilihat dari nilai korelasi antar variabel yang terdapat dalam matriks korelasi. Hasil uji gejala multikolinearitas disajikan pada Tabel 4.7. Berdasarkan Tabel 4.7, dapat dilihat bahwa korelasi antara Ukuran Perusahaan X1 dan Ukuran KAP X2 sebesar 0,319, korelasi antara Ukuran Perusahaan X1 dan Opini Auditor X3 sebesar -0,334, dan seterusnya. Dari hasil pengujian pada Tabel 4.7, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala multikolinearitas antar variabel independen. Gejala multikolinearitas terjadi apabila nilai korelasi antar variabel independen lebih besar dari 0,90 Ghozali, 2006:91. Berdasarkan hasil ini dapat disimpulkan bahwa lolos dari uji gejala multikolonieritas. Tabel 4.7 Uji Multikolinearitas dengan Matriks Korelasi Correlation Matrix Constant X1 X2 X3 X4 X5 X6 Step 1 Constant 1.000 -.982 -.317 .238 -.141 .000 .206 X1 -.982 1.000 .319 -.334 .036 .000 -.260 X2 -.317 .319 1.000 .091 -.196 .000 -.600 X3 .238 -.334 .091 1.000 .033 .000 -.205 X4 -.141 .036 -.196 .033 1.000 .000 .003 X5 .000 .000 .000 .000 .000 1.000 .000 X6 .206 -.260 -.600 -.205 .003 .000 1.000 Sumber: hasil olahan software SPSS 17

4.3 Menguji Model Fit Overall Model Fit Test

Uji ini digunakan untuk melihat model yang telah dihipotesiskan telah fit atau tidak dengan data. Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai antara - 2 log likelihood pada awal block number = 0 dengan nilai -2 log likelihood pada Universitas Sumatera Utara 61 akhir block number = 1. Nilai -2log likelihood awal pada block number = 0, dapat ditunjukkan melalui tabel berikut ini Tabel 4.8. Tabel 4.8 Nilai -2 Log likelihood -2 LL Awal Sumber: hasil olahan software SPSS 17 Nilai -2 log likelihood akhir pada block number = 1, dapat dilihat pada Tabel 4.9. Tabel 4.9 Nilai -2 Log likelihood -2 LL Akhir Sumber: hasil olahan software SPSS 17 Universitas Sumatera Utara 62 Dari Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa -2 log likelihood awal pada block number = 0, yaitu model yang hanya memasukkan konstanta yang dapat dilihat pada step 3, memperoleh nilai sebesar 73,670. Kemudian pada Tabel 4.9 dapat dilihat nilai -2 LL akhir dengan block number =1, nilai -2log likelihood pada step 1 iterasi 20 adalah 34,159. Adanya penurunan nilai antara -2LL awal initial-2LL function dengan nilai -2LL pada langkah berikutnya -2LL akhir menunjukkan bahwa model yang dihipotesiskan fit dengan data Ghozali,2006. Penurunan nilai -2 log likelihood menunjukkan bahwa model penelitian ini dinyatakan fit, artinya penambahan- penambahan variabel bebas yaitu Ukuran Perusahaan X1, Ukuran KAP X2, Opini Auditor X3, Laba Rugi X4, Jenis Industri X5, dan Profitabilitas X6 ke dalam model penelitian akan memperbaiki model fit dalam penelitian ini.

4.4 Menguji Kelayakan Model Regresi

Dokumen yang terkait

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Audit Delay (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang terdapat di BEJ)

0 6 105

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi audit delay pada perusahaan perbankan di Indonesia : Periode 2011-2013

1 7 103

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Tercatat Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015).

1 19 15

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014.

1 7 22

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2012.

0 2 14

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2012.

0 1 13

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

0 4 30

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1 Teori Kepatuhan (Compliance Theory) - Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Lamanya Penyelesaian Audit (Audit Delay) pada Perusahaan Manufaktur yang Terdapat di Bursa Efak Indonesia (BEI) Tahun 2011-

0 0 29

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Lamanya Penyelesaian Audit (Audit Delay) pada Perusahaan Manufaktur yang Terdapat di Bursa Efak Indonesia (BEI) Tahun 2011-2013

0 0 13

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Lamanya Penyelesaian Audit (Audit Delay) pada Perusahaan Manufaktur yang Terdapat di Bursa Efak Indonesia (BEI) Tahun 2011-2013

0 0 14