35 H
1
H
2
H
3
H
4
H
5
H
6
H
7
2.3   Kerangka Konseptual
Berdasarkan  uraian  teori  dan  tinjauan  penelitian  terdahulu,  maka  dapat digambarkan dengan kerangka konseptual sebagai berikut:
Gambar 2.1. Kerangka Konseptual
Ukuran  perusahaan  dapat  dilihat  dari  total  aset  yang  dimiliki  perusahaan. Hal  yang  mendasari  hubungan  antara  ukuran  perusahaan  dengan  audit  delay
adalah  perusahaan  besar  akan  menyelesaikan  proses  auditnya  lebih  cepat dibandingkan perusahaan kecil karena perusahaan tersebut dimonitori secara ketat
oleh  investor,  pengawas  permodalan,  dan  pemerintah  Tiono  dan  JogiC,  2013. Pihak-pihak  ini  sangat  berkepentingan  terhadap  informasi  yang  termuat  dalam
Ukuran Perusahaan
X
1
Ukuran Kantor Akuntan Publik  KAPX
2
Jenis Opini Auditor
X
3
Laba Atau Rugi UsahaX
4
Audit Delay Y
Jenis Industri X
5
Profitabilitas X
6
Universitas Sumatera Utara
36 laporan  keuangan.  Oleh  karena  itu,  perusahaan-perusahaan  berskala  besar
cenderung menghadapi tekanan eksternal yang lebih tinggi untuk mengumumkan audit lebih awal. Disamping itu perusahaan besar pada umumnya memiliki sistem
pengendalian internal yang lebih baik jika dibandingkan dengan perusahaan kecil sehingga memudahkan auditor menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu.
Ukuran  kantor  akuntan  publik  diantaranya  dapat  diukur  berdasarkan jumlah  karyawan,  jumlah  klien,  serta  reputasi.  Kantor  akuntan  publik  besar
memiliki  jumlah  yang  karyawan  yang  banyak,  dapat  mengaudit  dengan  lebih efektif dan efisien, memiliki jadwal yang fleksibel sehingga memungkinkan untuk
menyelesaikan audit tepat waktu, serta memiliki dorongan  yang lebih kuat untuk menyelesaikan  auditnya  lebih  cepat  guna  menjaga  reputasinya  Widosari,  2012.
Ukuran  kantor  akuntan  publik  di  lihat  dari  apakah  KAP  tersebut  adalah  the  big four atau non the big four.
Menurut  Arens  et  al.  2008  Opini  audit  merupakan  pendapat  yang dikemukakan oleh auditor independen dalam laporan audit sebagai media formal
yang  digunakan  dalam  mengkomunikasikan  kepada  pihak  yang  berkepentingan tentang  kesimpulan  atas  laporan  keuangan  yang  diaudit.  Opini  audit  dilihat  dari
apakah  perusahaan  memperoleh  pendapat  wajar  tanpa  syarat  dengan  pendapat audit  lainnya  pendapat  wajar  dengan  syarat,  tidak  wajar  dan  tidak  memberikan
pendapat.  Perusahaan  yang  memperoleh  pendapat  wajar  tanpa  syarat  akan cenderung  lebih  ringkas  dibanding  dengan  pendapat  lainnya.  Pada  umumnya
perusahaan  yang  memperoleh  pendapat  wajar  tanpa  syarat  akan  menemukan
Universitas Sumatera Utara
37 kesepakatan dengan cepat pada saat terjadinya komunikasi antara auditor dengan
klien. Dengan begitu proses audit akan lebih cepat terselesaikan. Laporan  laba  rugi  adalah  suatu  laporan  yang  menunjukkan  pendapatan-
pendapatan  dan  biaya  dari  suatu  unit  usaha  untuk  suatu  periode  tertentu.  Selisih antara pendapatan-pendapatan dan biaya merupakan laba yang diperoleh atau rugi
yang  diderita  perusahaan  Baridwan,  2008:29.  Laba  menunjukkan  good  news sehingga  perusahaan  ingin  lebih  cepat  mengumumkan  good  news  tersebut  dan
sebaliknya  jika  perusahaan  mengalami  kerugian  maka  pihak  manajemen  ingin menunda bad news tersebut. Menurud Ahmad dan Kamarudin 2003 Perusahaan
yang melaporkan kerugian mungkin akan meminta auditor untuk mengatur waktu auditnya  lebih  lama  dibandingkan  biasanya  karena  hal  ini  merupakan  bad  news.
Sebaliknya  jika  perusahaan  melaporkan  laba  yang  tinggi  maka  perusahaan berusaha  laporan  keuangan  auditan  di  publikasikan  secepatnya  sehingga  good
news  tersebut  cepat  diketahui  oleh  para  investor  dan  pihak  yang  berkepentingan lainnya.
Hasil  penelitian  Carslaw  dan  Kaplan  1991,  Halim  2000,  Ahmad  dan Kamarudin 2003, serta Widiyanti dan Subekti 2004 menunjukkan bahwa jenis
industri  berpengaruh  secara  statistik  signifikan  terhadap  audit  delay.  Ashton 1987 menyatakan bahwa jenis perusahaan finansial mengalami audit delay yang
lebih  pendek  dibandingkan  dengan  perusahaan  dalam  jenis  industri  lain.  Hal  ini dikarenakan  bahwa  perusahaan-perusahaan  finansial  tidak  memiliki  saldo
persediaan  inventory  yang  cukup  signifikan  sehingga  cenderung  membutuhkan audit  yang  lebih  pendek  daripada  perusahaan  manufaktur.  Kebanyakan  aktiva
Universitas Sumatera Utara
38 yang  dimiliki  oleh  perusahaan  finansial  berbentuk  moneter  sehingga  aktiva
tersebut  lebih  mudah  diukur  dibandingkan  dengan  aktiva  yang  berbentuk  fisik seperti  persediaan,  aktiva  tetap  dan  aktiva  tidak  berwujud.  Audit  atas  persediaan
yang  berbentuk  fisik  cukup  sulit  dilakukan  dan  membutuhkan  waktu  yang  lama, serta sering menimbulkan kesalahan yang material.
Profitabilitas  adalah  tingkat  kemampuan  perusahaan  dalam  menghasilkan laba  bersih  berdasarkan  tingkat  aset  tertentu  selama  satu  tahun  yang  terdapat
dalam  laporan  keuangan  Indriyani  dan  Supriyati,  2012.    Menurut  Lianto  dan Kusuma 2010 Profitabilitas merupakan good news bagi perusahaan. Perusahaan
yang  memiliki  tingkat  profitabilitas  yang  tinggi  membutuhkan  waktu  dalam pengauditan  laporan  keuangan  lebih  cepat  dikarenakan  harus  menyampaikan
kabar  baik  tersebut  kepada  publik  atau  pemegang  saham.  Jika  perusahaan mengalami profitabilitas yang lebih tinggi maka audit delay akan semakin pendek
dibandingkan perusahaan yang tingkat profitabilitasnya lebih rendah.
2.4   Hipotesis Penelitian