Opini Audit TINJAUAN PUSTAKA

28

c. Opini Audit

Menurut Arens et al. 2008 opini audit adalah pernyataan standar dari kesimpulan auditor yang didapatkan berdasarkan kesimpulan dari proses audit. Dalam hal pemberian opini, Standar Pelaporan keempat dalam SPAP IAI 2001 memaparkan “Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai laporan keuangan secara keseluruhan atau suatu asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat secara keseluruhan tidak dapat diberikan, maka alasannya harus dinyatakan. Dalam hal nama auditor dikaitkan dengan laporan keuangan, maka laporan auditor harus memuat petunjuk yang jelas mengenai sifat pekerjaan audit yang dilaksanakan, jika ada, dan tingkat tanggung jawab yang dipikul oleh auitor”. Dalam SA Seksi 508 Paragraf 10 terdapat 5 tipe pendapat auditor, yaitu IAI, 2001 : 1. Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian Unqualified opinion Pendapat ini menyatakan bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam sebuah hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Menurut Arens et al. 2008:61, laporan audit standar tanpa pengecualian diterbitkan bila kondisi berikut terpenuhi: a. Laporan keuangan lengkap. b. Ketiga standar umum telah dipatuhi dalam semua hal yang berkaitan dengan poenugasan. Universitas Sumatera Utara 29 c. Ketiga standar pekerja lapangan telah terpenuhi. d. Laporan keuangan telah disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. e. Tidak terdapat situasi yang membuat auditor merasa perlu untuk menambahkan sebuah paragraf penjelasan atau modifikasi kata-kata dalam laporan. 2. Wajar Tanpa Pengecualian dengan Bahasa Penjelasan unqualified opinion with explanatory paragraph Keadaan tertentu mungkin mengharuskan auditor menambahkan suatu paragraf penjelasan atau bahasa penjelasan yang lain dalam laporan auditnya. Penyebab dari penambahan paragraf penjelasan adalah Arens et al., 2008:65: a. Tidak adanya aplikasi yang konsisten dari prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. b. Keraguan yang substansial mengenai going concern. c. Auditor setuju dengan penyimpangan dari prinsip akuntansi yang dirumuskan. d. Penekanan pada suatu hal atau masalah. e. Laporan yang melibatkan auditor lain. 3. Pendapat Wajar dengan Pengecualian Qualified opinion Pendapat ini menyatakan bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Universitas Sumatera Utara 30 Indonesia, kecuali untuk dampak hal-hal yang berhubungan dengan yang dikecualikan. Menurut Rahayu dan Suhayati 2009:81 penapat ini diberikan karena: a. Ketiadaan bukti kompeten yang cukup dan pembatasan terhadap lingkup audit. b. Laporan keuangan menyimpang dari prinsip akuntansi yang berlaku umum yang berdampak material. 4. Pendapat Tidak Wajar adverse opinion Auditor menyimpulkan bahwa laporan keuangan tiak disajikan secara wajar adverse opinion. Pendapat tidak wajar hanya diberikan jika auditor merasa yakin bahwa secara keseluruhan laporan keuangan yang disajikan memuat salah saji yang sangat material atau menyesatkan dan tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan atau hasil operasi perusahaan sesuai prinsip akuntansi yang berlaku umum. 5. Pernyataan Tidak Memberikan Pendapat Disclaimer opinion Disclaimer opinion atau pendapqat tidak memberikan pendapat diberikan oleh auditor jika auditor tidak dapat menyimpulkan apakah laporan keuangan yang memuat salah saji sangat material telah disajikan secara wajar atau tidak. Pernyataan pendapat tidak memberikan pendapat dilakukan auditor jika auditor tidak berhasil meyakinkan dirinya bahwa keseluruhan laporan keuangan telah disajikan secara wajar dan timbul karena banyak pembatasan lingkungan audit atau hubungan yang tidak independen antara auditor dengan klien menurut kode etik profesional. Universitas Sumatera Utara 31

d. Laba Rugi Perusahaan

Dokumen yang terkait

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Audit Delay (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang terdapat di BEJ)

0 6 105

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi audit delay pada perusahaan perbankan di Indonesia : Periode 2011-2013

1 7 103

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Tercatat Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015).

1 19 15

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014.

1 7 22

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2012.

0 2 14

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2012.

0 1 13

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

0 4 30

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1 Teori Kepatuhan (Compliance Theory) - Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Lamanya Penyelesaian Audit (Audit Delay) pada Perusahaan Manufaktur yang Terdapat di Bursa Efak Indonesia (BEI) Tahun 2011-

0 0 29

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Lamanya Penyelesaian Audit (Audit Delay) pada Perusahaan Manufaktur yang Terdapat di Bursa Efak Indonesia (BEI) Tahun 2011-2013

0 0 13

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Lamanya Penyelesaian Audit (Audit Delay) pada Perusahaan Manufaktur yang Terdapat di Bursa Efak Indonesia (BEI) Tahun 2011-2013

0 0 14